Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku bahwa saat ini negara masih butuh kritik dalam pembangunan dan kehidupan bernegara. Kerena itu, kata JK, peran media dalam kehidupan sosial saat ini harus mewakili suara dan aspirasi kritis dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kritik dan kritis. Karena hanya dalam dua hal tersebut negara dapat terjaga arahnya," kata JK dalam sambutan pembukaan World Press Freedom Day (WPFD) di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).
JK menuturkan, negara tanpa kritik sama saja dengan negara yang gagal yang tak bisa menjalankan misi kenegaraannya yaitu pemerintahan yang baik dan adil. Meski mewakili perspektif kritis serta kritikan masyarakat, JK menegaskan bahwa media juga harus tetap menjaga objektifitas pada tempatnya.
"Media harus menjaga objektifitasnya sehingga (tetap) menjaga keutuhan masyarakat. Itu harapan kita smua," pungkasnya.
Baca juga : Pesan JK di Hari Kebebasan Pers Sedunia

Peringatan World Press Freedom Day tahun ini mengambil tajuk “Critical Minds for Critical Times: Media’s role in advancing peaceful, just and inclusive societies”. Acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center mulai 1 Mei sampai 4 Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Di akhir sambutannya, Wapres berharap acara ini dapat mewujudkan cita-cita pers yang bebas. Sehingga bisa mendatangkan manfaat tanpa melepaskan etika dan tanggung jawab profesi jurnalistik.
"Semoga hari kebebasan pers, hari ini menjadi bagian daripada suatu cita-cita pers yang bermanfaat kepada kita semuanya dengan kebebasan, tentunya penuh dengan etika dan tanggung jawab," ujar JK penuh harap.
