news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Teman Curhat: Cara Menerima Diri Sendiri

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara agar dapat menerima kritik, kegagalan, atau penolakan terhadap diri sendiri? Ini adalah salah satu pertanyaan teman kumparan kepada Psikolog Klinis Nago Tejena di Program Teman Curhat. Psikolog yang kerap disapa Kak Nago ini sudah memberikan jawabannya lewat rangkuman di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan bergabung di grup teman kumparan yaitu bisa bertanya dan konsul ke psikolog secara gratis. Program Teman Curhat hadir setiap hari Selasa agar member grup teman kumparan dapat mengungkapkan permasalahannya kepada Psikolog Klinis Nago Tejena secara gratis.
Jika teman-teman mau bergabung, bisa klik link berikut untuk join ke grup teman kumparan: kum.pr/Temankumparan.
Penasaran seperti apa curhatan teman kumparan dan bagaimana Kak Nago menjawabnya? Simak rangkumannya di sini!
Curhatan: Mamaku meninggal minggu kemarin karena Covid-19. Aku sedang isoman sama Ayah dan Kakak. Semua ini masih kayak mimpi, masih selalu bertanya-tanya kenapa mama pergi secepat ini? Kenapa aku cuma dikasih 17 tahun untuk bareng sama mama?
Aku juga masih sering menyalahkan diri sendiri, kenapa aku lalai waktu mengurus mama? Kenapa aku anggap enteng sesak napasnya? Kenapa nggak langsung dibawa ke rumah sakit? Kenapa aku gak tegas buat nyuruh mama diem aja di rumah biar nggak tertular? Kalo aku ngelakuin semua itu mama sekarang pasti masih ada kan?
ADVERTISEMENT
Sekarang aku ngerasa kosong dan kesepian. Aku ingin ngobrol banyak tentang aku yang sedang ngerasa nggak kuat ini, tapi aku sadar orang-orang nggak selalu ada buat aku dan memang nggak selalu harus ada.
Jawaban dari Kak Nago: Halo.. turut berduka atas kepergian Mama ya.
Saat ini kita sedang berada dalam situasi yang tidak mengenakkan. Banyak kekhawatiran, rasa sakit, serta berita duka dimana-mana. Penting bagi kamu untuk memahami bahwa tidak semua hal merupakan kesalahan kamu
Suatu kejadian bisa terjadi karena banyak hal, karena perilaku kita, situasi lingkungan, kondisi pandemi, dan seterusnya
Kita seringkali menyalahkan diri kita sendiri karena kita berharap situasi bisa berbeda kalau saja kita lebih baik. Padahal belum tentu
ADVERTISEMENT
Take your time, focus on your emotion first. Proses berduka memang perlu waktu, akan tetapi semoga suatu saat kita bisa bangkit kembali
Kalau masih dirasa mengganjal, kamu bisa coba menemui profesional.
Selamat mencoba.
Curhatan: Halo kak Nago. Jadi hampir seumur hidup saya selalu merasa rendah diri di kondisi apapun. Saya merasa tidak berkompeten di bidang apapun. Ketika saya mencoba hal baru dengan usaha sebaik mungkin, hasilnya tidak pernah sesuai dengan harapan saya.
Hal tersebut membuat saya selalu menyesal dan sering berpikiran "tuh kan gagal lagi". Bahkan jika ada suatu peristiwa buruk terjadi di sekeliling saya. Saya terkadang menyalahkan diri saya, bahwa hal tersebut terjadi karena salah saya. Padahal mungkin sebenarnya tidak ada hubungannya dengan saya. Pada kondisi tertentu ketika sudah sangat muak dengan hal tersebut saya ada kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri. Jadi agar seolah-olah saya bisa menghukum diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Saya memang tipe orang yang sensitif, terutama dengan kritik dan penolakan. Ketika ada orang yang mengkritik saya, saya langsung berpikiran bahwa memang saya orang yang buruk. Sejak kecil saya selalu seperti itu. Namun, dulu saya berpikir kalau sudah dewasa saya akan berubah. Namun sampai sekarang masih sama saja. Jadi bagaimana ya kak agar saya bisa berubah? Karena jujur saya capek dengan diri sendiri. Terima kasih kak.
Jawaban dari Kak Nago: Haloo.. terima kasih sudah bercerita
Seperti yang mungkin kamu sudah perkirakan, menurutku apa yang kamu keluhkan ini merupakan bagian dari kepribadian kamu.
Karena suatu dan lain hal, kamu cukup sensitif terhadap berbagai hal di lingkungan. Mulai dari kegagalan kecil, penolakan, ataupun hal-hal menyakitkan lainnya.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi masalah adalah ketika ketakutan-ketakutan ini membuatmu mengurungkan niat untuk melakukan sesuatu yang penting untuk diri kamu. Entah itu berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan, hubungan, dan seterusnya
Aku rasa pergi ke profesional bisa membantu. Biasanya ia akan mengarahkan untuk mengembangkan diri kamu agar menjadi pribadi yang lebih mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam keseharian kamu
Selamat mencoba!
Curhatan: Kak aku mau curhat, aku habis dibohongi pacar. Ternyata dia sudah tunangan sejak awal kita bertemu. Dan aku baru tahu hal itu sekarang (hubungan sudah berjalan 5 bulan) padahal dia akan menikah 2 minggu lagi. Aku nangis sejadi-jadinya. Kecewa, sedih, marah. Lalu, aku putusin dia karena aku nggak mau ngerusak hubungan orang dan menyakiti banyak pihak. Tapi dia malah ingin membatalkan nikahnya dan balik ke aku.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi aku suka dan sayang sama dia. Ada rasa ingin hidup sama dia. Tapi, di satu sisi aku tahu hidup sama dia akan sangat sulit karena sudah hilang kepercayaan sama dia dan aku juga takut dengan karma, karena aku pasti bakal menyakiti hati tunangannya dan keluarganya. Aku bingung kak harus bagaimana caranya biar bisa move on.
Jawaban dari Kak Nago: Kamu baru saja melewati situasi yang pelik. Wajar kamu merasa tidak nyaman. Mulai dari cemas, bingung, sakit hati, merasa bersalah, pasti semuanya campur aduk. Untuk sementara waktu cukup lewati masalah ini dengan mengambil keputusan yang kamu tahu terbaik buatmu. Meski mungkin ada perasaan sakit yang muncul karenanya.
Take your time, biarkan seiring dengan waktu. Lukamu akan berangsur-angsur pulih. Sampai pada akhirnya nanti kamu bisa move on. Apabila kamu mengalami kesulitan, kamu bisa menemui profesional.
ADVERTISEMENT
Curhatan: Halo Kak, aku kadang bingung sama diri sendiri, susah banget buat konsisten, terus benar-benar mood-nya bisa berubah sepersekian detik. Misalnya kalau lagi sedih, nangis terus, sedetik kemudian bisa langsung ketawa gitu dan aku tipe orang yang mudah nangis dari baca tulisan aja atau nggak liat video atau gambar benar-benar bisa nangis sesenggukan, itu kenapa ya kak?
Jawaban dari Kak Nago: Ketika kita tidak memiliki pendirian yang kuat, kita akan begitu mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan kita. Lagi ngerjain sesuatu, mudah terdistraksi oleh urusan lain. Lagi merasakan sesuatu, mudah menutupi perasaan karena tekanan lain.
Penting bagi kita untuk lebih mengenal diri kita sendiri. Sebenarnya apa yang kamu ingin lakukan? Apa yang kamu rasakan? Apa yang kamu ingin tuju? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan demikian harapannya kita akan lebih memiliki pendirian.
ADVERTISEMENT
Curhatan: Hi kak. Saya punya masalah serius tentang jati diri. Saya adalah tipikal perfectionist dalam segala hal. Belakangan ini saya butuh stress release tapi nggak tahu harus melakukan apa. Teman-teman saya menyarakan main game. Ketika saya lakukan, justru saya semakin serakah dan inginnya menang terus.
Hal itu bukannya membuat saya lega justru semakin membuat saya tertekan. Lalu, ada teman lain yang menyarankan untuk berbelanja dan ketika tiba di supermarket saya tidak merasa puas. Saya tipikal yang tidak bisa melakukan hal setengah-setengah.
Adakah rekomendasi stress release yang tidak harus bepergian (mengingat pandemi dan PPKM Darurat)? Terimakasih kak
Jawaban dari Kak Nago: Ketika kita berbicara stress release, tidak ada cara yang "tepat" yang bisa efektif untuk semua orang. Ada yang bisa lega setelah main game, shopping, olahraga, dan seterusnya. Yang sebenarnya membuat lega bukan jenis aktivitas itu sendiri, melainkan bagaimana aktivitas tersebut memuaskan keinginanmu. Jadi coba tanyakan ke dirimu sendiri.. "Apa yang sebenarnya aku inginkan?". Semakin personal semakin bagus ;). Selamat berjuang!
ADVERTISEMENT
Program Teman Curhat dibuat khusus untuk member yang tergabung di grup online resmi komunitas teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan Nago Tejena, Psikolog Klinis yang sedang bekerja di Biro Psikologi Universitas Udayana. Psikolog Klinis lulusan Universitas Padjajaran tahun 2018 ini juga sedang aktif memberikan edukasi lewat beberapa webinar.
Pria yang kerap disapa Kak Nago ini berfokus mendalami psikologi klinis, pengembangan diri, dan psikologi anomali (penjelasan psikologi mengenai fenomena supranatural). Bagi teman kumparan yang aktif di media sosial Twitter, pasti enggak asing lagi dengan thread yang membahas isu psikologi dan cerita supra natural dari akun @nagotejena.
(tan)
====================
Teman curhat merupakan program khusus yang diadakan di grup teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan para expert yang ahli di bidangnya. Yuk, gabung ke grup teman kumparan di Telegram melalui kum.pr/Temankumparan. Jangan lewatkan keseruannya, ya!
ADVERTISEMENT