Konten dari Pengguna

Kendaraan Listrik: Solusi Ramah Lingkungan atau Tantangan Baru?

29 Mei 2024 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thalita Novalya Rizki Rahmandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Mike Bridy
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Mike Bridy
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik adalah kendaraan yang digerakkan oleh sebagai bahan bakar listrik, dengan menggunakan energi dari baterai yang dapat diisi secara berkala. Kemunculan kendaraan listrik sebenarnya sudah dimulai sejak akhir abad ke-19, namun popularitasnya baru meningkat signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset Deloitte dan Foundry, jumlah kendaraan listrik di Indonesia tercatat sebanyak 2.176 unit pada tahun 2020. Angka ini meningkat secara signifikan menjadi 33.461 unit pada tahun 2022. Tingginya popularitas kendaraan listrik tidak dapat terlepas dari adanya dampak positif yang didapatkan dari penggunaan kendaraan ini, hal inilah yang menjadi daya tarik kendaraan listrik di mata masyarakat Indonesia.

Kendaraan listrik dan dampaknya

Dampak positif kendaraan listrik terhadap lingkungan sangatlah signifikan. Dengan menggunakan energi dari baterai yang dapat diisi ulang, kendaraan listrik mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sehingga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, kendaraan listrik juga berkontribusi dalam mengurangi polusi udara di perkotaan, yang mana dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik di jalan, diharapkan ada penurunan emisi berbahaya, yang membantu upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Keuntungan lingkungan ini menjadi salah satu pendorong utama bagi banyak orang dan pemerintah untuk beralih ke kendaraan listrik.
Namun, disisi lain kendaraan listrik juga memiliki dampak negatif. Adanya masalah lingkungan dan sumber daya yang perlu diperhatikan, terutama terkait produksi dan penggunaan baterai. Produksi baterai berdampak pada lingkungan karena melibatkan penambangan bahan baku seperti litium secara besar-besaran. Selain itu, daur ulang baterai bekas masih menjadi tantangan besar, yang bisa menambah jumlah limbah berbahaya. Infrastruktur juga menjadi tantangan yang berbeda di setiap negara sehingga menjadi hambatan, terutama di negara-negara yang infrastrukturnya belum siap untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secara luas.
ADVERTISEMENT
Di balik semua pro dan kontra tersebut mengenai kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik, sesungguhnya penggunaan kendaraan listrik mampu membawa perspektif baru dalam banyak hal. Hal ini ditandai dengan adanya kontribusi dalam bentuk inovasi dan penelitian terus mendorong perkembangan teknologi ini. Munculnya fokus pada pengembangan baterai yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan murah. Upaya ini tidak hanya menghasilkan teknologi yang lebih baik tetapi juga membuka peluang baru dalam industri energi terbarukan. Selain itu, kebijakan yang berkelanjutan dari pemerintah sangat penting dalam mendukung adopsi penggunaan kendaraan listrik. Kebijakan ini meliputi insentif finansial untuk pembeli, investasi dalam infrastruktur pengisian daya, dan penetapan standar emisi yang lebih ketat, yang diperuntukan membantu menciptakan kondisi ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT