Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara teman kumparanMOM Ajarkan Anak Toleransi dalam Beragama
30 Desember 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penting bagi para orang tua untuk mengajarkan toleransi pada anak sejak dini. Dengan begini, si kecil bisa belajar untuk menghargai perbedaan, bekerja sama dengan orang lain, dan menerima kondisi di luar ekspektasinya.
ADVERTISEMENT
Toleransi juga membuat anak bersikap lebih moderat dalam beragama lho, Moms. Ini berguna untuk kehidupannya ketika beranjak dewasa agar tumbuh menjadi orang yang menghormati keyakinan orang lain.
Menurut Paudpedia Kemdikbud, pembelajaran tentang toleransi harus dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Ini bisa dicontohkan lewat perilaku sehari-hari, baik di lingkungan rumah maupun di luar.
Tentu saja, praktiknya tidak akan mudah seperti yang dibayangkan. Nah soal ini, member teman kumparanMOM membagikan pengalamannya kepada para Moms. Simak cerita lengkapnya berikut ini ya!
Cerita teman kumparanMOM Ajarkan Toleransi pada Anak
Pembelajaran toleransi dapat membantu si kecil memahami bahwa dunia ini penuh dengan keberagaman budaya, agama , dan cara pandang. Jadi, anak terbiasa untuk menghormati perbedaan, memiliki empati yang tinggi, dan kemampuan sosial yang baik.
ADVERTISEMENT
Mom Julia ceritakan pengalamannya ketika mengajarkan toleransi pada anak. Saat itu, ia beserta keluarga hendak pergi ke gereja, kemudian mereka sempat melewati ribuan jamaah Muslim yang hendak menghadiri haul akbar di dekat gereja tersebut.
Pada momen ini, Julia mengajarkan anaknya untuk bersikap sopan kepada orang lain meskipun mereka menganut keyakinan berbeda. Saat melewati kerumunan tersebut, ia mencontohkan si kecil untuk mengucapkan “permisi” dan “terima kasih” kepada orang yang membantu mereka melewati kerumunan, sehingga bisa sampai gereja tepat waktu.
“Anakku ikut bilang ‘Misi, Maacih’, dan orang-orang di sekitar pun tersenyum mendengar pelafalan dia yang lucu dan menggemaskan,” ujar Julia.
Lewat cara sederhana ini, si kecil bisa belajar tentang pentingnya menghormati orang lain. Lalu, ia juga ingin menanamkan nilai sopan santun pada anaknya dengan cara berterima kasih setiap memperoleh bantuan dari orang lain.
Tak jauh berbeda dengan Julia, Irchi Manurung, member lain teman kumparanMOM, juga selalu mengajarkan anaknya untuk mengenal keberagaman sejak dini.
ADVERTISEMENT
"Kami sering menceritakan budaya dan agama lain, mengajak dia ke acara hari besar agama lain, atau menunjukkan cara menghormati teman yang berbeda keyakinan," tutur Irchi.
Ia menambahkan, toleransi dapat diajarkan melalui nilai-nilai universal, seperti kebaikan yang berlaku untuk semua orang tanpa memandang agama atau latar belakang. "Dengan cara ini, anak belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk berbuat baik."
Kisah dari teman kumparanMOM ini membuktikan bahwa toleransi dapat diajarkan melalui tindakan kecil yang memiliki dampak besar. Ini bisa dimulai dengan mengucapkan kata-kata sopan dan mengenalkan keberagaman kepada si kecil.
Yuk berbagi pengalaman bersama ribuan ibu lainnya di komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4