Konten dari Pengguna

Analisis Unsur Batin Puisi "Prajurit Jaga Malam" Karya Chairil Anwar

Steffi Daniella
Steffi Daniella, kelahiran Bandung 2007, siswi SMA Trinitas Bandung kelas XII. Menulis untuk berbagi
23 Januari 2023 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Steffi Daniella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret hutan di malam hari. Sumber: pexels.com/kelly
zoom-in-whitePerbesar
Potret hutan di malam hari. Sumber: pexels.com/kelly
ADVERTISEMENT
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang disukai banyak orang karena dapat mengungkapkan perasaan atau peristiwa tertentu dengan gaya bahasa yang indah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Dalam puisi juga terdapat pesan/makna tertentu yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyair puisi terbaik di Indonesia ialah Chairil Anwar, seorang pelopor puisi modern Indonesia. Semasa hidupnya, Chairil Anwar telah menulis sekitar 75 puisi. “Prajurit Jaga Malam” merupakan karya Chairil Anwar yang ditulis pada tahun 1948. Puisi ini menceritakan tentang para prajurit yang berjuang menjaga wilayah Indonesia, bahkan pada waktu malam. Berikut puisi “Prajurit Jaga Malam” karya Chairil Anwar beserta unsur batinnya.

Prajurit Jaga Malam

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam,
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu....
ADVERTISEMENT
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

Unsur Batin Puisi “Prajurit Jaga Malam"

ADVERTISEMENT
Selain unsur batin puisi di atas, puisi "Prajurit Jaga Malam" juga memiliki gaya bahasa/diksi yang mudah dimengerti maknanya, sehingga amanat yang ingin diungkapkan dapat tersampaikan dengan baik dan memberikan kesan kepada para pembaca.
Steffi Daniella dan Gracellea Puehwan, siswi kelas X SMA Trinitas Bandung