Konten dari Pengguna

kumparanTALK: Keintiman Keluarga Dapat Hilangkan Kecemasan Saat Pandemi Corona

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
31 Maret 2020 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluarga yang harmonis. Foto: Pexels/Andra Picquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga yang harmonis. Foto: Pexels/Andra Picquadio
ADVERTISEMENT
Tak henti-hentinya kita mendapatkan informasi seputar virus corona yang telah menjangkit orang-orang di seluruh dunia, sehingga pandemi ini seringkali membuat kita cemas. Untuk itu, peran keluarga memainkan peran penting di sini. Keluarga yang harmonis akan membantu seseorang ke luar dari kecemasan. Menurut Muhammad Iqbal, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, kualitas hubungan dalam keluarga berperan penting pada kondisi psikologis setiap anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Journal of Children Family Study, keluarga yang intim dapat memperkuat kemampuan seseorang dalam mengelola emosi positif. Selain itu, keterikatan emosional yang tinggi di dalam keluarga juga dapat menghindarkan depresi dan kecemasan seseorang dihadapkan dengan stressor yang kuat, seperti misalnya wabah virus corona yang sedang dihadapi setiap orang saat ini.
kumparanTALK kali ini akan membahas bagaimana keintiman dalam keluarga dapat menghilangkan kecemasan yang kerap kita hadapi saat pandemi corona berlangsung. Bersama Muhammad Iqbal Ph.D, Founder Rumah Konseling, teman kumparan berkesempatan mengupas tuntas tentang keintiman dalam suatu keluarga dapat menghilangkan kecemasan pada saat pandemi corona.
Penasaran seperti apa keseruan kumparanTALK kali ini? Simak rangkumannya di bawah ini.
Poster kumparanTALK. Foto: dok. kumparan
Tanya: Apa mungkin kita merasakan gejala seakan terinfeksi virus corona karena kita cemas?
ADVERTISEMENT
Jawab: situasi saat ini memang membuat kita khawatir dan cemas, sehingga gejala sakit biasa diasosiasikan dengan COVID-19. Namun, cemas itu memang reaksi normal, yang bahaya itu kalau berlebihan dan bisa menjadi abnormal. Pertama, pastikan kita tidak pernah berinteraksi dengan suspect. Kedua, tidak pernah bepergian ke daerah pandemi , kalau kita melakukan dua hal di atas, lalu kita merasa memiliki gejala, segera periksakan diri. Namun, bila kita tidak melakukan 2 hal di atas, bisa dipastikan itu kecemasan dan itu hal yang normal.
Tanya: Bagaimana menjaga keintiman keluarga tetap ada saat hari kerja (di mana anak masih bayi berumur kurang dari 1 tahun), sementara orang tuanya masih harus bekerja (saat ini, WFH)? Soalnya, jujur, saya merasa agak kesulitan di hal satu ini.
ADVERTISEMENT
Jawab: Untuk membangun keintiman memang harus ada pengorbanan, ketika pasangan sama-sama bekerja, mereka harus berani mengeluarkan budget untuk keintiman mereka. Misalnya menginap di hotel, membenahi kamar agar nyaman, dan harus punya waktu berdua saja tanpa anak (bisa dititipkan sementara). Keintiman itu asosiasinya tidak hanya seksual, tetapi juga komunikasi dan kedekatan.
Tanya: Bagaimana cara komunikasi yang baik untuk mengingatkan keluarga agar tetap bisa menjaga kesehatan? Karena salah satu anggota keluarga saya sering pergi malam dan susah untuk diberitahu.
Jawab: kenapa banyak orang menolak arahan kita pertama karena cara yang tidak pas, waktunya tidak pas, dan kurang respect dalam menyampaikan ajakan. Untuk itu, jangan sampaikan pesan dengan marah, karena marah menunjukkan kesombongan. Sampaikan dengan cinta dan kasih sayang, apalagi dengan anak.
ADVERTISEMENT
Tanya: Di tengah masa karantina karena corona, bagaimana dengan keluarga yang didalamnya terjadi KDRT? Tentu masa seperti ini justru menjadi monster bagi para korbannya.
Jawab: keluarga yang di dalamnya terjadi kdrt tentunya sulit mencapai tujuan pernikahan. Untuk itu, tidak boleh dibiarkan dan harus segera diselesaikan karena bisa membahayakan keselamatan jiwa. Apabila kita menjadi korban, segera laporkan secara bertahap, pertama kepada wali kita (orang tua/keluarga). Namun apabila sudah berkali-kali dan tidak bisa berubah, maka laporkan kepada pihak berwajib. KDRT terjadi karena korban takut, semakin kita takut pelaku akan semakin berani. Kenapa bisa KDRT? Karena konflik yang berlarut. Jadi kalau ada konflik jangan dibiarkan, harus segera diselesaikan.
Tanya: Saya termasuk orang yang kurang komunikasi dengan keluarga karena berangkat pagi pulang malamnya sudah lelah. Cara memulai pembicaraan dengan keluarga itu seperti apa ya, mas?
ADVERTISEMENT
Jawab: ya memang harus dicoba dan dibiasakan, karena ini soal perilaku dan pembiasaan. Mungkin di awal agak kaku, kenapa kita lebih respek dengan orang lain daripada keluarga sendiri? bukankah kalau terjadi apa-apa yang pertama adalah keluarga? Cara sederhana adalah dengan menyenangkan hati mereka, mulai dengan memberi kejutan hadiah, membawakan makanan kesukaan dan membantu meringankan beban pekerjaan mereka.
Tanya: Bagaimana caranya membagi waktu untuk anak kita yang masih bayi dengan pekerjaan saat sedang WFH, yang mana pekerjaan kan juga sama pentingnya dan sebenarnya suami pun sudah banyak membantu mengawasi anak sebelumnya?
Jawab: WFH adalah saat yg tepat membangun "bonding" dengan anak. Jadi harusnya bahagia. Adapun kesibukan harus bisa dibagi dan diatur. Kalau karir gagal masih bisa dikejar, kalau gelar gagal bisa diulang, tapi mendidik anak tak ada waktu yang berulang.
ADVERTISEMENT
Sebelum menutup kumparanTALK, Iqbal berpesan kepada teman kumparan.
"Dalam hidup ini tidak ada manusia sempurna, tidak ada suami yang sempurna, mertua yang sempurna, istri yang sempurna, maupun anak yang sempurna, karena kita pun nggak sempurna. Untuk itu, bila melihat kelemahan dan kekurangan pasangan kita, mertua kita, orang tua kita, saudara kita, ingat juga bahwa kita memiliki kelemahan. Tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi, hanya saja pengetahuan kita terbatas. Untuk itu, teruslah belajar dan terus memaafkan orang lain."
kumparanTALK Mom masih akan berdiskusi membahas topik lain dengan narasumber yang nggak kalah menarik, loh.
Tertarik ikuti keseruannya? Yuk gabung di Grup Whatsapp Teman kumparan MOM.