Konten dari Pengguna

Kebiasaan Baik yang Perlu Diajarkan kepada Anak Menurut teman kumparanMOM

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
4 September 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keseruan acara kumparanMOM Playdate Februari 2024, di The Park Pejaten Mall, Sabtu (17/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keseruan acara kumparanMOM Playdate Februari 2024, di The Park Pejaten Mall, Sabtu (17/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebaikan perlu diajarkan kepada anak sejak dini, Moms. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk melakukan hal-hal baik ketika ia beranjak dewasa.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Cuemath, kebiasaan anak dapat dibentuk dengan mudah saat masih kecil. Biasanya, anak akan mencontoh tindakan orang-orang di sekelilingnya, baik orang tua, keluarga, guru, maupun teman.
Enggak harus dimulai dari yang sulit, Mama bisa mencobanya dari hal-hal sederhana di rumah. Misalnya, dengan membantu pekerjaan rumah seperti melipat baju, merapikan mainan, merapikan tempat tidur, dan lain-lain.
Soal itu, ember teman kumparanMOM akan membagikan cerita mereka ketika mengajarkan anaknya kebiasaan-kebiasaan baik. Penasaran seperti apa? Yuk, kepoin lewat artikel berikut ini.

Kebiasaan Baik yang Bisa Diajarkan kepada Anak

Kazain Tania Muthmainnah, anak Mom Sulastri. Foto: dok istimewa
Sebenarnya, banyak kebaikan sederhana yang bisa dicontohkan dan diajarkan kepada si kecil, lho Moms. Rosita, member teman kumparanMOM, mengaku bahwa ia selalu membiasakan anaknya untuk membantu membereskan mainan setelah bermain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga selalu mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan kepada si kecil. Misalnya dengan mengelap air minum yang tumpah, membuang sampah yang berserakan, dan menaruh makan atau minum di westafel setelah selesai makan.
Di lain pihak, Zilfany Pratiwi yang juga member teman kumparanMOM, selalu mengajarkan anaknya tentang kerapihan. Menurutnya, kebiasaan ini sangat diperlukan ketika anak beranjak dewasa.
Ia sering mengajak anaknya untuk merapikan makanan, menaruh piring ke westafel setelah makan, beres-beres kamar, dan membantu memasak. Katanya, ia senang jika melihat anaknya bersemangat saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Mom Rosita dan anaknya. Foto: dok istimewa
“Senang ya kalau lihat anak excited untuk bantu-bantu. Sekaligus deg-degan juga sih kalo sampe pecah atau malah bikin makin berantakan,” kata Zilfany kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Dokter anak di Scripps Clinic Mission Valley, Jessica Yu, MD., bilang kalau kebiasaan anak untuk mengerjakan tugas-tugas ringan tak lepas dari peran orang tua. Sebab, anak cenderung senang meniru dan mencontoh tindakan orang di sekelilingnya.
Inilah yang dirasakan oleh Sulastri, member lain teman kumparanMOM. Anaknya yang baru berusia 4 tahun secara sukarela membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, membersihkan kamar, dan lain-lain.
Katanya, ia tidak mengajarkan kebiasaan tersebut, melainkan anaknya sendiri yang mencontoh kebiasaannya. “Padahal enggak disuruh, tapi mungkin mencontoh dari kebiasaanku tiap pagi. Sekarang, dia senang ketika diminta beli bahan makanan di warung. MasyaAllah,” jelasnya.

Persiapan Mengajarkan Kebaikan kepada Si Kecil

Ilustrasi anak-anak. Foto: pexels
Agar membekas, kebaikan yang diajarkan kepada anak harus dilandasi dengan alasan yang kuat terlebih dahulu. Orang tua harus mengajarkan anak sikap hormat, boundaries (batasan), dan toleransi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Parenting Penting karya Vanila Arundina (2021), berikut beberapa tips mengajarkan kebaikan kepada anak yang bisa diikuti:
Dapatkan inspirasi parenting dan dukungan hangat dengan bergabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4