Konten dari Pengguna

Sekolah Swasta vs Negeri, Pilih yang Mana untuk Pendidikan Anak Moms?

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
7 November 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan sekolah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan sekolah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahun ajaran baru akan dimulai sekitar pertengahan tahun depan. Tapi para orang tua biasanya mulai mencari sekolah untuk si kecil sejak akhir tahun ini khususnya yang baru akan masuk jenjang pendidikan dasar maupun menengah.
ADVERTISEMENT
Usahakan cari sekolah yang memiliki fasilitas dan kurikulum terbaik ya, Moms. Kini, banyak pilihan sekolah nasional maupun internasional yang menawarkan kualitas unggul.
Namun, harganya beraneka ragam. Mama bisa menyesuaikannya dengan budget pendidikan yang telah disiapkan. Dengan begitu, keputusan yang dibuat bisa win-win solution deh untuk semua pihak.
Enggak mesti swasta, sekarang juga banyak selolah negeri yang mampu bersaing dalam segi kualitas dan fasilitas. Member teman kumparanMOM akan sharing bagaimana mereka memilih sekolah terbaik buat si kecil. Yuk, simak tipsnya berikut ini.

Sekolah Swasta vs Negeri Versi teman kumparanMOM

Diovina Hernika, member teman kumparanMOM. Foto: dok istimewa
Sebenarnya, Mama berhak menyekolahkan anak di mana pun, baik sekolah swasta maupun negeri. Yang terpenting adalah sekolah tersebut mampu memberikan pendidikan terbaik untuk si kecil.
ADVERTISEMENT
Ini yang dilakukan Diovita Hernika, salah satu member teman kumparanMOM. Katanya, hal utama bukanlah memilih antara swasta atau negeri, melainkan faktor-faktor lain yang lebih krusial.
Diovita dan suaminya memilih sekolah yang memenuhi beberapa kriteria, seperti bilingual, character building, lingkungan yang baik, jadwal sekolah yang sesuai, jarak yang dekat dari rumah, serta biaya yang terjangkau.
“Menurut saya, hal yang utama bukanlah memilih antara swasta atau negeri, tapi faktor-faktor apa saja yang dijadikan poin dalam menentukan sekolah pilihan untuk anak.”
Karena poin-poin tersebut, Diovita lebih memilih swasta untuk jenjang preschool hingga SD agar anak mendapatkan fondasi yang kuat dalam character building. Untuk jenjang SMP dan SMA, Diovita mempertimbangkan sekolah negeri, agar anak lebih siap beradaptasi dengan lingkungan yang beragam sebelum masuk universitas.
ADVERTISEMENT
Hal serupa dialami oleh Fitri yang juga memilih swasta untuk pendidikan awal anaknya, yakni di jenjang TK dan SD. Soal biaya, Fitri berharap bisa dilimpahkan rezeki yang banyak, agar ia bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
Ilustrasi guru di sekolah inklusi. Foto: Shutter Stock
“Semoga selalu diluaskan rezekinya, next kita pikirkan sambil jalan dan tentu saja menabung sedari anaknya masih bayi.” Baginya, menabung sejak dini menjadi kunci untuk mewujudkan harapan memasukkan anak ke sekolah yang diinginkan.
Sementara itu, Mami Kushi, memilih sekolah berdasarkan wilayah dan jenjang pendidikan. “Di wilayah tempat tinggalku, banyak sekolah negeri unggulan dari SD sampai SMA,” ujarnya.
Namun untuk SD, ia lebih memilih sekolah swasta karena merasa bahwa pondasi belajar anak akan lebih baik di sana. “Kualitas guru dan kebersihan gedung SD negeri masih belum di atas swasta,” katanya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian berencana untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri di jenjang SMP, SMA, hingga universitas. Ini dilakukan agar anak memiliki pandangan yang luas dan mampu beradaptasi dengan orang berlatar belakang beragam.
Temukan beragam inspirasi parenting dari ribuan ibu di seluruh Indonesia, gabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4