Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Strategi Bisnis UMKM Bertahan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
16 November 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Usman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, 16 November 2024 – Ketidakpastian ekonomi global dan domestik akibat fluktuasi nilai tukar, inflasi, serta perubahan kebijakan pemerintah telah menjadi tantangan utama bagi Strategi Bisnis UMKM di Indonesia. Meski demikian, berbagai strategi adaptif mulai diterapkan pelaku UMKM untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 60% terhadap PDB Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 97% tenaga kerja nasional. Namun, survei terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 40% UMKM melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal III 2024 akibat tekanan ekonomi global.
Penerapan Strategi bisnis UMKM Digitalisasi
Salah satu strategi yang banyak diadopsi UMKM adalah digitalisasi. Pelaku UMKM mulai memanfaatkan platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi pembayaran digital untuk memperluas jangkauan pasar. Ahmad Fauzi, pemilik usaha kerajinan tangan di Yogyakarta, menyatakan bahwa penjualan melalui platform digital meningkat hingga 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami memanfaatkan TikTok Shop dan Instagram untuk memasarkan produk, serta memberikan diskon khusus pada pembelian online. Cara ini membantu kami menjangkau konsumen di luar daerah,” ujar Ahmad.
ADVERTISEMENT
Statistik dari Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa transaksi e-commerce meningkat 17% pada 2024, menjadi Rp640 triliun, di mana UMKM menyumbang 35% dari total transaksi tersebut.
Pendekatan Diversifikasi Produk dan Pasar
Selain digitalisasi, diversifikasi produk dan pasar menjadi kunci lainnya. Banyak Strategi Bisnis UMKM mulai menawarkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen selama masa sulit. Contohnya, beberapa produsen makanan dan minuman lokal beralih memproduksi makanan sehat dan organik untuk mengakomodasi tren gaya hidup sehat.
Siti Nurjanah, seorang pelaku UMKM di sektor fesyen di Bandung, berbagi pengalamannya, “Kami memperkenalkan produk baru berupa pakaian berbahan ramah lingkungan. Meski harganya sedikit lebih tinggi, respons konsumen sangat positif.”
Dukungan Pemerintah dan Lembaga Keuangan
Di tengah tantangan ini, pemerintah terus mendorong program pemulihan ekonomi bagi UMKM. Salah satunya adalah pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp460 triliun untuk KUR pada 2024.
ADVERTISEMENT
“Dengan bantuan KUR, kami berharap UMKM dapat menjaga produktivitas mereka, bahkan berkontribusi lebih besar terhadap pemulihan ekonomi nasional,” ujar Teten.
Di sisi lain, kolaborasi dengan lembaga keuangan digital juga memberikan alternatif pendanaan bagi UMKM. Platform fintech peer-to-peer lending dilaporkan telah menyalurkan lebih dari Rp20 triliun kepada pelaku usaha kecil selama tahun ini.
Dampak Ekonomi yang Diharapkan
Jika strategi ini berhasil diimplementasikan secara luas, UMKM diyakini dapat tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Ekonom Universitas Indonesia, Dr. Faisal Basri, menyebutkan bahwa peran UMKM akan semakin signifikan dalam meredam dampak ketidakpastian ekonomi.
“Dengan kontribusi yang besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja, keberlanjutan UMKM menjadi krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial Indonesia,” jelas Faisal.
ADVERTISEMENT
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif.
Ketahanan UMKM di tengah ketidakpastian ekonomi menjadi harapan baru bagi ekonomi Indonesia, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan pasca-pandemi. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM diyakini dapat terus tumbuh dan beradaptasi dengan tantangan zaman.