Konten dari Pengguna

Genetik atau Pola Asuh? Menelusuri Pengaruh Keduanya dalam Perkembangan Anak

Tiara Fitriyanti Kusuma
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Oktober 2024 6:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiara Fitriyanti Kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Orang Tua dan Keturunannya. (Sumber: https://www.pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Orang Tua dan Keturunannya. (Sumber: https://www.pexels.com)
ADVERTISEMENT
"Apakah anak saya lebih dipengaruhi oleh faktor genetik atau pola asuh yang kami terapkan?"
ADVERTISEMENT
adalah pertanyaan yang sering ditanyai orang tua. Di dunia pendidikan dan psikologi, diskusi ini sering menjadi topik hangat. Untuk memahami hal ini, penting untuk melihat bagaimana pola asuh dan hereditas berinteraksi dan memengaruhi perkembangan anak.
Hereditas: Dasar Biologis Perkembangan
Sifat genetik diwariskan dari orang tua ke anak. Ini mencakup banyak hal, seperti kecerdasan, kepribadian, dan fisik.
Misalnya, anak-anak yang lahir dari keluarga yang terkenal cerdas biasanya memiliki potensi intelektual yang lebih besar.
Tetapi potensi genetik ini tidak akan berkembang sepenuhnya tanpa bantuan dari lingkungan. Meskipun genetik memberikan dasar untuk pembentukan kepribadian, Bimo Walgito mengingatkan kita bahwa interaksi dengan pola asuh yang baik adalah kunci untuk merealisasikan potensi tersebut. Hereditas adalah penting, tetapi lingkungan akan menentukan potensinya.
ADVERTISEMENT
Pola Asuh: Konteks Pengembangan
Pola asuh mengacu pada cara orang tua atau pengasuh membimbing dan mendidik anak mereka. Keluarga yang hangat, pendidikan yang baik, dan budaya yang mendukung dapat membantu anak berkembang. Kartini Kartono menekankan bahwa lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan moral, sosial, dan intelektual anak.
Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis cenderung memiliki perkembangan emosional dan sosial yang lebih baik daripada anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh konflik.
Tak hanya itu, variabel seperti gizi yang baik dan kasih sayang selama masa pertumbuhan awal juga sangat memengaruhi perkembangan otak anak.
ADVERTISEMENT
Sinergi Antara Genetik dan Pola Asuh
Memahami hubungan ini sangat penting untuk memahami perkembangan anak secara menyeluruh. Keduanya mempengaruhi hasil akhir perkembangan individu. Sebagai contoh, seorang anak yang bakat musik mungkin tidak dapat berkembang jika tidak memiliki lingkungan yang mendukung, seperti akses ke alat musik dan pelatihan yang cukup.
Karakteristik individu secara keseluruhan dibentuk oleh interaksi antara pola asuh dan hereditas. Sementara gen menentukan arah perkembangan, pola asuh menentukan bagaimana kualitas potensi tersebut dapat dicapai. Studi epigenetika menunjukkan bahwa lingkungan dapat memengaruhi ekspresi gen. Misalnya, stres yang dialami ibu selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan anak tanpa mengubah struktur gennya.
Teori Interaksi Genetik dan Lingkungan
Beberapa ahli genetika telah mengembangkan model yang menjelaskan bagaimana lingkungan dan hereditas berperan dalam perkembangan seseorang. Pengaruh genetik dan lingkungan tidak dapat dipisahkan. Betapa pentingnya interaksi mereka yang selalu berubah dalam membentuk perkembangan individu.
ADVERTISEMENT
Interaksi genotipe-lingkungan aktif, menarik, dan pasif. Orang tua yang memiliki kesamaan genetik dengan anak mereka membentuk lingkungan pengasuhan tertentu secara pasif. Orang tua yang pintar dan suka membaca, contohnya, cenderung membawa anak-anak mereka ke perpustakaan dan menyediakan sejumlah besar buku di rumah.
Karakteristik genetik anak memengaruhi jenis lingkungannya. Ini disebut interaksi evocative. Anak-anak yang aktif dan ceria biasanya mendapat lebih banyak perhatian dan stimulasi sosial daripada anak-anak yang pendiam. Sementara itu, interaksi aktif terjadi ketika anak-anak secara aktif mencari dan memilih lingkungan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, seperti anak-anak berbakat musik yang mencari lingkungan yang mendukung bakat mereka.
Kesimpulan
Faktor genetik dan pola asuh sangat penting untuk perkembangan anak. Hereditas memberikan potensi dasar, sementara pola asuh menentukan bagaimana potensi tersebut dapat berkembang. Jadi, keduanya saling melengkapi. Sebagai orang tua dan pendidik, kita harus mendukung anak-anak dan menciptakan lingkungan yang positif.
ADVERTISEMENT
Memahami bagaimana pola asuh dan genetik berhubungan, kita bisa lebih bijak dalam mendidik dan mendukung generasi penerus agar mereka tumbuh menjadi orang yang seimbang dan berkarakter. Memahami bagaimana kedua faktor ini bekerja sama akan mendorong kita untuk memberikan perhatian lebih besar pada lingkungan di sekitar anak agar mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang secara optimal dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
.
.
.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan:
- Maolidah, M.Psi -