Pemilu Prancis Sisakan Dua Calon untuk Putaran Kedua

24 April 2017 9:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Macron dan Le Pen (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
zoom-in-whitePerbesar
Macron dan Le Pen (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
Kandidat pro-Uni Eropa, Emmanuel Macron, dan kandidat anti imigran, Marine Le Pen, melaju ke putaran kedua pemilu Prancis. Keduanya meraih paling banyak dalam pemilihan yang berlangsung pada Minggu (23/4).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penghitungan sementara dari Kementerian Dalam Negeri Prancis, Macron menjadi calon presiden yang mendapatkan suara paling banyak dalam pemilihan putaran pertama. Calon Presiden Prancis dari Partai En Marche yang berporos politik tengah mendapatkan 23,7 persen dari total pemilih.
Macron mengungguli Le Pen yang mendapatkan 21,9 persen suara. Le Pen merupakan Ketua Partai Front National yang kerap disebut sebagai Trump-nya Prancis. Calon presiden berporos politik kanan jauh itu, kerap menggunakan isu imigran sebagai bahan kampanye.
Seorang polisi menjaga Pilpres Prancis (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang polisi menjaga Pilpres Prancis (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Selain Macron dan Le Pen, dikabarkan Reuters, ada dua kandidat lain yang berhasil meraih suara lebih dari 10 persen. Mereka adalah Francois Fillon yang beraliran konservatif dan Jean-Luc Melenchon dari Partai Sosialis. Namun, mereka tidak akan kembali dipilih dalam putaran selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kantor Berita AFP menyebutkan, Macron dan Le Pen akan kembali bersaing dalam pemilu putaran kedua yang berlangsung 7 Mei mendatang.
Pemilu Prancis tahun ini diikuti 12 calon presiden. 47 juta pemilih menggunakan suaranya untuk menentukan pemimpin Prancis hingga 2022.
Macron dan Le Pen (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Macron dan Le Pen (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)