JK Serukan Perdamaian Dunia saat Pidato di Sidang Umum PBB

22 September 2017 18:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf kalla di PBB (Foto: Reuters / Eduardo Munoz)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf kalla di PBB (Foto: Reuters / Eduardo Munoz)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato dalam Sidang Majelis Umum Tahunan ke-72 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Di hadapan para pemimpin negara yang hadir, JK menyerukan perdamaian secara global.
ADVERTISEMENT
"Perdamaian tidak pernah diberikan. Perdamaian harus dikembangkan dan dipelihara dengan dialog, inklusivitas, penyelesaian sengketa secara damai, dan penolakan kekerasan," kata JK, dalam video yang diterima kumparan (kumparan.com) dari Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (22/9)
JK mengatakan semua negara harus bersama-sama menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Karena itu, penting bagi PBB sebagai institusi global yang kuat untuk menekankan pada pemeliharaan perdamaian, keamanan dan stabilitas.
Jusuf Kalla di PBB (Foto: Reuters/Eduardo Munoz)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di PBB (Foto: Reuters/Eduardo Munoz)
Dalam kesempatan itu, JK juga menekankan perlunya sinergi antara upaya mempertahankan perdamaian dan agenda mencapai pembangunan berkelanjutan. JK mencatat Sasaran Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris sebagai komitmen global yang disepakati yang harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.
Selain itu, JK menyatakan ada kebutuhan mendesak untuk rencana aksi global dan kemitraan untuk memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Mengenai tiga isu tersebut, JK menegaskan akar masalahnya adalah kemiskinan ekstrim, buta huruf dan pengangguran kaum muda besar-besaran. Masalah itu harus diselesaikan melalui kombinasi kekuatan "keras" dan "lunak", memperkuat peraturan hukum dan mendorong keterlibatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden juga menjelaskan bagaimana Indonesia melakukan de-radikalisasi terhadap lebih dari enam ribu teroris yang berada di 72 penjara. Di akhir pidatonya wapres juga menyebut slogan "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".
Dalam pidatonya, JK juga menyatakan Indonesia mendukung upaya mereformasi PBB. Dia turut meminta dukungan Indonesia bisa terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.