Bantu 1 Ajak 2, Gerakan Tangkal Penyebaran Virus Corona dengan Membantu Sesama

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
31 Maret 2020 9:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan Bantu 1 Ajak 2. Foto: Rakean Radya Al Barra
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan Bantu 1 Ajak 2. Foto: Rakean Radya Al Barra
ADVERTISEMENT
“Saya ingin agar Gerakan Bantu 1 Ajak 2 menyelesaikan polemik untuk menyudahi bencana virus corona ini dengan cara membantu satu sama lain tanpa melihat perbedaan yang kita miliki, apapun itu baik pandangan politik, agama, maupun status sosial. Hanya dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan usaha kita untuk saling membantu satu sama lain supaya kita bisa keluar dari krisis COVID-19 ini.”
ADVERTISEMENT
Rakean Radya Al Barra, sosok siswa SMA yang tak mau hanya tinggal diam melihat kondisi pandemi COVID-19 yang kian memprihatinkan. Ia bersama ayahnya, Aleams Barra, dosen Institut Teknologi Bandung, menginisiasi Gerakan Bantu 1 Ajak 2. Sosok yang kerap disapa Raka ini menyadari perlunya gerakan untuk membantu memutus rantai COVID-19.
Rakean Radya Al Barra, sosok di balik Gerakan Bantu 1 Ajak 2. Foto: Rakean Radya Al Barra
Dampak dari pandemi global ini nyatanya dapat diminimalisir dengan melakukan karantina di rumah. Namun permasalahannya, tidak semua dari kita memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan produktif dari rumah.
Pekerja harian yang menggantungkan hidupnya dari jalanan terpaksa tetap bekerja di tengah pandemi COVID-19, sehingga mereka masih memiliki resiko terpapar dan penyebaran belum bisa ditekan.
Resiko penyebaran virus corona belum dapat ditekan dengan maksimal apabila kebutuhan pekerja harian belum terpenuhi. Mereka mau tak mau pergi ke luar rumah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari permasalahan tersebut, Gerakan Bantu 1 Ajak 2 muncul sebagai solusi. Dengan cara membantu pekerja harian yang ada di jangkauan kita, mereka tak lagi harus bekerja ke luar rumah.
Terlebih, sesuai dengan penyebaran eksponensial virus corona, gerakan ini juga akan menyebarkan kebaikan secara eksponensial, dengan cara mengajak 2 orang lainnya melakukan hal yang sama. Raka kemudian mengunggah sebuah video di Youtube yang dapat menggerakkan banyak orang untuk melakukan hal tersebut.
Gerakan ini muncul dari seorang anak dan ayah di masa karantina, ketika mereka banyak menghabiskan waktu bersama di rumah. Mereka kemudian berdiskusi mencari solusi dari permasalahan yang dekat di kehidupan sehari-hari yang juga menjadi perhatian dari banyak orang. Raka kemudian menceritakan bagaimana proses sampai akhirnya gerakan ini muncul dan memiliki nilai yang dapat membantu hajat hidup orang banyak.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kan lagi masa karantina, jadi nggak bisa kemana-mana dan lebih banyak waktu sama keluarga. Di waktu tersebut banyak diskusi sama ayah dan ibu, kadang adik-adik juga. Apa sih yang bisa dilakukan untuk orang-orang yang kita lihat setiap hari? Pedagang keliling, misalnya.
Tukang cuanki, tukang bakso, atau ojek online yang sebenarnya mereka nggak mau keluar rumah tapi harus bekerja di luar karena tuntutan. Mereka bukan rebel atau gimana, tapi karena itu kebutuhan yang lebih urgent. Rasanya momennya pas untuk melakukan apa yang berguna untuk sesama di masa krisis ini. Lalu dari situ terpikir, apa sih yang bisa dilakukan untuk membantu mereka? ”
“Masalahnya, untuk membantu semua orang, agak susah untuk bergantung pada satu instansi. Meski sekuat pemerintah atau NGO, masalahnya kompleks dan jangkauannya luas. Jadi, buat memastikan dapat membantu semua orang, kita harus bergantung pada semua orang.”
ADVERTISEMENT
“Kemudian solusinya muncul, semacam pendekatan multi-level marketing, Bantu 1 Ajak 2, sehingga harapannya bisa multiple juga kebaikan yang ditimbulkan. Gerakan ini ditujukan bagi kita yang mampu, untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan pekerja harian yang membutuhkan dan masih ada di dalam jangkauan kita, tetangga misalnya.
Setelah membantu satu orang tersebut, kita dapat meyakinkan dua orang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Berharapnya bisa muncul kebaikan yang tumbuh secara eksponensial, untuk menangkal virus corona yang tumbuh eksponensial juga.”
Jika ada 20 orang yang melakukan ini, maka setidaknya ada 2.000.000 orang yang terbantu dan dapat hidup layak sampai masa pandemi selesai. Jika kita mau mengatasi laju pertumbuhan virus yang eksponensial, maka kebaikan pun harus tumbuh secara eksponensial.
ADVERTISEMENT
Ayah Raka, Aleams menambahkan, cara untuk membantu sesama diserahkan kepada masing-masing orang yang ingin melakukannya, sesuai kemampuan masing-masing. Intinya, bagaimana kita bisa membuat orang yang dibantu beserta keluarganya bisa tinggal di rumah mereka dengan layak.
Tentunya sebelum memberi bantuan, kita juga perlu memberi edukasi kepada mereka. Kita membantu karena peduli, kita tidak ingin mereka dan keluarganya menjadi sakit karena terpapar virus corona di luar. Jadi harapannya, ini tidak hanya sekadar kita memberikan materi saja, tapi juga menunjukkan bahwa kita peduli dengan kesejahteraan mereka.
Sempat membantu salah satu pedagang cuanki di dekat rumahnya, Raka menjelaskan bahwa pedagang tersebut sangat terharu sekaligus kaget atas rezeki yang didapatkannya.
Penjual cuanki yang terbantu Gerakan Bantu 1 Ajak 2. Foto: Rakean Radya Al Barra
“Penjual cuanki itu bingung di awal-awal sampai nanya harus dibalikin atau nggak uangnya setelah semuanya selesai. Dari raut mukanya kelihatan terharu juga, terus bilang kalau seperti ini besok bisa langsung pulang dan menetap di rumah bersama keluarganya.”
ADVERTISEMENT
Semoga, harapan dan nilai dari Gerakan Bantu 1 Ajak 2 dapat benar-benar tumbuh secara masif dan eksponensial supaya kita semua dapat melewati masa pandemi ini bersama-sama.
Informasi lebih lanjut tentang Gerakan Bantu 1 Ajak 2 dapat dilihat pada sosial media di bawah ini.
Instagram: @bantu1ajak2
Keterlibatan sekecil apa pun penting dilakukan untuk melewati pandemi corona ini. Jadi, mari kita sebarkan dan gandakan kebaikan lewat Gerakan Bantu 1 Ajak 2 untuk dapat melawan virus yang menyebar secara eksponensial.