Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Tips Mengelola THR Biar Duitnya Nggak Langsung Ludes
28 Maret 2025 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menjelang Lebaran, setiap pekerja di Indonesia akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan masing-masing. Ini termasuk hak karyawan yang telah dijamin oleh regulasi ketenagakerjaan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Pencairan THR sengaja dimaksudkan untuk membantu karyawan membeli keperluan Lebaran, seperti makanan, baju, mudik, hingga uang pecahan untuk dibagikan. Bagi beberapa orang, saking banyaknya keperluan menjelang hari raya, duit THR malah ludes dalam waktu cepat.
Karenanya, penting untuk mengetahui cara mengelola duit THR dengan baik. Lantas, bagaimana caranya? Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, simak tips dari teman kumparan di bawah ini.
Tips Mengelola THR
Dalam pengelolaan uang THR, teman kumparan Ofi menganjurkan untuk membuat perencanaan keuangan terlebih dahulu. Sebaiknya, lakukan perencanaan sejak 2 bulan sebelum Lebaran agar saat Ramadhan bisa fokus beribadah dan tidak diganggu dengan hal tersebut.
“Kalau aku, sih, (buat perencanaan) sejak satu bulan sebelum puasa, jadi nggak ngos-ngosan bagi-bagi ke masing-masing pos-posnya,” ucap Ofi.
ADVERTISEMENT
Pos yang dimaksud Ofi adalah pos uang untuk membeli makanan Lebaran, pos uang untuk mudik, dan sebagainya. Dengan menyusun pos-pos keuangan, kamu bisa mengetahui aliran dana THR-mu. Jadi, tak akan ada pengeluaran yang impulsif atau melenceng dari rencana awal.
Setiap menjelang Lebaran memang akan ada banyak godaan untuk belanja secara impulsif. Apalagi, banyak toko atau brand-brand yang menawarkan diskon menggiurkan. Namun, ingatkan dalam diri bahwa semua itu bukanlah kebutuhan, melainkan keinginan.
Sebenarnya, tak ada salahnya juga untuk memenuhi keinginan, tapi pastikan barang yang dibeli sesuai dengan kemampuan finansial. Jangan FOMO alias ikut-ikutan membeli barang yang sebenarnya tidak begitu penting.
“Menurut aku, euforia kemeriahan sama dengan jebakan finansial,” ucap Ofi. “Dari beli hampers mewah, jajan makanan yang katanya limited edition, sampai FOMO gadget baru karena buat konten Lebaran. Semua menggoda, tapi kalau dompet bilang no, maka jangan dibeli."
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga menekankan untuk tidak memandang THR sebagai uang kaget. Sebab, persepsi ini biasanya akan mendorong seseorang untuk berbelanja sesuka hati.
Saran Ofi, mulailah menganggap THR sebagai uang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. “Sisihkan dulu buat yang wajib, baru deh pakai buat yang lain,” ucapnya.
Di samping itu, jangan lupa untuk menabung atau investasi agar setelah Lebaran masih ada uang yang tersisa, bukan cuma sisa struk belanja impulsif.
Yuk join teman kumparan, temukan ribuan teman baru dan cerita-cerita seru sesuai minatmu! Klik kum.pr/temankumparan