Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Perubahan Iklim terhadap Keamanan Maritim di Asia Tenggara
29 Oktober 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Teren Putri a tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perubahan Iklim di Asia Tenggara
ADVERTISEMENT
Kenaikan permukaan laut di Asia Tenggara akibat perubahan iklim adalah isu yang semakin mendesak. Menurut data ilmiah, kenaikan ini bervariasi antara 0,22 mm hingga 4,5 mm per tahun , bergantung pada metode pengukuran yang diterapkan. Proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa hingga tahun 2100, permukaan laut dapat naik hingga 1,1 meter. Angka ini menciptakan ancaman nyata, karena dapat menenggelamkan area seluas 90.260 km², termasuk pulau-pulau kecil yang menjadi rumah bagi jutaan orang. Kenaikan ini tidak hanya menenggelamkan daratan, tetapi juga mengubah ekosistem laut dan mengganggu kehidupan laut yang menjadi sumber penghidupan banyak orang. Dengan situasi yang semakin mendesak ini, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat di Asia Tenggara untuk mengambil langkah-langkah adaptasi dan mitigasi yang komprehensif. Upaya-upaya ini tidak hanya akan melindungi kehidupan masyarakat pesisir, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan maritim kawasan yang kaya akan sumber daya ini.
ADVERTISEMENT
Peningkatan Kejahatan Maritim
Selain dari ancaman lingkungan serta ekonomi, perubahan iklim juga berkontribusi dalam peningkatan kejahatan maritim seperti pembajakan, penangkapan ikan ilegal, dan dalam konteks Asia Tenggara dimana banyak komunitas yang bergantung pada sumber daya laut untuk kehidupannya, dampak perubahan iklim terlihat sangat jelas. Dengan menipisnya sumber daya alam akibat peningkatan suhu laut, pencemaran, dan perubahan ekosistem, masyarakat yang bergantung pada laut untuk mata pencahariannya terpaksa mencari alternatif lain untuk bertahan hidup.
Karena ketidakpastian ekonomi nelayan terpaksa melakukan praktik illegal seperti penangkapan ikan ilegal bagi nelayan yang kehilangan stok ikan akibat perikanan yang terus menurun. Pembajakan di perairan yang sebelumnya aman dapat meningkat pula sebagai respon dari krisis ekonomi. Individu merasa tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas kriminal di perairan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Respon Kebijakan dan Kerjasama Regional
Inisiatif-inisiatif seperti Quad juga berperan dalam mendorong kerjasama antara ASEAN dan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik. Melalui kolaborasi ini, kapasitas pengelolaan isu-isu terkait perubahan iklim dan keamanan maritim dapat diperkuat. Misalnya, pelatihan bersama dalam penanganan bencana dan pertukaran teknologi dapat membantu negara-negara anggota mempersiapkan diri lebih baik terhadap ancaman yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Selain itu, kerjasama dalam pertukaran informasi tentang aktivitas ilegal di perairan dapat memperkuat pengawasan dan penegakan hukum, yang pada gilirannya akan mengurangi kejahatan maritim.
ADVERTISEMENT
Pentingnya kolaborasi antar negara tidak dapat diabaikan, mengingat sifat transnasional dari perubahan iklim yang mempengaruhi semua negara di kawasan ini. Dengan mengintegrasikan upaya bersama, ASEAN dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan iklim, termasuk peningkatan kejahatan maritim dan pengelolaan sumber daya laut. Kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan negara-negara anggota, tetapi juga dapat menciptakan stabilitas yang lebih besar di kawasan yang kaya akan keragaman budaya dan sumber daya ini. Oleh karena itu, komitmen untuk bekerja sama dan berbagi sumber daya serta pengetahuan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kompleks yang dibawa oleh perubahan iklim. Negara-negara ASEAN telah mengambil langkah-langkah penting dalam menangani isu keamanan maritim yang terkait dengan perubahan iklim. Melalui platform seperti ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM), negara-negara anggota berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan ini, terutama dalam konteks respons terhadap bencana dan keamanan maritim.
ADVERTISEMENT
Selain itu, inisiatif seperti Quad juga mendorong kerjasama antara ASEAN dan negara-negara lain di Indo-Pasifik untuk membangun kapasitas dalam mengelola isu-isu terkait perubahan iklim dan keamanan maritim. Pentingnya kolaborasi antar negara tidak dapat diabaikan, karena perubahan iklim bersifat transnasional dan mempengaruhi semua negara di kawasan ini. Dengan mengintegrasikan upaya bersama, ASEAN dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan iklim, termasuk peningkatan kejahatan maritim dan pengelolaan sumber daya laut.