Konten dari Pengguna

Berpikir Positif Menjadi Tantangan di Masa Pandemi

Teresa Avilla
Profesi saya adalah sebagai mahasiswa di Universitas Bina Nusantara.
22 Desember 2021 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Teresa Avilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/images/id-2838945/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/images/id-2838945/
ADVERTISEMENT
Saya berpikir saya sudah menyelesaikan semua vaksin saat berumur lima tahun. Ternyata aku harus melakukannya lagi di umurku yang ke-19 tahun!
ADVERTISEMENT
Menurut Jurnal Indonesia dalam menghadapi COVID-19, pandemi COVID-19 berhasil mengubah gaya hidup kita, baik dari segi sosial dan ekonomi. Kita dipaksa untuk harus beradaptasi dengan situasi, seperti menjaga jarak. Padahal, kita adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain untuk saling melengkapi. Situasi seperti ini membuat kita sulit untuk berpikir positif seperti dahulu. Hari demi hari mulai meningkatnya rasa takut serta cemas untuk berinteraksi.
Ketua Pusat Layanan Psikologi UIN, Mulia Sari Dewi menyatakan bahwa pikiran yang positif dapat berpengaruh kepada kesehatan tubuh kita. Ia juga mengatakan bahwa pikiran yang positif tidak selalu bergantung dengan keadaan yang terjadi. Berbagai cara dapat kita tingkatkan untuk meningkatkan pola pikir yang positif, seperti selalu bersyukur serta menghabiskan waktu bersama dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan pola pikir positif, maka kita harus memulai dari diri kita sendiri. Salah satunya dengan menjaga pola hidup kita. Pola hidup sehat sangat baik untuk diaplikasikan karena ini mendorong keinginan kita untuk tetap berolahraga yang diimbangi dengan makanan sehat. Kemudian, dengan pola hidup sehat, maka jam tidur kita juga teratur yang dapat membantu untuk menjaga serta meningkatkan imunitas tubuh kita selama pandemi.
Adapun beberapa cara untuk menjaga pola hidup sehat selama pandemi, seperti menjaga kesehatan mental dan fisik selama pandemi. Kemudian, tetaplah saling berinteraksi satu sama lain meskipun pandemi. Zaman semakin canggih, banyak sekali aplikasi yang mendukung kita untuk tetap saling berinteraksi. Contohnya seperti aplikasi chatting dan video call. Terakhir, tetapi tidak kalah penting untuk selalu berpikir positif selama pandemi. Pandemi bukanlah penghalang, tetapi tantangan baru bagi kita untuk mencapai tujuan serta mimpi kita.
ADVERTISEMENT
Iinaas Tsamaroh, lulusan Fakultas Psikologi (FPsi) menyatakan bahwa pikiran negatif yang muncul secara tiba-tiba memang kerap terjadi selama pandemi ini. Solusinya adalah dengan membiasakan diri. Pikiran negatif adalah hal normal yang direspons oleh otak ketika berada di dalam tekanan. Respons ini akan berdampak negatif jika kita tidak bisa mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu, berikut tips untuk meminimalisir pikiran negatif selama pandemi COVID-19: 1. Melakukan kegiatan yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya, seperti masak. 2. Tetap berinteraksi dengan teman, seperti lewat game online dan aplikasi chatting. 3. Selalu membuat note untuk myself agar tetap semangat untuk menggapai mimpi kita.
Tetap ingat bahwa kamu tidak menghadapi tantangan ini sendirian, tetapi semua orang juga merasakannya dan sedang berusaha untuk menghadapi tantangan ini.
ADVERTISEMENT
Pandemi adalah hal baru yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Tidak heran bahwa pandemi membuat kita stress. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa kita tidak boleh terpuruk akan situasi saat ini yang akan berdampak pada masa depan kita. Merasa putus asa dan khawatir memang normal, tetapi jangan sampai itu menguasai diri kita! Saling membangun, mengisi, dan memberi segala tindakan serta perilaku positif bagi diri kita dan sekeliling kita.