Saat Semua Terlelap, Pria Ini Bagikan Makanan Gratis untuk Orang Jalanan

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
13 April 2020 16:14 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang jalanan. Foto: Instagram/@hendrikhalim19
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang jalanan. Foto: Instagram/@hendrikhalim19
ADVERTISEMENT
"Saya melihat kondisi yang ditimbulkan pandemi ini semakin parah, ekonomi juga semakin terpuruk. Tapi setidaknya, saya masih bisa makan dan tinggal dengan layak. Kalau melihat orang-orang jalanan, hati saya selalu enggak tega karena mereka bahkan tidak punya tempat tinggal layak. Untuk itu, sudah seharusnya kita yang lebih beruntung berbagi kebaikan kepada mereka yang kurang beruntung."
ADVERTISEMENT
Sudah hampir satu bulan Hendrik mengitari Jakarta untuk membagikan bungkusan nasi kepada mereka yang hidup di jalanan. Ia mengaku iba atas apa yang disaksikannya belakangan ini. Dampak yang ditimbulkan pandemi corona benar-benar membentuk serangkaian mata rantai yang tak terputus, efeknya mencapai lini terbawah rakyat Indonesia. Ibaratnya, para pemulung pun sampai tak bisa mendapatkan hasil seperti biasanya karena aktivitas yang berkurang di masa pandemi.
Bagi Hendrik, turun ke jalan untuk membagikan sebagian rezekinya bukanlah hal baru lagi. Fenomena yang ditimbulkan virus corona hanya salah satu dari sekian banyak kasus yang membangkitkan empati wirausahawan ini. Sebelumnya, ia juga telah membantu korban banjir di awal tahun 2020 dan sempat rutin membagikan makanan kepada orang jalanan yang membutuhkan.
Makanan dan masker yang dibagikan untuk orang jalanan. Foto: Instagram/@hendrikhalim19
Menurutnya, alangkah lebih baik jika kita memberi kepada orang yang tepat sasaran. Jika pemerintah sudah fokus memberikan bantuan kepada para tenaga medis, media seakan-akan menyorot para ojek online yang terdampak pandemi, maka jangan lupakan orang-orang yang hidup di jalanan.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian memberikan contoh kenyataan yang dihadapi para sopir taksi konvensional. Di masa seperti ini, mereka tetap harus memberikan setoran meskipun tak mendapatkan orderan. Untuk memenuhi setoran saja tak mampu, sementara itu mereka tetap harus memberikan makan anak dan istri di rumah.
Melihat permasalahan tersebut, sejak 20 Maret silam, Hendrik secara rutin setiap 3 kali dalam seminggu membagikan makanan kepada para orang jalanan, sopir taksi konvensional, sopir bajaj, dan sederet profesi lainnya yang terdampak pandemi. Waktunya tak tentu, terkadang pagi ataupun malam hari. Sering kali ketika yang lain sudah terlelap, ia pergi mengitari Jakarta menggunakan motornya sendiri, membagikan satu per satu makanan kepada orang yang membutuhkan di jalanan.
Ketika membagikan nasi bungkus dan sembako kepada para orang-orang di jalanan, Hendrik sempat menanyakan apa yang mereka rasakan selama masa pandemi berlangsung. Katanya, mereka lebih takut tak bisa makan dibandingkan dengan virus corona. Virus ini memang mematikan, tetapi tak mampu membeli makan untuk menyambung hidup juga sama-sama mematikan. Betapa miris, bukan?
ADVERTISEMENT
Nasi bungkus yang dibagikannya itu merupakan hasil dukungan teman-temannya serta orang baik lainnya yang mau membantu sesama di masa pandemi ini. Berbagai donasi terus berdatangan, Hendrik pun mengatakan ia akan terus meluncurkan aksinya sampai pandemi selesai. Ia tak akan berhenti begitu saja.
"Awalnya memang dari rezeki pribadi, sampai kemudian banyak teman yang akhirnya membantu, meskipun secara tenaga saya turun ke jalan sendirian, membagikan nasi-nasi itu kepada orang di jalanan. Ketika banyak yang donasi, saya bilang tidak ada yang namanya sumbangan besar atau kecil. Jika dilakukan oleh orang banyak, yang kecil itu akan menjadi sesuatu yang sangat besar."
Hendrik kemudian mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk saling membantu satu sama lain. Ia juga yakin, dengan memberi, rezeki yang diperoleh tak akan berkurang begitu saja. Seperti hukum tabur-tuai, apa yang ditabur saat ini akan sesuai dengan apa yang dituai di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
"Mari kita lakukan semampu kita. Kalau enggak mampu turun ke jalan, bisa berdonasi. Kalau enggak mampu berdonasi, bisa ikut share kebaikan supaya orang lain bisa ikut tergerak hatinya. Lupakan perbedaan agama, suku, ras atau apa pun yang selama ini menghalangi kita bersatu. Pesan saya, lakukan kebaikan ditempat kalian masing-masing. Ayo saling bantu supaya kita bisa melalui krisis ini bersama-sama."
(sif)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!