Konten dari Pengguna

Mengapa School Well-Being Penting?

31 Oktober 2023 8:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thalita Novalya Rizki Rahmandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Unsplash/Ed Us
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash/Ed Us
ADVERTISEMENT
Mengutip dari American Psychological Association (APA), well-being merupakan suatu keadaan yang ditunjukkan dengan adanya kualitas hidup yang baik yang ditandai dengan terjaganya kesehatan mental dan fisik, rendahnya tingkat stres, timbulnya rasa bahagia dan kepuasan. Well-being erat kaitannya dengan kesehatan baik secara fisik maupun mental, yang memiliki tujuan untuk menciptakan kesejahteraan dalam hidup. Akhir-akhir ini istilah well-being kerap digalakkan di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Sekolah sering diistilahkan sebagai rumah kedua bagi siswa, oleh karena itu penting bagi lembaga pendidikan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang positif yang dapat mendukung kesejahteraan siswa.
ADVERTISEMENT
Implementasi dari konsep well-being di lingkungan sekolah sering disebut dengan istilah 'School well-being'. Menurut pendapat dari beberapa ahli, school well-being dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana sekolah mampu untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang positif, membangun rasa aman, dan mampu memberikan perhatian lebih terhadap hubungan antar siswa. School well-being memiliki peran penting sebagai tolak ukur untuk menciptakan kesejahteraan siswa yang dapat berjalan beriringan dengan keseimbangan kesehatan mental dan pencapaian akademis siswa.

Konsep school well-being

Menurut Allardt (1989), beliau memaparkan konsep school well-being dengan 4 indikator yang menjadi penentu keberhasilan terciptanya school well-being, yang dikenal sebagai The School Well Being Model. Terdapat empat indikator yang terdiri dari loving, having, being, dan health.
ADVERTISEMENT
The School Well Being Model, Konu dan Rimpela (2002)
Konsep tersebut kemudian dikembangkan oleh Konu dan Rimpela (2002) dalam jurnal Well-being in schools: a conceptual model. Kondisi having meliputi pencapaian rasa puas siswa terhadap lingkungan fisik disekitar mereka dan peraturan di sekolah. Loving pada konsep ini diartikan sebagai hubungan sosial siswa dengan guru, teman, dan komunitas di sekolah, serta tercapainya iklim sekolah yang dinamis. Keadaan being menjelaskan bahwa school well-being dapat menimbulkan adanya rasa berharga dan dihargai pada siswa, selain itu dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan siswa. Pada kondisi health, hal ini mengacu pada status kesehatan dari siswa baik secara fisik maupun mental.

Urgensi penerapan School well-being di Indonesia

Foto: Unsplash/Ed Us
Di Indonesia, penciptaan iklim kesejahteraan pada lingkungan sekolah masih dipandang sebelah mata oleh lembaga pendidikan. Sosialisasi mengenai implementasi konsep dari school well-being di Indonesia belum sepenuhnya merata. Rendahnya kesadaran lembaga pendidikan mengenai isu kesehatan mental pada siswa dapat menghambat terciptanya school well-being. Tak hanya itu, masih maraknya kasus bullying di sekolah menunjukan fakta bahwa school well-being di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Menciptakan school well-being sudah seharusnya menjadi urgensi bagi sekolah di Indonesia. Dampak positif dari penerapan school well-being tidak hanya terlihat pada kesehatan dan kesejahteraan namun berdampak signifikan juga terhadap peningkatan pencapaian akademis dan non-akademis siswa. Penerapan school well-being secara baik di Indonesia dapat membantu membentuk generasi bangsa yang sehat dan unggul.
ADVERTISEMENT

Bagaimana menciptakan School well-being?

Well-being di lingkungan sekolah timbul dari adanya interaksi positif yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang dialami siswa. Dalam menciptakan school well-being, lembaga dan tenaga pendidik menjadi pemeran utama sebagai jembatan melaksanakan konsep ini dalam kegiatan sekolah. Menciptakan school well-being bukanlah sesuatu yang mustahil, hal tersebut dapat dimulai dari langkah sederhana yang mampu untuk menciptakan suasana yang positif di sekolah. Langkah tersebut dapat ditunjukan sebagai berikut:
Pencapaian akademis tak sepenuhnya menjadi indikator bahwasanya seorang siswa sepenuhnya dalam keadaan yang baik. Stres secara akademis dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan menurunnya kesejahteraan siswa. Penciptaan iklim well-being di sekolah menjadi jalan tengah yang tepat untuk menyeimbangkan hal tersebut. Terciptanya school well-being mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus peningkatan akademis.
ADVERTISEMENT