Keseimbangan Kesehatan Mental dan Perawatan Diri Wanita

Kesehatan mental mempengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Hal tersebut juga menentukan bagaimana kita menghadapi stres, berinteraksi dengan orang lain dan membuat pilihan dalam hidup kita. Perempuan termasuk kelompok yang rentan dalam mengalami gejala gangguan kesehatan mental. Pakar Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Ike Herdiana, M.Psi, yang mengutip data dari Homewood Health United Kingdom, menyebutkan 47 persen perempuan berisiko tinggi mengalami gangguan mental dibanding pria. Apabila tidak disikapi dengan serius dan mendapatkan penanganan yang baik, maka akan memberi dampak terhadap gaya hidup, bahkan dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Gejala yang dialami dapat berupa merasa diri tidak berharga, kehilangan minat, perubahan pola tidur, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri. Oleh karena itu, permasalahan yang kita rasakan harus disikapi dengan sesegera mungkin dan dengan penanganan yang tepat. Baik itu dari diri sendiri, maupun dari lingkungan sekitar, perlu adanya ekosistem yang mendukung kita untuk pulih kembali.

Kelas teman kumparanWOMAN 24 Januari 2023

Pada hari Selasa (24/01), teman kumparanWOMAN berkolaborasi dengan salah satu komunitas kesehatan mental di Indonesia, Social Connect (@socialconnect.id), berkesempatan untuk berdiskusi bersama di kelas teman kumparanWOMAN yang berjudul “Menemukan Keseimbangan: Kesehatan Mental Wanita dan Perawatan Diri”. Kelas teman kumparan kali ini menghadirkan Putu Rarasati, seorang Medical Expert di Social Connect, sebagai pembicara. Ia merupakan seorang magister psikologi yang juga berpengalaman menjadi seorang counselor.

Kolaborasi yang terjalin dengan Social Connect bertujuan untuk meningkatkan awareness terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental dan merawat diri. Social Connect sendiri merupakan salah satu komunitas kesehatan mental di Indonesia yang aktif menyuarakan kampanye mengenai isu-isu kesehatan mental di masyarakat. Topik hangat yang sedang diangkat oleh Social Connect saat ini yaitu Adolescent Well-Being atau kesejahteraan mental pada remaja hingga dewasa. Maka dari itu, pada kelas teman kumparan kali ini membahas mengenai faktor risiko gangguan kesehatan mental pada perempuan, faktor protektif yang menunjang kesehatan mental, dan tips perawatan diri.

Dalam materinya, Putu Raras mengungkapkan ada beragam faktor yang dapat memicu gangguan kesehatan mental khususnya pada perempuan, di antaranya seperti kondisi hambatan ekonomi, menjadi korban kekerasan, tuntutan peran gender, faktor biologis, transisi kehidupan, dan juga pengalaman negatif yang pernah dialami. Bermacam-macam faktor tersebut akan menimbulkan permasalahan serius apabila dihadapi dengan emosi yang tidak stabil dan dalam kondisi yang sedang tidak baik-baik saja.

Untuk meminimalisir dampak yang lebih besar terhadap risiko gangguan kesehatan mental, ada beberapa faktor protektif yang dapat menunjang kesehatan mental khususnya bagi perempuan. Di antaranya ialah mengekspresikan emosi dan membicarakan perasaan yang dimiliki, membangun jejaring dukungan sosial yang kuat agar bisa mendengarkan dan mendukung satu sama lain, kemudian dapat mencari bantuan profesional apabila dibutuhkan, dan mulailah untuk memiliki rutinitas perawatan diri (self-care).

Maka dari itu, penting untuk mulai mengenali apa yang sedang diri sendiri rasakan, kesulitan yang dihadapi, dan apa yang tubuh perlukan. Perempuan yang memiliki mental yang sehat akan mampu menjadi pribadi positif yang memiliki tujuan, optimis, kepercayaan diri, pemikiran positif, serta penghargaan tinggi pada diri sendiri.

Akan ada banyak kelas menarik lainnya seputar perempuan yang kita kulik bersama para ekspert. Jadi, supaya tidak ketinggalan infonya, join teman kumparanWOMAN sekarang.

Follow @socialconnect.id juga untuk menemukan informasi tentang kesehatan mental yang valid, ya!