Evolusi Media: Bagaimana Eksistensi Koran di Era Digital?

Thalita Novalya Rizki Rahmandita
Siswa SMA Citra Berkat
Konten dari Pengguna
7 Januari 2024 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thalita Novalya Rizki Rahmandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pexels/Lisa Fotios
zoom-in-whitePerbesar
pexels/Lisa Fotios
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Era digital telah merubah cara untuk memperoleh informasi yang aktual. Dahulu, koran menjadi salah satu sumber informasi terkini yang dicari oleh khalayak umum. Membaca koran di pagi hari telah menjadi bagian keseharian yang telah melekat bagi masyarakat untuk mendapatkan berita, namun sekarang era digital telah merubah kebiasaan itu. Akses cepat dan mudah melalui internet telah menggeser eksistensi koran dari masyarakat. Situs berita online, aplikasi berita, dan platform media sosial menyediakan cara instan untuk memperoleh informasi tanpa perlu menunggu kiriman koran datang ke rumah. Hal ini menyebabkan generasi yang tumbuh di era digital lebih cenderung memilih berita digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
ADVERTISEMENT
Di era digital yang terus mengalami kemajuan, koran fisik menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan eksistensinya. Pergeseran perilaku masyarakat yang lebih cenderung mencari berita melalui platform online, sehingga telah menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah pembaca koran fisik.

Faktor yang menyebabkan redupnya eksistensi koran fisik

Pexels/Digital Buggu
Kecepatan penyebaran informasi adalah faktor yang menyebabkan redupnya eksistensi koran fisik. Berita online dapat disampaikan secara cepat, bahkan dalam hitungan detik setelah peristiwa terjadi. Sementara itu, koran fisik memiliki keterbatasan waktu produksi dan distribusi yang membuatnya kalah cepat dalam menyampaikan berita terkini. Ini menjadi hambatan utama bagi pembaca yang mengutamakan kecepatan dalam mengonsumsi informasi.
Perubahan ketertarikan generasi muda juga berkontribusi pada redupnya eksistensi koran fisik. Generasi yang tumbuh di era teknologi digital lebih terbiasa dengan media sosial untuk mendapatkan informasi. Kebiasaan membaca berita secara fisik cenderung kurang menarik bagi mereka yang terbiasa dengan pengalaman digital yang interaktif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aspek ramah lingkungan semakin menjadi perhatian, dan koran fisik dianggap sebagai sumber limbah dan deforestasi. Sementara berita digital dapat diakses tanpa perlu mencetak dan mengonsumsi kertas dalam jumlah besar. Kesadaran akan lingkungan semakin mendorong orang untuk beralih ke media digital sebagai cara agar lebih ramah lingkungan.

Menjaga eksistensi koran di era digital

Pexels/Matheus Bertelli
Agar koran tetap eksis di tengah era digital, penting bagi media cetak untuk mengikuti arus perubahan dan memanfaatkan teknologi yang ada. Media cetak perlu melakukan transformasi ke platform digital, seperti situs web berita dan media sosial, agar dapat merangkul kembali pembaca. Hal tersebut dapat dilakukan media cetak dengan menawarkan konten yang relevan dan beragam sesuai dengan trend sehingga mampu mempertahankan minat pembaca. Selain itu, mereka juga dapat menciptakan model bisnis yang fleksibel, seperti berlangganan digital atau penjualan konten eksklusif, cara ini bisa menjadi langkah cerdas untuk mendukung keberlanjutan koran di era dimana berita digital mendominasi. Dengan upaya dalam inovasi dan adaptasi, koran dapat mempertahankan nilai jurnalisme sambil memenuhi kebutuhan pembaca masa kini.
ADVERTISEMENT