Konten dari Pengguna

Cedera yang Kerap Dialami Pelari dan Tips Menghindarinya

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
9 Oktober 2024 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lari Foto: 4 PM production/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lari Foto: 4 PM production/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Risiko cedera saat lari bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pelari pemula dan profesional. Jenis cederanya pun beragam, bisa mengenai area lengan, otot, tulang kering, pergelangan kaki, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Menurut laman WebMD, cedera bisa dirasakan ketika kamu terlalu memaksakan diri ketika berlari. Sebuah studi juga mengungkapkan bahwa sekitar 30% pelari yang terlalu memforsir dirinya untuk latihan kerap mengalami cedera ringan sampai parah ketika berlari.
Contohnya adalah Illiotibial band syndrome (ITBS) yang terjadi ketika pita iliotibial bergesekan dengan tulang pinggul atau lutut. Kondisi ini dapat menyebabkan bengkak dan iritasi. Beberapa kasus juga disertai dengan nyeri lutut lateral yang cukup parah.
Coach Syahrul menjelaskan bahwa cedera yang biasa dialami pelari bisa dihindari dengan berbagai tips. Bagaimana caranya? Y

Cedera yang Biasa Dialami Pelari dan Cara Mengantisipasinya

Muhammad Syahrudin atau Coach Syahrul. Foto: dok istimewa
Muhammad Syahrudin yang akrab disapa Coach Syahrul, menjelaskan bahwa ada beberapa cedera yang biasa dialami pelari, yakni shin splints, plantar fasciitis, dan cedera engkel ringan.
ADVERTISEMENT
Ketiganya bisa dialami siapa saja, bahkan pelari profesional sekali pun. Menurut Syahrul selaku trail run athlete sekaligus coach lari yang cukup expert, meski cukup serius, cedera tersebut tetap bisa dihindari.
“Bisa dihindari. Caranya dengan melakukan warming up sebelum berlari dan lakukan latihan dengan terstruktur,” katanya kepada kumparan.
Ketika diwawancarai, Syahrul mengaku pernah mengalami cedera serupa. Kala itu, ia mengalami injury ankle spriain yang cukup mengganggu performa larinya.
Untuk mengatasi cedera tersebut, ia pun mengompres area engkel dengan es batu. Lalu, ia pun mengonsultasikan keadaannya kepada fisioterapis untuk pengobatan lebih lanjut.

Macam-macam Cedera Lari

Ilustrasi lari marathon. Foto: AFP/Andrej ISAKOVIC
Enggak cuma shin splints, plantar fasciitis, dan cedera engkel ringan saja, ternyata ada ragam cedera lainnya yang bisa dialami pelari, lho. Apa saja?
ADVERTISEMENT

1. Sakit punggung

Ini bisa disebabkan oleh formasi tubuh yang tidak tepat ketika lari, misalnya terlalu membungkuk atau mendongak. Terkadang, kondisi ini juga disertai cedera di area tubuh lainnya yang saling bersinggungan.

2. Nyeri lutut

Nyeri lutut bisa disebabkan oleh pergerakan pantela yang tidak tepat. Sehingga, pantela meresponsnya dengan memberikan tegangan di area abduktor pinggul, otot inti, dan paha depan.

3. Plantarfasciitis

Plantarfasciitis dapat menyebabkan rasa nyeri di area tumit dan telapak kaki. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh peradangan di area jaringan tebal yang menghubungkan tulang tumit dengan jari-jari kaki (plantar fascia).