Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Suka Duka teman kumparanMOM Naik Transportasi Umum Saat Hamil
17 September 2024 22:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak tantangan yang mesti dihadapi para ibu ketika menjalani perannya sebagai working mom. Tidak sedikit dari mereka yang harus berjuang naik transportasi umum agar bisa sampai di tujuan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Kini, sejumlah transportasi umum memang sudah dilengkapi dengan fasilitas yang ramah bagi ibu hamil. Misalnya tempat duduk prioritas, lift, ruang laktasi, pin bagi ibu hamil , dan lain-lain.
Namun tak jarang, fasilitas tersebut justru tidak bisa digunakan secara optimal. Ibu hamil kerap mendapatkan perlakuan tak menyenangkan ketika ingin memanfaatkan fasilitas tersebut.
Di kesempatan kali ini, beberapa member teman kumparanMOM akan berbagi suka duka menggunakan transportasi umum saat hamil. Yuk, simak cerita lengkapnya berikut ini, Moms!
Cerita teman kumparanMOM Naik Transportasi Umum Saat Hamil
Meski memiliki hak prioritas, masih banyak ibu hamil yang tidak bisa merasakan fasilitas tersebut di transportasi umum. Tidak jarang mereka menemui sejumlah tantangan saat mencoba transportasi seperti Commuterline, Transjakarta , LRT, dan MRT.
ADVERTISEMENT
Sulit mendapatkan kursi prioritas
Rizky Aulia Maruf, member teman kumparanMOM, sudah jadi penumpang commuterline Depok-Sudirman sejak tahun 2017. Ketika sedang hamil, ia kerap kesulitan mendapatkan kursi prioritas.
Bahkan, ketika sedang lelah sekali pun, ia tetap tidak dipersilakan. Puncaknya, ia pernah dimarahi oleh penumpang commuterline lain lantaran ingin duduk di kursi prioritas.
“Beberapa kali aku minta kursi prioritas, jawabannya malah menyakitkan. Ada salah satu penumpang perempuan yang bilang, ‘Usaha dong, naik kereta balik dulu ke Tanah Abang, kek! Saya udah capek ke Tanah Abang dulu, sampe Sudirman mbaknya enak banget minta-minta kursi saya’. Rasanya sakit hati banget haha,” kata Rizky menjelaskan.
Paling parahnya lagi ketika usia kehamilannya sudah 32 minggu. Kala itu Rizky yang sedang merasakan pusing dan hamil besar tapi tidak mendapatkan kursi prioritas hingga akhirnya muntah di dalam gerbong.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya saat itu aku turun di Stasiun UI, duduk dulu dan cari petugas. Lalu, aku dibawa balik ke Stasiun Pondok Cina dan dicek di klinik stasiun. Tekanan darahku sampai 80/40.”
Kepada kumparan Rizky mengaku kecewa dengan orang-orang yang masih egois dan mementingkan dirinya sendiri. Tak jarang, mereka juga abai pada orang-orang yang membutuhkan kursi prioritas seperti ibu hamil.
Tidak dipedulikan penumpang lain
Fasilitas kursi prioritas yang disediakan di transportasi umum sering kali justru salah sasaran. Ibu hamil kerap tidak mendapatkan haknya untuk duduk di kursi tersebut.
Pengalaman serupa disampaikan oleh Aprilia, member lain komunitas teman kumparanMOM. Sebagai pengguna setia Transjakarta, Aprilia masih merasa kesulitan mendapatkan kursi prioritas ketika hamil.
“Kalau naik Transjakarta harus ada petugasnya di dekat pintu biar dicarikan tempat duduk. Kalau enggak ada, penumpang lain tidak punya kesadaran untuk memberikan kursi prioritas tersebut ke ibu hamil. Bahkan, ada yang pura-pura tidur,” cerita Aprilia.
MRT Bumil Friendly
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan cerita Rizky dan Aprilia yang kesulitan mendapatkan kursi prioritas, Ayu Oktaviani justru mudah untuk mendapatkannya di MRT. Kata Ayu, sejak tahun 2020 ia selalu merasa aman menggunakan transportasi umum ketika hamil.
“Aman kok InsyaAllah asal selalu naik lift dan cari tempat duduk menggunakan pin prioritas atau pin ibu hamil. MRT sejauh ini bumil friendly,” tutup Ayu Oktaviani.
Yuk berbagi pengalaman bersama ribuan ibu lainnya di komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4