Serangan Teror di Tuban Aksi Balasan Penangkapan di Lamongan

9 April 2017 8:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Brigjen Rikwanto di Mabes Polri. (Foto: Aldis Tannos/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen Rikwanto di Mabes Polri. (Foto: Aldis Tannos/kumparan)
Polisi menyebut penyerangan Pos Polisi di Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu (8/4) sebagai tindakan balasan. Terduga teroris menembak polisi yang berjaga karena sehari sebelumnya terjadi penangkapan terduga teroris di Lamongan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Dalam penangkapan terduga teroris di Lamongan, polisi menangkap Zainal Anshori yang disebut berperan dalam penyediaan senjata untuk peristiwa Bom Thamrin 2016. Zainal juga menjabat sebagai Amir Jamaah Anshar Daulah, kelompok yang sudah membaiat diri kepada ISIS.
"Untuk perencanaan penembakan terhadap Pos Lantas Res Tuban yang berada di Jalan Raya Tuban - Semarang merupakan perintah dari Zainal Anshori, apabila dirinya ditangkap," kata Karopenmas DIvhumas Polri, Brigjen Rikwanto, berdasarkan keterangan tertulis kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (9/4).
Penyerangan kepada polisi di Tuban terjadi pada Sabtu (8/4) sekitar 10.00 WIB. Pelaku yang mengedarai satu unit mobil, menghampiri Pos Polisi di Jalan Raya Tuban-Semarang. Aiptu Yudi dan Aiptu Tatag yang berjaga di tempat itu, curiga dan mendatangi mobil terduga teroris. Namun, mereka malah disambut empat kali tembakan.
ADVERTISEMENT
Setelah meletuskan senjata apinya, para pelaku lari dan baru tertangkap pada 17.00 WIB di area persawahan Kecamatan Jenu, Tuban. Enam orang terduga teroris tewas dalam kontak senjata dengan polisi.
Empat dari enam orang yang tewas itu diketahui bernama Adi Handoko, Satria Aditama, Yudhistira Rostriprayogi, Endar Prasetyo. Sedangkan dua orang lainnya belum diketahui identitasnya.