Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Catat, Ini Tips Latihan Lari Selama Puasa Menurut Expert
4 Maret 2025 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Berlari di bulan Ramadan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kebanyakan pelari. Sebab, puasa membuat tubuh jadi lebih mudah lelah karena kekurangan cairan, sehingga performa lari ikut terpengaruh.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, lari menjadi olahraga yang tetap disarankan saat puasa untuk menjaga tubuh agar tetap fit. Bahkan, mengutip laman Runner’s World, latihan kardio ini dianggap sebagai salah satu olahraga terbaik untuk pemula di bulan puasa.
Dengan catatan, lari saat puasa harus dilakukan dengan intensitas rendah. Hindari lari dengan kecepatan tinggi atau sprint agar tubuh tidak tumbang, khususnya bagi pemula.
Hal tersebut juga ditekankan seorang personal trainer, Bambang Yulianto. Pelatih yang akrab disapa Mas Bams itu menegaskan bahwa menu latihan untuk pelari pemula harus dengan intensitas rendah (low intensity).
“Menu latihan selama puasa untuk pelari pemula yang pas hampir sama dengan sebelum puasa,” terang Mas Bams. “Ada strength training dan lari seperti biasa, hanya saja intensitasnya harus yang low.”
ADVERTISEMENT
Mas Bams juga menyarankan untuk memilih waktu menjelang berbuka puasa jika ingin lari. Meskipun energimu mungkin sudah tidak sebanyak di pagi hari, tapi tubuh bisa langsung mendapatkan asupan cairan di waktu buka.
Lebih baik lagi jika kamu berlari setelah berbuka puasa. Sebab, energi dan staminamu telah kembali ke level maksimal setelah mendapatkan makanan dan minuman yang cukup.
Mas Bams juga memberikan tips lari untuk para profesional. Menurutnya, pelari berpengalaman bisa berlari seperti biasanya, namun intensitasnya tetap harus disesuaikan dengan program kejuaraan yang akan diikuti dalam waktu dekat.
“Pelari profesional biasanya hanya mengurangi durasi dan intensitasnya saja, tergantung program dan kejuaraan apa yang akan diikuti dalam waktu dekat setelah puasa atau Lebaran,” jelas Mas Bams.
Sejumlah member teman kumparan juga telah melakukan penyesuaian menu latihan selama bulan Ramadan ini. Sesuai anjuran ahli, mereka menurunkan intensitas larinya meskipun telah berpengalaman lari bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Pelari profesional, Captain Widi mengungkapkan bahwa ia mengurangi intensitas lari meskipun ada program maraton yang menantinya dalam waktu dekat.
“Mengerjakan program untuk marathon nanti, namun intensitasnya rendah atau menurun dari biasanya. Untuk program lebih ke maintain, lari zona 2-3, heart rate di bawah 150, dan tetap ada long run dan strength training,” ujar Captain Widi.
Hal yang sama juga dilakukan Captain Yaman. Khusus di bulan Ramadan, ia menurunkan pace larinya agar tidak kepayahan saat menjalani ibadah puasa.
“Khusus bulan puasa pola larinya sedikit berbeda dari biasanya, yang signifikan berubah itu adalah pace saat berlari, yang biasanya di 5:00 - 6:00 menjadi pace 6:30 - 6:45,” tutur Captain Yaman.
Jangan ketinggalan info event Fun Run! Gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang http://kum.pr/running
ADVERTISEMENT