Teman Curhat: Bagaimana Caranya Mengatasi Stres dalam Pekerjaan?

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 15:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Stres dalam pekerjaan memang nggak bisa dielakkan, teman kumparan. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Apa yang harus kita lakukan supaya bisa keluar dari rasa stres tersebut?
ADVERTISEMENT
Psikolog Nago Tejena dalam program Teman Curhat sudah menjawab dan memberikan tips kepada teman kumparan. Program Teman Curhat hadir setiap hari Selasa agar member grup teman kumparan dapat mengungkapkan permasalahannya kepada Psikolog Klinis Nago Tejena. Yang pasti, program ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Jika teman-teman mau bergabung, bisa klik link berikut untuk join ke grup teman kumparan: kum.pr/Temankumparan.
Penasaran seperti apa curhatan teman kumparan dan bagaimana Kak Nago menjawabnya? Simak rangkumannya di bawah ini!
Curhatan: Hai Kak Nago, Salam kenal. Aku Yuni dari Palembang. Singkat cerita I have Major Depression (di diagnosa oleh psikiater 19 Nov 2020), sampai saat ini aku masih konsumsi obat dari psikiater. Sometimes aku merasa takut untuk memulai lagi, contohnya beberapa hari yang lalu aku apply pekerjaan dan ikutin test-nya. Tapi liat soalnya tiba-tiba aku nggak sanggup yasudah aku mundur..
ADVERTISEMENT
Aku fresh graduated, jadi intinya aku memiliki ketakutan besar untuk memulai karirku. Aku takut aku nggak bisa handle pekerjaan itu dan belum siap sama sumber stres baru di pekerjaan. Mood aku sejauh ini stabil sih, tapi sometimes kalo ada sumber stres baru aku belum siap untuk menghadapinya, makanya aku sering mundur. Sekarang aku masih sangat berproses banget. Boleh minta pencerahannya ngga kak terkait ketakutan untuk memasuki dunia kerja? Terima kasih.
Jawab: Halo Yuni, salam kenal :)
Aku rasa memang mencoba untuk memasuki fase baru dalam hidup kita akan diisi dengan berbagai jenis tekanan. Baik dari lingkungan maupun dari diri sendiri
Salah satu hal yang perlu kamu pahami adalah, kamu ngga mesti sempurna dalam cobaan pertama. Manusia wajar membuat kesalahan, terutama dalam cobaan pertamanya saat bekerja. Kesalahan-kesalahan inilah yang menjadi pembelajaran untuk beradaptasi sepenuhnya
ADVERTISEMENT
Namun apabila dirasa ada sangat mengganggu, ada kemungkinan kamu memiliki permasalahan lain yang perlu diurai. Kamu dapat mencoba untuk menemui profesional juga yang menyediakan sesi konseling (boleh psikolog atau psikiater), selamat mencoba!
Curhatan: Halo kak Nago. Saya punya teman kerja beberapa kali ngga masuk kerja dengan alasan Anxiety Disorder. Terus suka hilang berhari-hari. Di kantor juga masih WFH jadi susah banget komunikasi nya, WhatsApp jarang dibalas. Saya jadi bingung gimana cara komunikasi biar ngga salah-salah. Sementara pekerjaan saya sama dia sangat berhubungan. Beberapa kali saya nawarin bantuan juga diabaikan. Sering banget miskomunikasi jadinya, aku nggak tahu harus gimana.
Jawab: Haloo.. langkah pertama yang kita harus lakukan adalah untuk mencoba memahami kondisi dia serta kebutuhan dia. Ada orang yang ketika berada dalam masalah tertentu, lebih memilih untuk menjaga jarak terlebih dahulu dengan lingkungannya. Cukup hargai jarak tersebut sembari sampaikan bahwa kita siap untuk membantu.
ADVERTISEMENT
Memang tentu jadi sedikit rumit karena ada urusan pekerjaan juga, mungkin untuk urusan pekerjaan kamu bisa konsultasi dengan atasanmu tentang sebaiknya bagaimana?
Selamat mencoba!
Curhatan: Saya ingin curhat tentang diri saya. Mohon bantuannya..
Dari kecil bisa dibilang hidup dari keluarga yang tidak harmonis dan ala kadarnya. Karena itu saya sangat takut dengan sebuah hubungan. Mungkin trauma sama kejadian-kejadian yang terjadi di dalam sebuah keluarga. Dari kecil terbiasa dikerasi. Entah nanti yang dipukul, ditendang, dikunci, dll. Apalagi dua tahun lalu orang tua hampir pisah (cerai). Di situ mereka bertengkar hebat, dan saya baru saja pulang sekolah. Di situ saya memohon-mohon agar mereka baikan, tapi yang ada saya ditendang, dll. Hingga akhirnya memutuskan untuk menjauh dan terserah mereka. Tapi ternyata Tuhan masih ingin mereka bersatu.
ADVERTISEMENT
Dari kecil selalu merasa diri tidak berguna. Bahkan saya benci sama diri sendiri. Berulang kali ingin mengakhiri hidup tapi selalu gagal. Berulang kali menyakiti diri sendiri (seperti halnya menggores-gores tangan dan semacamnya), bahkan itu masih saya lakukan sampai sekarang. Sering juga nggak sadar melakukan itu. Bagaimana sih kak caranya berhenti melakukan itu?
Terus bagaimana cara mengendalikan diri ketika tiba-tiba ketakutan akan bayangan peristiwa kekerasan atau perceraian itu muncul? Apalagi kalau ditengah keramaian. Merasa emosi tidak bisa stabil. Tiap malam nangis, mungkin merasa sudah ada dua tahunan seperti, sedih berlebihan semenjak kejadian itu. Bahkan mood naik turun sampai terkadang dibilang teman dan guru aneh. Kalau sudah kadung sedih, kelewatan. Kalau bahagia bisa-bisa cerewet berlebihan.
ADVERTISEMENT
Saya selalu merasa orang yang datang itu hanya untuk menyakiti saya. Padahal tidak. Selalu merasa kesepian, nggak ada yang namanya teman, orang terdekat, dll. Bahkan saking capeknya sama hidup mungkin terkadang tidak bisa membedakan mana rasa senang, sedih, kecewa, dll. Masih banyak cerita yang ingin disampaikan, tapi memang curhat terbaik adalah secara tatap muka.
Terima kasih kumparan dan kak Nago atas kesempatan untuk curhat nya. Tidak bisa bercerita semuanya.
Jawab: Haloo.. terima kasih sudah bercerita ya..
Dengan semua jenis permasalahan dan tekanan yang kamu alami, menurutku wajar kamu merasa demikian. Keinginan untuk menyakiti diri, emosi yang naik turun, mood yang buruk, serta berbagai dinamika lainnya merupakan akibat dari permasalahan ini.
ADVERTISEMENT
Lama kelamaan, situasi ini bisa mengubah cara pandangmu terhadap dunia. Mungkin kamu menganggap dirimu kurang baik daripada yang sebenarnya, mungkin kamu merasa tidak ada orang yang menyayangi kamu, dan seterusnya.
Ketika berada di fase seperti ini, aku rasa pilihan terbaik adalah dengan menemui profesional. Kalau kamu merasa memiliki kendala biaya, kamu bisa mencoba mencari layanan konseling gratis.
Di zaman serba online seperti saat ini, banyak pihak dan instansi telah menyediakan layanan konseling online milik mereka masing-masing. Kamu bisa mencarinya di Google maupun Instagram
Semoga menemukan yang sesuai, dan semoga kamu mendapatkan titik terang dari permasalahan ini.
Curhatan: Saya karyawan swasta yang bekerja sambil kuliah, usia saya 23 tahun. Awalnya saya merasa senang bekerja di tempat kerja saya namun semakin lama orang-orang di tempat kerja saya membuat saya tidak nyaman. mulai dari mempermasalahkan kuliah saya yang padahal dari awal tidak ada omongan kalau tidak diperbolehkan bekerja sambil kuliah. Segala macam pekerjaan saya kerjakan dan saya juga membantu semua pihak, tetapi tidak ada yang bisa membantu pekerjaan saya.
ADVERTISEMENT
Saya telah mengerjakan banyak hal di luar job desk saya, tetapi ada saja yang setiap hari memerintah saya untuk membantu mengerjakan kerjaannya, tanpa memperhatikan kalau saya juga bertanggungjawab untuk pekerjaan saya.
Hingga saya mendengar bahwa ada yang suka membicarakan saya di belakang saya dari rekan kerja lain. Awalnya saya pikir kalau saya membantu mereka, mereka tidak akan mengusik saya tetapi ternyata tidak, mereka selalu mengusik saya dan mencari celah untuk menyalahkan saya. Wajar kah saya mulai lelah dengan kondisi seperti ini?
Yang membuat saya tidak habis pikir adalah saya tidak pernah mengganggu atau mengusik mereka, tetapi mengapa mereka tidak henti-hentinya mengusik saya bahkan sampai detik ini. Saya tidak merasa jiwa saya ada di tempat kerja ketika sedang bekerja. Saya hanya merasa senang ketika berkumpul dengan keluarga dan teman teman saya. Apakah lingkungan pekerjaan saya itu toxic? Terimakasih.
ADVERTISEMENT
Jawab: Haloo.. menurut saya wajar kamu merasa demikian.
Ibaratnya kamu telah berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakan pekerjaanmu, bahkan pekerjaan di luar tanggung jawabmu, akan tetapi lingkungan juga masih tidak menghargai apa yang telah kamu berikan.
Apabila ketidakadilan seperti ini hadir di dalam hidup kamu, salah satu hal penting yang bisa kamu lakukan adalah untuk mengungkapkan perasaan yang kamu miliki
Memang mungkin permasalahan ini muncul dari mereka, dan bermula dari mereka. Akan tetapi apabila ini mengganggu kesejahteraan dirimu, kamu juga memilki tanggung jawab untuk melindunginya.
Penting bagi kita untuk memahami ini, agar kita tidak mudah untuk terjebak dengan lingkungan dan malah menyalahkannya, sementara kita belum mencoba untuk mempertahankan diri kita.
Selamat mencoba :)
ADVERTISEMENT
Curhatan: Bagaimana cara mengikhlaskan putri kembar saya yang sudah meninggal? Setiap melihat teman-teman yang sudah punya anak, jadi sedih dan iri melihat mereka yang hidup bahagia
Jawab: Sejujurnya, mengikhlaskan kepergian orang yang berharga untuk kita memang berat. Semakin berharga ia bagi kita, maka tentu akan semakin lama proses berduka kita
Jalani secara perlahan, lakukan hal yang membuat dirimu nyaman. Setelah lama kelamaan cukup mereda.. kamu bisa kembali mulai mengeksplorasi mungki hal berharga lain apa yang masih ada di hidupmu yang bisa membuatmu bahagia
Selamat berjuang :)
Curhatan: Bagaimana cara menghadapi pembullyan?
Singkat cerita, saya sering kena bully, karena bisa dibilang saya beda dengan yang lain. Saya di bully karena saya mempunyai kelainan di mata saya. Kelainan itu adalah strabismus/juling. Karena itu, saya sering sekali terkena bullying, dan itu sangat menggangu kepercayaan diri saya. Bagaimana sikap yang harus saya lakukan?
ADVERTISEMENT
Jawab: Haloo.. terima kasih sudah bercerita :)
Bullying memang bisa berdampak sangat berat pada diri kita. Rasanya menyakitkan ketika melihat lingkungan di sekitar kita menolak keberadaan kita. Seringkali ini yang membuat kita meragukan keberhargaan diri kita sendiri, dan kehilangan kepercayaan diri.
Perlu dipahami bahwa tiap individu memang memiliki kelebihan dan kekurangan, yang perlu kita lakukan saat ini adalah untuk mencari.. kira-kira apa kelebihan yang ada dalam diri kamu?
Harapannya ini dapat membuatmu lebih memiliki kepercayaan terhadap diri kamu, dan bisa menghadapi fenomena ini dengan lebih kuat
Selamat berjuang :)
Program Teman Curhat dibuat khusus untuk member yang tergabung di grup online resmi komunitas teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan Nago Tejena, Psikolog Klinis yang sedang bekerja di Biro Psikologi Universitas Udayana. Psikolog Klinis lulusan Universitas Padjajaran tahun 2018 ini juga sedang aktif memberikan edukasi lewat beberapa webinar.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Kak Nago ini berfokus mendalami psikologi klinis, pengembangan diri, dan psikologi anomali (penjelasan psikologi mengenai fenomena supranatural). Bagi teman kumparan yang aktif di media sosial Twitter, pasti enggak asing lagi dengan thread yang membahas isu psikologi dan cerita supra natural dari akun @nagotejena.
(tan)
====================
Teman curhat merupakan program khusus yang diadakan di grup teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan para expert yang ahli di bidangnya. Yuk, gabung ke grup teman kumparan di Telegram melalui kum.pr/Temankumparan. Jangan lewatkan keseruannya, ya!