Resesi 2023: Hadapi Ekonomi Sulit, Indonesia Harus Bangkit

Tesya Erfani
Sebagai Mahasiswi Ilmu Ekonomi Syariah, IPB
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tesya Erfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Gambar pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Gambar pribadi.
ADVERTISEMENT
Resesi 2023 menjadi topik hangat yang beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan. Masyarakat merasa was-was akan akibat yang ditimbulkan dari fenomena ekonomi ini. Resesi merupakan suatu keadaan di mana perekonomian suatu negara bergerak negatif hingga dua kuartal secara berturut-turut. Penyebab dari resesi ini bermacam-macam. Misalnya kenaikan inflasi yang sangat tinggi, guncangan ekonomi yang terjadi secara tiba-tiba, kenaikan suku bunga acuan, dan adanya penurunan permintaan global.
ADVERTISEMENT
Resesi memberi dampak langsung baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Guncangan ekonomi tanpa aba-aba dapat menyebabkan pengangguran bertambah karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Pekerja yang di-PHK akan mengalami kesulitan ekonomi karena pendapatan keluarga mereka makin sedikit. Inflasi yang tinggi juga menjadi sebab daya beli dari masyarakat melemah. Berkurangnya pendapatan keluarga, melemahnya daya beli masyarakat, atau meningkatnya pengangguran berbanding lurus dengan PDB (Produk Domestik Bruto) negara yang juga menurun. Secara global, resesi mengakibatkan daya tukar rupiah ikut merosot di mata dunia.

Lalu bagaimana pemerintah menghadapi ekonomi yang sulit ini?

Masyarakat sebagai salah satu pelaku ekonomi harus bergerak menghadapi kondisi ini dengan mempersiapkan dana darurat, berinvestasi pada lembaga yang aman dan terpercaya, maupun meningkatkan keahlian di bidang lain sebagai upaya berjaga-jaga untuk pengalihan pekerjaan. Dari berbagai masalah yang ada, kebijakan pemerintah yang paling relevan dilakukan adalah kebijakan moneter. Aspek keuangan menjadi elemen penting untuk memnimalisir dampak yang terjadi melalui langkah yang tepat. Perbankan, merupakan lembaga keuangan yang berkaitan langsung dengan kegiatan berupa penghimpunan dan penyaluran dana atau kredit dari dan untuk masyarakat atau pemerintah.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang menganut dual banking system, di mana perbankan menjalankan dua sistem yaitu secara konvensional dan syariah. Perbankan syariah menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan pemerintah karena sudah terbukti tetap bertahan di masa krisis moneter seperti di tahun 1998 lalu. Dengan berbagai kebijakannya, bank syariah memiliki peran penting dalam menghadapi resesi 2023.
Pendistribusian zakat menjadi bagian dari pengentasan kemiskinan dan pengangguran masyarakat. Berkurangnya pengangguran akan meningkatkan daya beli sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Investasi syariah juga semakin meningkat beberapa tahun belakang, utamanya pada pasar modal. Respon positif terhadap kebijakan syariah ini dapat dioptimalkan sehingga mampu mengatasi ekonomi sulit di tahun 2023 mendatang.
Tidak hanya dari sisi pemerintah yang terus gencar melakukan berbagai tindakan, peran masyarakat juga diperlukan agar kondisi ekonomi negara tetap seimbang dan bisa bangkit dari kondisi yang diprediksi dapat membunuh berbagai sektor ekonomi tersebut.
ADVERTISEMENT