Panglima TNI: Jangan Ikuti Ceramah yang Ingin Ada Perpecahan

19 Juni 2017 1:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Panglima TNI Gatot Nurmantyo ceramah  (Foto: Instagram @gatot_nurmantyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Panglima TNI Gatot Nurmantyo ceramah (Foto: Instagram @gatot_nurmantyo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengingatkan masyarakat agar tidak mengikuti ceramah ulama yang menginginkan bangsa Indonesia mengalami perpecahan. Imbauan itu diucapkan Gatot di hadapan ribuan prajuritnya dan anak yatim saat buka puasa bersama di Tarakan, Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang mencoba pecah belah bangsa dan mencaci maki dengan berpakaian ulama, pasti bukan ulama. Oleh karenanya, jangan diikuti," kata Gatot di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (18/6) seperti dikutip Antara.
Gatot juga mengatakan, ulama yang menceramahkan perpecahan, kemungkinan bukan orang Indonesia. Namun, jika ulama itu memang orang Indonesia, Gatot menduga, ilmu agamanya didapat dari luar negeri.
"Jadi, kalau ada orang bersorban mengaku ulama atau kiai, tetapi berbicaara soal memecah belah bangsa, bukan kiai dari Indonesia atau orang tersebut belajar Islam dari luar negeri," kata," katanya.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo  (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Menurut Gatot, umat Islam Indonesia tidak menginginkan perpecahan. Apalagi ada peran besar umat Islam saat melawan penjajah dan merebut kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
"Sejarah kemerdekaan, bahwa yang memerdekan Indonesia bukan TNI. Yang berjuang untuk kemerdekaan adalah rakyat Indonesia, yang mayoritas muslim. Kalau ada yang ingin pecah belah bangsa, apalagi ingin merusak Pancasila berarti ulama palsu. Dalam hadits disebutkan, seorang mukmin tidak boleh mencaci maki dan mengadu domba," ucap Panglima TNI.
Selain guna memenuhi undangan buka puasa bersama, kedatangan Panglima TNI di Tarakan juga untuk menghadiri acara Launching Trilateral Maritime Patrol (TMP) antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, di Lantamal XIII pada Senin (19/6).
Ketiga Menhan yakni Menhan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hismammudin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana, dengan menyertakan para panglimanya juga menghadiri acara itu.
ADVERTISEMENT