Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ucapan Sandi soal Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang yang Jadi Ramai
7 November 2017 13:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tiba-tiba mendapat banyak kritik. Ini dipicu ucapannya terkait penyebab macet di Tanah Abang. Sandi, berdasar hasil riset menyebutkan, hasil dari pemantauan drone, selain pembangunan jalan, lalu angkot, ada juga pejalan kaki dari Stasiun Tanah Abang yang tumpah ke jalan dan menimbulkan macet.
ADVERTISEMENT
Beberapa media lalu membuat pemberitaan Sandi menuding pejalan kaki menjadi penyebab kemacetan. Hujatan pun datang ke Sandi.
Ucapan Sandi soal pejalan kaki dan Tanah Abang ini sebenarnya pertama kali dia sampaikan pada Jumat kemarin, lalu berlanjut pada Senin (6/11).
"Tadi baru dapat gambar drone yang tunjukan ada beberapa temuan seperrti tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Senin (6/11).
Menurut Sandi, pejalan kaki merupakan urutan kedua faktor penyebab kemacetan di kawasan Tanah Abang, setelah pembangunan jalan yang sedang dikerjakan.
Namun pada Selasa (7/11), Sandi melakukan klarifikasi. Ada yang salah tafsir dan salah persepsi memaknai ucapannya. Sandi menegaskan, pejalan kaki justru harus dimuliakan.
ADVERTISEMENT
"Kalau di depan Stasiun Tanah Abang kita lihat bagaimana para pejalan kaki dimuliakan. Karena pejalan kaki itu sangat harus berimpitan di trotoar dengan ojek. Pejalan kaki hierarkinya tertinggi, jadi harus dimuliakan dalam penataan Tanah Abang ke depan," ujar Sandi
Sandi menjelaskan, hasil pengamatan dari drone, permasalahan itu sambung menyambung dari clue sama data.
"Adalah pembangunan di sekitar Tanah Abang, kedua adalah ngetem Angkot, dan ketiga itu penataan 300 ribu pejalan kaki yang tumpah dari Stasiun Tanah Abang. Kemarin itu bukan menuding pejalan kaki penyebab kesemrawutan, ya enggaklah. Pejalan kaki harus dimuliakan penataannya," beber Sandi.
Selasa (7/11) pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan Sandi. Anies mengungkapkan penemuan itu hanya berdasarkan riset.
ADVERTISEMENT
"Baca yang lengkap dong. Itu kan hasil riset saja," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/11).