Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Komunitas Single Moms Indonesia, Saling Dukung Sesama Ibu Tunggal
20 Maret 2020 14:18 WIB
ADVERTISEMENT

Menjadi ibu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, terlebih bagi seorang ibu tunggal. Ibu tunggal kerap dihadapkan dengan tantangan dalam hidupnya. Tak hanya harus menopang kondisi finansial keluarga, mereka juga perlu berdamai dengan masa lalu yang seringkali menguras emosional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, stigma sosial tentang ibu tunggal masih mengandung konotasi negatif di masyarakat Indonesia, mereka sering dianggap lemah ataupun tak berdaya, sehingga hal tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh single moms.
Komunitas Single Moms Indonesia (SMI) digagas untuk saling memberikan dukungan dan kekuatan kepada para perempuan di Indonesia yang berstatus sebagai ibu tunggal. Komunitas ini dibentuk pada 8 September 2014, berawal dari keresahan seorang Maureen Hitipeuw, founder dari Komunitas SMI setelah menyandang status sebagai ibu tunggal 10 tahun silam.
Pada saat itu, Maureen hanya memiliki keinginan untuk mempunyai ‘rumah’ yang aman, nyaman, dan bebas dari stigma khusus untuk ibu tunggal supaya para single moms dapat saling berbagi dan saling menguatkan. Sebelum ia resmi bercerai, Maureen sudah berusaha mencari komunitas support group khusus ibu tunggal di Indonesia, tetapi hasilnya nihil. Kondisi itulah yang membuatnya memutuskan untuk membuat Komunitas SMI dan mengundang teman-teman ibu tunggal. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 2,700 anggota Komunitas SMI yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Single Moms Indonesia memiliki nilai-nilai untuk dapat memberdayakan ibu tunggal. Dengan bergabung di Komunitas SMI, anggotanya dapat menginspirasi satu sama lain untuk bangkit dan membangun kembali keluarga (Rebuilding Family). Menurut Maureen, jika ibu tunggal sudah berdaya, maka mereka dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik dan bahagia bagi dirinya sendiri dan juga anak-anaknya.
Untuk itu, Komunitas SMI percaya nilai yang terpenting adalah seorang ibu tunggal harus bangkit kembali, berdiri di atas kedua kaki sendiri, dan memiliki fokus penuh kepada anak-anaknya. Karena bukan hanya memikirkan dirinya sendiri, anak pun pasti membutuhkan penguatan khusus pasca perceraian atau kematian ayahnya.
“Kami selalu mengajak anggota untuk berdamai dengan masa lalu, memaafkan, menerima dan bangkit kembali. Kami bukan komunitas yang benci terhadap laki-laki ataupun pernikahan, tetapi kami percaya jika ibu tunggal sudah berhasil berdamai dengan masa lalunya, menerima kenyataan yang ada, maka ia akan lebih kuat membangun kembali masa depannya,” jelas Maureen kepada kumparan.
Komunitas yang memiliki visi mulia ini memiliki kegiatan rutin berupa workshop, sharing session, kelas online lewat Grup Facebook dan WhatsApp. Topik workshop dan kelas yang diadakan pun beragam, mulai dari manajemen finansial sampai emotional healing. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk dapat membuat para single moms yang bergabung dalam Komunitas SMI tetap berdaya dan percaya diri.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling fundamental pada Komunitas SMI menurut Maureen adalah support group yang terbentuk. Kelompok itulah yang membuat anggota SMI merasa sangat terbantu dan membuat mereka merasa tidak sendiri.
Lewat grup Facebook dan WhatsApp SMI, para member bisa bercerita, berbagi, dan mendapatkan penguatan secara emosional dari anggota lain. Komunitas ini juga sangat menjaga budaya yang dibangun supaya selalu positif dan tetap fokus kepada move on healing.
(sif)