Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Indonesian Latte Art Artist, Komunitas Pecinta Kopi yang #DukungKopiIndonesia
1 April 2020 18:19 WIB
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri kopi tanah air sedang berkembang dengan pesat. Kedai kopi kekinian menjamur di mana-mana, seakan membuat kita wajib menyesap es kopi setiap harinya. Seiring perkembangan industrinya yang begitu cepat, penikmat kopi juga kian bertambah. Di balik itu semua, ternyata ada orang-orang yang benar-benar paham dengan seluk beluk kopi itu sendiri. Indonesian Latte Art Artist merupakan salah satu komunitas pecinta kopi yang muncul di tengah-tengah tren kopi saat ini.
ADVERTISEMENT
Cerita bermula ketika Ardian Maulana, Founder Indonesian Latte Art Artist (ILAA) menaruh perhatian kepada barista Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan tentang pengolahan kopi. Di tahun 2013, tren kopi belum begitu melejit seperti sekarang. Pada saat itu, banyak barista yang memiliki hasrat dan semangat serupa dengan Ardian untuk mencintai dan mendalami profesi ini, tetapi terhalang karena belum memiliki kemampuan yang mumpuni. Permasalahan tersebut melatarbelakangi pemilik sekolah kopi iBREW ini untuk mengumpulkan para barista dengan visi yang sama dengannya.
Komunitas barista penggemar latte art ini kemudian diresmikan pada tanggal 3 Februari 2014 bertepatan dengan event perdana ILAA mengisi sesi talkshow dan demo latte art di Gelora Bung Karno. Hari itu juga menjadi gathering pertama komunitas ILAA dengan keanggotaan yang baru berjumlah belasan orang.
Tak hanya menarik perhatian barista dengan hobi latte art saja, ILAA juga menjadi daya tarik pecinta kopi, seperti roaster, petani kopi, eksportir kopi, ataupun penikmat kopi. Lantas, komunitas ini memutuskan untuk menamakannya menjadi Coffee People Community. Namun, nama ILAA tetap dipertahankan sebagai pengingat bahwa komunitas ini bermula dari barista yang hobi latte art, sampai berkembang menjadi komunitas yg lebih menjangkau seluruh pecinta kopi di nusantara.
ADVERTISEMENT
“Puncak perkembangan ILAA adalah di tahun 2017 dengan diadakannya #ILAAroadshow2017 ke 24 kota, sedikitnya kami membuat 60 event dalam 1 tahun dengan tujuan untuk menggairahkan industri kopi dan mengedukasi semua lini agar kopi Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Ardian, Founder iBREW.
Maraknya kopi impor dan banyaknya barista yang lebih mengidolakan kopi asal luar tanah air membuat Ardian mengusung gerakan #DukingKopiIndonesia. Dengan begitu, hanya ada satu syarat bagi calon anggota ILAA, yakni harus memiliki pemikiran yang sama dengan #DukungKopiIndonesia. Menurutnya, kepedulian terhadap produk lokal akan sangat memberikan dampak ekonomi yang besar ke sektor hulu hingga hilir, baik untuk petani kopi maupun pebisnis kopi pada umumnya.
ADVERTISEMENT
“Tujuan utama ILAA adalah memberikan kesadaran khususnya pada generasi milenial pelaku kopi untuk saling merangkul, karena industri kopi Indonesia baru bisa menjadi industri yang dewasa dan sehat bila para pemangku kepentingan memiliki visi yang cerdas dan membangun. Sebagai generasi penerus, ILAA mencoba mengajak anak-anak muda untuk belajar berorganisasi dan peduli dengan keadaan industri kopi dari skala nasional hingga global,” ujar Ardian kepada kumparan.
Saat ini, sejumlah 200 pecinta kopi berkumpul di ILAA. Komunitas ini akan melebarkan sayapnya dengan mengadakan event edukatif seputar kopi seperti workshop, kompetisi, talkshow, demo, dan exhibition pada tahun 2020 ini. Bagi kamu pecinta kopi, dapat bergabung dan mengikuti update ILAA di akun instagram @indonesianlatteartartist .
Lebih lanjut, Ardian berbagi mengenai tren industri kopi beberapa tahun belakangan. Menurutnya, industri kopi yang berkembang bisa menjadi peluang ekonomi nasional sekaligus membuka lapangan kerja bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Melihat banyak kedai kopi yang hanya bertahan sesaat, menurutnya hal tersebut terjadi karena banyak coffee shop yang tidak memiliki daya tarik lebih atau khas yang unik. Mereka biasanya hanya membuka brand dan menjual menu yang sedang tren saja.
"Lain hal dengan orang kopi (coffee people), mereka sejak awal akan tetap menggeluti bisnis ini, mau ramai atau sepi akan tetap jual kopi. Umumnya mereka lah yang melahirkan inovasi menarik, sehingga tak akan membiarkan industri ini meredup."
(sif)