news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

TikTok Ramai Digunakan di Indonesia, Bagaimana Islam Memandangnya?

Tesya Erfani
Sebagai Mahasiswi Ilmu Ekonomi Syariah, IPB
Konten dari Pengguna
7 Maret 2022 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tesya Erfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Foto Pribadi. Pada tahun 2022, pengguna aplikasi TikTok meningkat 3x lipat dari tahun sebelumnya
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto Pribadi. Pada tahun 2022, pengguna aplikasi TikTok meningkat 3x lipat dari tahun sebelumnya
ADVERTISEMENT
TikTok adalah sebuah aplikasi media sosial yang menampilkan beragam video menarik dengan konsep sederhana. Aplikasi yang ramai diperbincangkan baru-baru ini menjadi suatu perubahan di dunia sosial media.
ADVERTISEMENT
Data Pengguna TikTok per Januari 2022
Pada Januari 2022, riset dari Data Reportal menunjukkan bahwa jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta. Angka ini meningkat 21 juta atau 12,6 persen dari tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, jumlah penduduk di Indonesia kini mencapai 277,7 juta jiwa per Januari 2022, sehingga jumlah tersebut setara dengan 68,9 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Berdasarkan data dari periklanan ByteDance, jumlah pengguna TikTok di Indonesia mencapai 92,07 juta pada tahun 2022. Padahal di awal pandemi tepatnya bulan April 2020, pengguna TikTok hanya mencapai 37 juta pengguna. Berdasarkan data yang ada, tampak jelas bahwa potensi TikTok di media sosial melambung tinggi.
Namun disebutkan bahwa jumlah tersebut hanya dari pengguna yang berusia 18 tahun ke atas. Umumnya pengguna TikTok berusia sekitar 18-24 tahun, yang sebagian besar mereka adalah para pekerja paruh waktu. Namun, tidak jarang anak di bawah umur juga mulai menggemari aplikasi unik ini.
ADVERTISEMENT
Alasan TikTok Banyak Diminati
Meningkatnya pengguna aplikasi TikTok yang sangat tinggi, timbul pertanyaan, mengapa hal itu bisa terjadi?
Alasan utamanya karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat tetap berada di rumah. Mereka menggunakan media sosialnya untuk beraktivitas atau menghibur diri di kala bosan melanda. Peralihan kondisi ini menjadi alasan pertama mengapa TikTok disukai banyak orang dan meningkat cukup drastis.
Alasan lain adalah konten dari TikTok yang bervariasi dengan kreativitas tanpa batas dari para konten kreatornya. Mulai dari kajian religi, hiburan sehari-hari, konten edukasi, dan video lain dapat kita temukan di platform ini. Fitur yang ada juga mudah digunakan bagi semua kalangan. Hal tersebut memungkinkan para pengguna menikmati kemudahan tersebut, sehingga membuat banyak video menarik untuk dibagikan atau merekomendasikan kepada orang terdekatnya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya pengguna dan peminat aplikasi TikTok, membuat salah satu TV swasta mengadakan acara penghargaan untuk para tiktokers yang bertalenta dan menghasilkan karya luar biasa. Penghargaan ini dinamakan TikTok Awards Indonesia 2021 yang dilaksanakan pada jumat, 25 Februari 2022 kemarin.
Banyak konten kreator yang datang pada acara ini dan beberapa dari mereka memperoleh penghargaan berdasarkan kategori nominasi yang sudah disediakan. Sebagai contoh, salah satu konten kreator yang sangat menginspirasi di bidang edukasi sehingga mendapat penghargaan Best of Learning and Education adalah Vina Muliana (@vmuliana).
Bagaimana TikTok dalam Perspektif Islam?
Dengan begitu banyaknya manfaat yang bisa didapat dari TikTok, lalu bagaimana Islam memandang hal tersebut? Apakah banyaknya manfaat yang ada membuat aplikasi ini boleh digunakan seluas-luasnya?
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, kita telah mengenal batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Platform media TikTok selain banyak memberi manfaat, nyatanya masih terdapat beberapa mudharat yang dihasilkan. Banyak dijumpai konten joget yang sejatinya sengaja memamerkan bagian tubuh pengguna agar terlihat dalam kamera. Hal ini sangat disayangkan apabila terus bermunculan. Apalagi kebanyakan dari mereka adalah wanita yang di mana harus menjaga auratnya di depan banyak orang.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pengguna TikTok tidak hanya usia dewasa ke atas, banyak juga anak kecil di bawah umur yang memanfaatkan media ini sebagai hiburan. Ketika mereka menemukan konten semacam itu, dikhawatirkan mereka akan mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari. Usia mereka terlalu mahal untuk diberi asupan semacam itu.
ADVERTISEMENT
Berita baiknya, sudah banyak konten kreator yang mulai sadar akan pentingnya membagikan update yang bermanfaat bagi banyak orang. Konten berjoget atau hak privasi lainnya boleh saja dilakukan, karena aplikasi ini tidak membatasi apa yang harus ditayangkan. Namun, alangkah baiknya jika konten tersebut hanya untuk koleksi pribadi. Hal itu lebih dibenarkan secara syariat karena tidak menimbulkan dosa jariyah bagi orang yang mengupload atau orang yang melihat.
Selain hal di atas, layaknya ketika membuka aplikasi lain, jari kita seakan tidak mau berhenti untuk scroll video TikTok karena semua terlihat menarik untuk ditonton. Hal ini kurang baik jika dilakukan setiap hari karena dapat menyia-nyiakan waktu dan menghalangi dari melakukan aktivitas yang lain.
Sebagaimana terdapat dalam al-quran Surat Al-Insyirah ayat 7, "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain," Adanya ayat ini, membuat kita sadar bahwa Allah mengajak kita untuk menggunakan waktu dengan baik, jangan sampai dilalaikan karena mengerjakan suatu hal yang tidak terlalu penting untuk dikerjakan.
ADVERTISEMENT
TikTok dan Islam adalah Penggabungan yang Baik
Tidak dihiraukan lagi jika TikTok ini ramai diperbincangkan di Indonesia. Kesadaran dari diri pribadi sangat diperlukan untuk membawa aplikasi ini menjadi ladang kebaikan di dunia. Makin banyak konten kreator yang sadar akan syariat-syariat agama, makin banyak pula masyarakat yang tergerak hatinya untuk mengikutinya. Media ini sudah canggih dan mampu memberi dampak yang luas, sudah sepatutnya kita menjadi bagian perubahan Islam melalui konten yang bermanfaat.