Konten dari Pengguna

Tips Menyiapkan Mental untuk Lari Marathon

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
16 November 2023 22:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peraih medali emas Sea Games Vietnam cabang olahraga lari maraton, Odekta Elvina Naibaho, memeriahkan ajang Jakarta Marathon 2022, pada Minggu (16/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peraih medali emas Sea Games Vietnam cabang olahraga lari maraton, Odekta Elvina Naibaho, memeriahkan ajang Jakarta Marathon 2022, pada Minggu (16/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tantangan lari marathon tidak hanya soal fisik, melainkan juga mental. Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkannya dengan baik agar performa lari menjadi maksimal.
ADVERTISEMENT
Lari marathon sendiri biasanya digelar dalam jarak tempuh yang berbeda. Relinya dimulai dari jarak 5K, 10K, 21K, hingga 42K. Setiap pelari bisa memilihnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Jika masih pemula, disarankan untuk memulainya dari jarak 5K dan 10K terlebih dahulu. Kemudian, latih kecepatan, ketahanan, dan kekuatan fisik seiring berjalannya waktu. Dengan begitu, kamu bisa naik ke jarak 21K dan 42K.
Di samping latihan fisik, kamu juga harus melatih mental agar berhasil menyelesaikan race sampai ke garis finish. Berikut ini beberapa tips untuk menyiapkan mental jelang lari marathon yang bisa kamu simak.

Tips Menyiapkan Mental untuk Marathon

Ilustrasi lari maraton. Foto: AFP/Angela Weis
Banyak strategi yang bisa kamu terapkan untuk melatih mental jelang marathon. Dirangkum dari laman Verywell Fit dan sumber lain, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

1. Kelola energi dengan bijak

Pastikan kamu telah mengonsumsi nutrisi yang cukup sebelum mengikuti lomba marathon. Saat berlari, kelola energi dengan sebaik mungkin. Jika perlu, kamu juga bisa membawa camilan yang mengandung sumber energi untuk tubuh.

2. Fokus pada teknik pernapasan

Karena menempuh jarak yang cukup panjang, pelari seringkali merasa lelah dan ngos-ngosan. Oleh karena itu, disarankan untuk fokus pada teknik pernapasan selama berlari.
Para expert menyarankan pelari untuk menggunakan teknik pernapasan diafragma. Teknik ini efektif memberikan oksigen yang cukup ke otot, mengurangi kelelahan, dan membantu kamu lebih rileks.
Ilustrasi lari marathon. Foto: AFP/Kazuhiro NOGI

3. Pecah tujuan menjadi bagian kecil

Jangan terlalu fokus pada jumlah jarak yang akan kamu tempuh. Karena, jarak 5 km, 10 km, 21 km, dan 42 km akan terasa sangat berat dilalui jika sudah dipikirkan dari awal.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kamu perlu membaginya menjadi beberapa part kecil. Misalnya kamu menempuh marathon 10 km. Maka, cobalah tentukan tujuan pada tiap kilometernya.
Jadi, kamu akan merasa lebih ringan untuk menyelesaikan race-nya. Kuncinya adalah fokus pada tiap langkah yang kamu lalui, tidak perlu terlalu memikirkan garis finish.

4. Berikan afirmasi positif

Terkadang, kamu perlu memberikan afirmasi positif pada dirimu sendiri. Yakinkanlah bahwa dirimu bisa melewati semuanya. Cobalah untuk mengingat kembali, seberapa keras kamu latihan untuk menyelesaikan marathon ini. Dengan begitu, kamu akan lebih bersemangat menyelesaikannya sampai akhir.

5. Dengarkan musik atau podcast inspiratif

Saat lari jarak jauh, pelari kerap kali merasa bosan. Terlebih jika race yang disediakan sangat monoton dan datar. Untuk itu, kamu bisa menyiasatinya dengan mendengarkan lagu favorit. Dengan lagu ini, kamu akan lebih bersemangat menyelesaikan lomba.
ADVERTISEMENT