Polisi Buru Kartel Penyelundup Bawang Putih

17 Mei 2017 11:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amran Sulaiman beserta Wakapolri dan Polri (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Melonjaknya pangan, khususnya bawang putih, jelang bulan Ramadhan bukan semata terjadi karena kelangkaan suplai di pasaran. Polisi menduga ada kelompok tertentu yang menciptakan kartel sehingga dapat mengatur harga untuk keuntungan mereka.
ADVERTISEMENT
Wakapolri Komjen Syafruddin menyebutkan, adanya dugaan kartel yang memainkan harga bawang putih terungkap setelah ditemukannya penyelundupan komoditas itu dari luar negeri. "Penyelundupan itu berkaitan dengan kartel. Jadi kami sedang investigasi lebih mendalam dari pada kegiatan itu. Mengenai permainan harga, penimbunan, dan sebagainya itu konklusi kegiatan kartel," kata Syafruddin di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/5).
Kartel yang menyelundupkan bawang putih dari India dan China, jelas Syafruddin, telah diketahui sejak Minggu (14/5). Bahan pangan itu masuk melalui Surabaya, Jawa Timur, kemudian dibawa ke Marunda, Jakarta Utara. Setelah harga melonjak, barulah bawang itu dilepas ke pasar.
Gerakan Stabilisasi Pangan Bulog (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Namun, Syafruddin enggan menyebut perusahaan yang terlibat dalam kartel ini. Menurutnya, polisi masih mendalami jaringan praktek bisnis curang ini. "Sedang diinvestigasi, diamankan beberapa orang yang di lapangan tadi, (perusahaan) yang terlibat sedang kami klarifikasi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Wakapolri menuturkan, seluruh wilayah Indonesia dalam keadaan rawan di manfaatkan kartel untuk penyelundupan. Sehingga, perlu ada pengawasan di seluruh pelabuhan sebagai jalur masuk barang.
"Menjelang Ramadhan dan Lebaran Satgas akan ditingkatkan dua kali lipat. Sehingga masyarakat tidak dirugikan permainan harga, terutama distribusi," ujarnya.