Konten dari Pengguna

Lari Pakai Jaket Parasut YES or NO? Ini Pendapat teman kumparan

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
4 Desember 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berlari menggunakan jaket parasut. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berlari menggunakan jaket parasut. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Selain mempersiapkan fisik dan mental, para pelari juga perlu memerhatikan pemilihan outfit. Sebab kenyamanan lari sangat ditunjang oleh pakaian yang dikenakan.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, muncul tren untuk memakai jaket parasut saat berlari. Tren ini menjadi perbincangan karena menimbulkan pro-kontra di kalangan pelari.
Sebenarnya, menggunakan jaket saat berlari sah-sah saja. Justru menurut Very Well Fit, jaket yang tepat dapat membantu pelari merasa nyaman berlari di cuaca dingin.
Jaket juga berguna melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Disarankan untuk memilih jaket yang ringan agar pergerakan kamu enggak terganggu.
Nah, jaket parasut termasuk salah satu jenis kain yang ringan dan bisa menghalau dingin, sehingga nyaman untuk digunakan berolahraga. Tapi ternyata enggak semua merasa setuju dengan penggunaan jenis jaket yang satu ini.
Beberapa pelari menganggap penggunaan jaket parasut di Indonesia kurang tepat. Sebab cuaca di negara ini cenderung panas, sehingga jaket itu hanya akan membuat pelari semakin gerah.
ADVERTISEMENT
Salah satu pacer teman kumparan Running Club, Nilam Tri Ekawati, setuju dengan anggapan itu. Ia menganggap jaket parasut lebih cocok digunakan saat cuaca sedang dingin.
“Mungkin kalau emang cuacanya mendukung gitu ya dingin gitu pakai parasut sih oke aja,” ucap Nilam.
Namun, mengingat cuaca Jakarta lebih sering panas, Nilam merekomendasikan pakaian yang nyaman seperti kaus dibandingkan parasut.
Personal trainer sekaligus pacer teman kumparan Running Club, Bambang Yulianto. Foto: kumparan
Pendapat serupa pun disampaikan personal trainer sekaligus pacer teman kumparan Running Club, Bambang Yulianto atau yang akrab disapa Mas Bams. Ia menekankan bahwa cuaca Jakarta tidak mendukung pelari untuk menggunakan jaket parasut.
Nekat menggunakan jaket parasut saat berlari di tengah cuaca panas justru bisa memicu dehidrasi. Akibatnya, akan terjadi penurunan konsentrasi, denyut jantung meningkat, hingga pusing karena tekanan darah rendah.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti kamu enggak boleh menggunakan jaket parasut sama sekali saat berolahraga. Mas Bams mengatakan bahwa jaket ini boleh digunakan jika kamu sedang menjalankan program penurunan berat badan (weight loss/fat loss).
“Tapi kalau untuk temen-temen yang pakai jaket parasut, kalau untuk program weight loss atau fat loss, ya, bisa juga. Tapi sama sekali saya tidak merekomendasi untuk di Jakarta,” tegas Mas Bams.
Pemakaian jaket parasut saat program penurunan berat badan juga harus diawasi oleh ahli atau coach. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang membahayakan kesehatan, seperti dehidrasi, cedera, dan masalah serius lainnya.
Jangan ketinggalan info event Fun Run! Gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang http://kum.pr/running