Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
"Suamiku Bukan Teroris, Boro-boro Ngebom Pernikahan Kahiyang"
8 November 2017 20:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Rina, istri terduga teroris RAP (25) akrab dipanggil tetangganya Umi Ini. Dia terlihat tegar dan kuat ketika pada Rabu (8/11) kumparan mendatangi kediamannya di Gang Yamin RT 01/06,Kelurahan Cimuning, Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Di rumah kontrakan berwarna oranye berukuran 4×6 meter ini, Rina melihat suaminya ditangkap Densus 88 pada Senin, (6/11). Rini menuturkan penangkapan itu terjadi sangat cepat dan tidak banyak warga yang tahu. Dia sempat shock dan bingung.
"Saat suami saya duduk di depan pintu sore sore sambil ngerokok, tiba-tiba ada orang yang masuk ke rumah kontrakan kami dan membawa suami saya tanpa ada alasan yang jelas juga tanpa surat penugasan penangkapan. Suami saya ditangkap cuma bawa badan saja, tidak ada semacam barang-barang yang diambil dari rumah ini yang mungkin dijadikan barang untuk bukti penyidikan. Setelah penangkapan itu, saya pusing, saya tenangkan diri dulu biar pikiran saya tidak kacau dan bisa mengurus kedua anak-anak" tutur Rina kepada kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran Subang, Jawa Barat yakin suaminya tidak terlibat dalam sindikat teroris yang diberitakan beberapa hari ini. "Kami baru ngontrak rumah selama sembilan hari di sini, sebelumnya kami di daerah Mustika Jaya tapi karena perusahaan tempat suami saya bangkrut ada kami cari kerja di sini dan berencana untuk buat usaha dagang" tutur Rina.
Rina menduga penangkapan suaminya itu bukan disebabkan oleh tindakan terorisme yang diberitakan beberapa hari ini. Penangkapan suaminya dia nilai karena akun memilki akun media sosial sarat ujaran kebencian.
"Suami saya sering menulis kritikan dengan kata kata keras, suami saya punya akun facebook sejak mualaf dulu ,dia suka menulis tentang masalah rohingnya,kritik masalah kebijakan Jokowi di facebooknya. Memang akun facebook suami saya juga seolah olah mengandung ujaran kebencian pak," sebutnya.
ADVERTISEMENT
"Boro-boro mau jadi teroris dan ngebom, kontrakan saja, beli susu untuk anak saja, saya tidak bisa dan lihat aja mas kontrakan ini kosong melompong begini,"tutur dia.
Menurut Rina, suaminya sudah menjadi mualaf sejak lima tahun yang lalu. Selama ini dia menilai RAP adalah suami yang baik dan selalu menjalankan amanah sebagai seorang muslim maupun kepala rumah tangga dengan baik.
Rina berharap semua proses hukum yang berlaku kepada suaminya diselesaikan secara cepat dan adil. "Saya berharap suami saya cepat pulang,seperti janji petugas saat menjemputnya Senin kemarin, mereka berjanji cukup tiga hari sejak penangkapan. Saya sudah terima kabar lagi,setelah nanti suami saya dipulangkan , kami berencana akan pulang ke subang" tutup Rina.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris, RAP, di Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. RAP diduga teroris yang ingin melakukan aksi teror di acara pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu.
Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Rabu (8/11) mengaku masih melakukan pengecekan. Dia juga mempersilakan mengecek ke Polres Bekasi.
Informasi yang diperoleh, diduga RAP merupakan simpatisan ISIS dan melakukan komunikasi IT dengan Abu Kahfi tentang rencana amaliah di Kedutaan Myanmar dan pernikahan anak Jokowi.
Laporan: Soezono Eben Ezer Saragih