Apa Itu Conditioning Training? Ini Pengertian, Manfaat, dan Tekniknya

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
11 Oktober 2023 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi olahraga lari di sore hari  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi olahraga lari di sore hari Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Conditioning training dilakukan pelari untuk melatih kondisi fisiknya agar lebih prima. Alhasil, ia bisa lebih mengoptimalkan jarak tempuh serta kecepatannya saat berlari.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari susunan Dr. Suratmin, S.Pd, conditioning training juga bisa meningkatkan strength, power, daya tahan otot, dan kecepatan saat lari. Jenis latihan ini cocok untuk pemula maupun pelari yang sudah profesional atau advanced.
Jika dilakukan dengan rutin, pelari dapat meningkatkan fleksibilitas tubuhnya. Latihan pun menjadi lebih efisien dan mengurangi risiko dari risiko cedera.
Conditioning training bisa dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Bagaimana cara melakukan conditioning yang benar? Simak panduannya dalam artikel berikut ini.

Manfaat Conditioning Training bagi Pelari

Ilustrasi perlengkapan marathon. Foto: Shutter Stock
Sebenarnya, tujuan utama latihan (training) adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya semaksimal mungkin. Agar hasilnya maksimal, latihan tersebut harus dilakukan secara rutin.
Saat melakukan latihan conditioning training, pelari bisa memperoleh manfaat yang beragam. Tidak sekadar melatih stamina tubuh, tapi ada juga manfaat lain berupa:
ADVERTISEMENT

1. Mengurangi cedera

Conditioning training dapat membantu melindungi tubuh dari cedera yang terjadi saat lari. Misalnya cedera otot, cedera lutut, atau cedera pergelangan kaki. Latihan ini dapat membantu pelari untuk memperkuat otot dan ligamen yang mendukung tubuh saat berlari.

2. Meningkatkan kekuatan

Kekuatan otot adalah kunci untuk meningkatkan kekuatan saat berlari. Conditioning training dapat membantu membangun kekuatan otot tersebut untuk meningkatkan kecepatan dan daya dorong saat berlari.

3. Peningkatan fleksibilitas

Fleksibilitas yang baik dibutuhkan pelari agar terhindar dari cedera. Unsur ini juga dapat memastikan gerakan yang lebih efisien saat berlari. Untuk mencapai fleksibilitas yang maksimal, Anda dapat mencoba conditioning training secara rutin.

Cara Melakukan Conditioning Training

Ilustrasi Olahraga Lari. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Gerakan saat conditioning training memanfaatkan kekuatan otot dan tulang. Ada banyak teknik yang bisa dilakukan pada sesi latihan ini. Dirangkum dari laman Toms Guide, berikut panduannya:
ADVERTISEMENT

Latihan 1

Pada sesi latihan ini, Anda hanya membutuhkan alat berupa kursi atau box. Nantinya alat itu digunakan untuk meningkatkan kekuatan paha depan, glutes, melatih keseimbangan, dan koordinasi. Langkah-langkah latihannya adalah:

Latihan 2

Latihan ini dapat meningkatkan kekuatan betis. Gunakan dumbel untuk menambah beban saat latihan. Berikut tata caranya:
ADVERTISEMENT

Latihan 3

Latihan ini disebut dreadlift dengan satu kaki. Tujuannya untuk membangun kekuatan hamstring dan melatih fleksibilitas. Berikut tata cara yang bisa diikuti:
(MSD)