Konten dari Pengguna

Cokelat Meleleh dan Teknologi Radar: Kisah Tak Sengaja yang Mengubah Dapur Dunia

Adriyanto M
Pekerja mandiri, alumni Universitas Mulawarman, multi minat.
9 April 2025 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adriyanto M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penemuan microwave oleh Percy Spencer (Sumber: Grok)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penemuan microwave oleh Percy Spencer (Sumber: Grok)
ADVERTISEMENT
Tahun 1945, ketika riuh rendah Perang Dunia II mulai mereda, seorang insinyur otodidak bernama Percy Spencer bekerja di laboratorium Raytheon. Tugasnya adalah mengembangkan magnetron, sebuah perangkat penting dalam sistem radar yang digunakan untuk mendeteksi pesawat musuh. Spencer, yang tumbuh dalam kemiskinan dan belajar teknik listrik secara mandiri, dikenal karena rasa ingin tahunya yang tak terbatas.
ADVERTISEMENT
Pada suatu siang di laboratorium, Spencer sedang mengutak-atik sebuah magnetron yang sedang aktif. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang aneh di saku celananya. Ia merogoh dan menemukan batang cokelat kesukaannya telah meleleh sempurna, bukan hanya lembek, melainkan benar-benar cair. Bagi kebanyakan orang, ini hanyalah kejadian kecil yang menjengkelkan. Namun, bagi Spencer, ini adalah sebuah kejanggalan yang menarik perhatiannya.
Otaknya yang selalu dipenuhi pertanyaan langsung bekerja. Mengapa cokelat di sakunya bisa meleleh padahal ia tidak merasa udara terlalu panas? Ia menghubungkan kejadian ini dengan magnetron yang sedang ia kerjakan. Mungkinkah gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat radar itu yang menyebabkan coklatnya meleleh? Rasa penasaran Spencer semakin membuncak.
Keesokan harinya, Spencer kembali ke laboratorium dengan beberapa bahan percobaan. Ia membawa sekantong biji jagung kering. Dengan hati-hati, ia meletakkan biji-biji jagung itu di dekat magnetron yang sedang aktif. Tak lama kemudian, keajaiban terjadi. Biji-biji jagung itu mulai bermunculan dan meletup menjadi popcorn! Spencer tercengang. Ini adalah camilan microwave pertama di dunia, lahir dari sebuah ketidaksengajaan.
ADVERTISEMENT
Eksperimen Spencer tidak berhenti di situ. Ia kemudian mencoba memasak telur di dekat magnetron. Namun, percobaan ini berakhir dengan ledakan telur yang mengenai wajah salah satu rekannya. Padahal saat itu kacamata pelindung belum menjadi standar safety, namun kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang potensi kekuatan gelombang elektromagnetik.
Dengan semangat yang tak padam, Spencer melanjutkan eksperimennya. Ia bahkan mencoba memasak seekor ayam utuh menggunakan perangkat itu. Hasilnya? Ayam itu matang dan menjadi santapan siang bagi timnya. Mereka semua menyadari bahwa Spencer telah menemukan sesuatu yang revolusioner.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1947, Raytheon secara resmi memperkenalkan Radarange, oven microwave komersial pertama di dunia. Bentuknya besar seperti lemari es, beratnya mencapai 340 kilogram, dan harganya sangat mahal. Tentu saja, tidak banyak orang yang tertarik untuk membelinya saat itu.
ADVERTISEMENT
Perjalanan microwave dari penemuan di laboratorium hingga menjadi peralatan dapur yang umum tidaklah mulus. Banyak orang yang skeptis dan menganggap microwave berbahaya. Ukurannya yang besar membuat model-model awal hanya cocok untuk restoran dan kapal. Selain itu, ada juga resistensi budaya dari para juru masak rumahan yang khawatir microwave akan merusak seni memasak tradisional.
Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang. Pada tahun 1970-an, model microwave yang lebih kecil dan lebih murah mulai dipasarkan. Microwave pun menjadi simbol kemudahan modern. Sisa makanan tidak lagi menjadi masalah besar, melainkan menjadi solusi praktis untuk makan cepat.
Penemuan Percy Spencer tidak hanya mengubah cara kita memasak, tetapi juga memengaruhi gaya hidup kita secara keseluruhan. Munculnya makanan beku siap saji dan mie instan tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya microwave. Di kantor-kantor, microwave menjadi penyelamat di saat jam makan siang yang singkat.
ADVERTISEMENT
Dan yang terpenting, kisah ini membuktikan bahwa penemuan-penemuan besar seringkali lahir dari ketidaksengajaan dan rasa ingin tahu yang tak pernah padam. Jadi, saat Anda menghangatkan makanan di microwave, ingatlah sosok Percy Spencer, insinyur penasaran yang mengubah dunia berkat sebatang cokelat yang meleleh di kantong celananya.