Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengulik Bahaya Crab Mentality bagi Kesehatan Mental
11 Juli 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Thalita Novalya Rizki Rahmandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, tingginya mobilitas penduduk terkhususnya di perkotaan padat dengan jumlah angka pekerja yang tinggi, dapat menciptakan persaingan yang ketat antar individu. Tingginya persaingan antar individu kerap kali dapat memunculkan sikap kompetitif dalam mencapai hal terbaik bagi hidup.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap kompetitif yang tinggi mampu mendorong seseorang untuk dapat menjatuhkan lawannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini ditandai dengan adanya rasa iri, dengki, dan mencemooh atas pencapaian orang lain. Tanda-tanda perilaku ini dapat disebut dengan crab mentality.
Apa sih itu crab mentality? dilansir dari Dilansir dari Psychology Today, crab mentality merupakan sebuah bentuk analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Seseorang yang mengalami crab mentality kerap menunjukkan sikap menjatuhkan, mengkritik, dan memanipulasi. Perilaku crab mentality ini layaknya sifat kepiting ketika sedang penuh sesak dalam sebuah ember yang berusaha untuk keluar dengan menjatuhkan salah satu temannya.
Bahaya Crab Mentality bagi Kesehatan Mental
Kemunculan crab mentality terjadi karena adanya rasa egois dan iri atas pencapaian orang lain, dilatarbelakangi oleh rasa ketergantungan terhadap orang lain, persaingan yang sengit, lingkungan yang kompetitif, dan rasa tersaingi. Crab mentality ini tentunya berbahaya jika bagi kesehatan mental kita. Kita akan jadi mudah tersinggung, iri, dan tidak merasa puas atas pencapaian orang lain. Sikap ini dapat membuat kita stuck tanpa adanya progres dan hanya fokus dengan pencapaian yang orang lain miliki. Crab mentality dapat menyebabkan kita kehilangan motivasi untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Alih-alih mengembangkan potensi diri, kita malah terjebak dalam siklus negatif yang merugikan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
3 Tips Ampuh Melawan Crab Mentality
Crab mentality merupakan perilaku buruk yang harus dihindarkan demi menjaga kesejahteraan kesehatan mental dan juga interaksi dengan orang disekitar kita. Hal tersebut dapat dibasmi dengan menerapkan 3 tips dalam melepas diri dari adanya crab mentality dalam diri, berikut ini tips ampuhnya:
1. Memilih circle ataupun lingkup yang positif
Memiliki lingkungan pertemanan atau rekan kerja yang positif dan saling mendukung sangat penting. Ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung pencapaian kita dan orang lain, kita akan merasa lebih dihargai. Lingkungan yang positif ini bisa menjadi sumber motivasi untuk membantu kita tumbuh dan berkembang lebih baik.
2. Lebih fokus pada tujuan dan tetap gigih dalam menghadapi berbagai tantangan
Ketika kita fokus pada tujuan kita dan tetap gigih dalam menghadapi tantangan, kita akan lebih mudah mencapai apa yang kita inginkan. Dengan ketekunan dan fokus dengan apa yang ingin kita capai, kita akan lebih mampu melewati hambatan dan mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
3. Melakukan evaluasi ataupun intropeksi diri ketika melakukan merasa gagal.
Apabila kita merasa gagal, penting untuk melakukan evaluasi atau introspeksi diri. Ini berarti kita perlu melihat kembali apa yang telah kita lakukan, memahami kesalahan yang mungkin terjadi, dan mencari cara untuk memperbaikinya. Dengan refleksi diri yang baik, kita bisa belajar dari kegagalan dan menjadi lebih baik di masa depan.
Crab mentality merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat berdampak bagi kesehatan mental. Dengan demikian, sebaiknya kita harus menyadari dari awal dan mewaspadai apabila merasa memiliki tanda-tanda munculnya crab mentality. Menerapkan 3 tips ampuh dalam mewaspadai crab mentality, kita dapat meminimalisir terjadinya hal tersebut di dalam kehidupan sehari-hari kita.
Live Update