Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengangguran Berkurang dengan Pemberdayaan Islami
7 Maret 2022 16:49 WIB
Tulisan dari Tesya Erfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang belum bisa bekerja, dalam proses mencari pekerjaan, atau belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran ini banyak jenisnya, dibagi berdasarkan sifat, ciri, atau faktor penyebab. Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dibagi lagi menjadi pengangguran siklikal, friksional, musiman, dan struktural.
ADVERTISEMENT
Secara definisi, pengangguran struktural adalah jenis pengangguran akibat perubahan struktur dalam perekonomian. Perubahan ini menyebabkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan berbeda. Penyebab lainnya adalah adanya teknologi yang lebih modern sehingga tenaga kerja banyak yang digantikan oleh mesin-mesin keluaran terbaru.
Pengangguran 2021 mengalami penurunan
Berdasarkan data dari BPS, jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 mengalami penurunan dari tahun lalu. Informasi dari Kepala BPS, Margo Yuwono pada Konferensi Pers di Jakarta (jumat, 5/11/2021), beliau menerangkan “Angka pengangguran kita tahun ini lebih rendah dari Agustus tahun lalu. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2021 mencapai 6,49 persen turun dari Agustus 2020 yang mencapai 7,07 persen,” Meski menjadi kabar baik, nyatanya jumlah pengangguran yang ada masih sekitar 9,1 juta orang dari total penduduk pada bulan Desember 2021 sebanyak 273 juta. Adanya pengangguran ini juga menyebabkan warga jatuh ke kondisi serba kekurangan dan berujung pada kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, di tengah kondisi yang serba kekurangan ini mereka tidak mempunyai skill untuk memperbaiki kehidupannya. Keadaan ini menyebabkan mereka makin lama menganggur karena tidak mampu bekerja sesuai dengan kriteria yang diperlukan oleh para pencari kerja. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, pasalnya mayoritas dari pengangguran adalah mereka yang masih berada pada usia produktif. Di mana mereka bisa menyumbang ide dan karya apabila dibina dan diberi arahan.
Adanya Program Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan hal tersebut, muncul program pemberdayaan masyarakat yang diharapkan mampu menjadi wadah bagi warga setempat untuk mengasah kemampuannya agar menghasilkan karya yang dapat diperjualbelikan di pasaran. Pemberdayaan adalah suatu upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran, dengan memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan yang sesuai dengan esensi masalah di lingkungan tersebut. Proses pemberdayaan ini bermacam-macam bentuknya. Sebagai contoh di di Desa Lolah Ii Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa.
ADVERTISEMENT
Di desa tersebut, terdapat tiga upaya yang mereka lakukan dalam program pemberdayaan. Yaitu berupa bantuan pinjaman modal usaha melalui program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan, pengembangan motivasi bekerja, serta pelatihan keterampilan usaha ekonomi. Melalui pemberdayaan tersebut, masyarakat merasa terbantu karena pendapatan mereka meningkat meskipun masih berjalan lambat karena adanya keterbatasan yang dihadapi berupa banyaknya kebutuhan.
Lalu Bagaimana Konsep Pemberdayaan dalam Perspektif Islam?
Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.” (HR Bukhari No 2074). Hadis tersebut menerangkan bahwa Islam melarang umatnya untuk meminta-minta. Sikap semacam ini bukan bagian dari sunah Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, konsep pemberdayaan ini memiliki 5 komponen. Yang pertama adalah prinsip keadilan. Dengan pemberdayaan yang berkeadilan, masyarakat mendapatkan hak yang sama untuk mengembangkan dirinya sehingga hasil yang mereka dapatkan berasal dari usaha masing-masing.
Prinsip yang kedua adalah persamaan. Masih berkaitan dengan prinsip pertama, konsep persamaan ini juga memberikan ruang yang sama bagi masyarakat. Tidak ada kelebihan sebagian orang/kelompok dari sebagian yang lain. Dalam Islam, semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk berusaha.
Ketiga adalah prinsip partisipasi. Melalui prinsip ini, lahirlah proses timbal balik dari masyarakat sehingga mereka dapat mengambil langkah ke depan secara bebas. Selanjutnya ada prinsip penghargaan terhadap etos kerja, dan terakhir adalah prinsip tolong-menolong (ta’awun). Melalui prinsip ta'awun ini, Islam berhasil memberikan solusi pada masalah ekonomi modern dengan mengubah sifat masyarakat yang hanya peduli pada dirinya sendiri menjadi masyarakat yang suka tolong-menolong.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan pemberdayaan secara konvensional, pemberdayaan secara Islami lebih baik untuk diterapkan. Secara konvensional, kelima prinsip tersebut lebih banyak menguntungkan para pemilik kekuasaan atau para pemilik modal. Terdapat kesenjangan antara satu orang dengan yang lain sehingga prinsip keadilan dan persamaan kurang diperhatikan.
Secara Islam, terdapat dua pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat.
1. Parsial-Kontinu, yaitu pendekatan dengan cara pemberian bantuan langsung, seperti pangan, sandang, dan papan. Hal ini diberikan terutama terhadap orang yang tidak sanggup bekerja sendiri. Misalnya orang yang cacat seumur hidup, orang lanjut usia, orang sakit keras, anak yatim piatu, dan lainnya.
2. Struktural, yaitu pemberian pertolongan terutama pada pengembangan potensi/skill. Harapannya agar masyarakat yang kurang berdaya dapat mengatasi kemiskinan sendiri dengan bantuan program pengembangan yang direncanakan.
ADVERTISEMENT
Melalui Pemberdayaan, Masyarakat Makin Berdaya
Adanya program pemberdayaan ini diharapkan para pengangguran bisa mengembangkan dirinya dan memulai mencari pekerjaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program pemberdayaan secara Islami menjadi sebuah solusi untuk mengurangi pengangguran namun dengan prinsip yang masih terkait dengan perspektif Islam.