Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Merayakan Ulang Tahun Anak Penting atau Tidak? Ini Pendapat teman kumparanMOM
4 Maret 2025 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Hari ulang tahun termasuk momen spesial yang selalu ditunggu-tunggu kebanyakan orang. Apalagi bagi anak-anak yang selalu antusias terhadap setiap perayaan.
ADVERTISEMENT
Merayakan ulang tahun anak seolah telah menjadi tradisi di kalangan orang tua. Mengutip laman Britannica, tradisi ini tergolong baru, karena dipengaruhi oleh perubahan tren sosial ekonomi pada abad ke-19 dan ke-20.
Pada era tersebut, tren konsumerisme meningkat. Alhasil, banyak orang, terutama orang tua yang tak ragu memberikan setumpuk hadiah kepada buah hatinya di hari spesial seperti ulang tahun.
Keterkaitan antara ulang tahun dan konsumerisme inilah yang kerap membuat orang-orang kontra terhadap perayaan ini. Menurut mereka, acara ulang tahun hanyalah gaya hidup yang menguras dompet.
Sedangkan bagi sebagian orang, perayaan ulang tahun termasuk hal yang penting karena dapat menciptakan kebahagiaan. Lantas, bagaimana pendapat teman kumparanMOM terkait perayaan ulang tahun anak? Apakah merayakan ulang tahun anak itu penting?
ADVERTISEMENT
Pendapat teman kumparanMOM Terkait Ulang Tahun Anak
Menurut Mom Mutia, merayakan ulang tahun anak merupakan hal yang penting. Perayaannya tak harus mewah sehingga terlalu menguras dompet, yang penting adalah momen kebersamaan di hari spesial ini.
“Buatku penting, perayaan nggak harus mewah. Bisa dimulai dengan makan bareng keluarga, berdoa, atau kalau ada rezeki lebih bisa berbagi dengan teman-temannya di sekolah dan orang-orang yang nggak seberuntung anakku,” terang Mom Mutia.
Di tahun ini, Mom Mutia telah merancang acara ulang tahun anaknya yang ke-7. Kebetulan, hari spesial buah hatinya bertepatan dengan bulan puasa. Jadi, ia akan mengadakan acara buka bersama.
“Kami rencana mau buka puasa keluarga di luar, dan kalau masih ada dana lebih mau berbagi juga dengan teman-teman kelasnya,” ujar Mom Mutia.
Mom Ofi pun sepakat dengan Mom Mutia. Menurutnya, perayaan ulang tahun anak bukanlah tindakan konsumerisme. Namun, bisa dianggap sebagai bentuk rasa syukur terhadap kehadiran si kecil.
ADVERTISEMENT
*Sebagian dari bentuk rasa syukur bahwa dia terlahir di dunia dengan sehat, apalagi kalau lahirnya penuh perjuangan hidup dan mati selama dia hidup,” tutur Mom Ofi.
Di sisi lain, Mom Putri tidak memandang perayaan ulang tahun anak sebagai sebuah kepentingan yang wajib ditunaikan setiap orang tua. Baginya, hal ini opsional saja dan bisa disesuaikan dengan kemampuan orang tua.
Namun, secara pribadi Mom Putri ingin selalu merayakan ulang tahun buah hatinya. Harapannya, agar anaknya memiliki banyak memori baik untuk dikenang saat dewasa.
“Aku pribadi ingin merayakan ulang tahun si kecil agar kelak ketika sudah dewasa, ada kenang-kenanganan untuk dia ceritakan, baik dalam circle-nya atau dengan keluarga kecilnya,” tutur Mom Putri.
Temukan beragam inspirasi parenting dari ribuan ibu di seluruh Indonesia, gabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4
ADVERTISEMENT