Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Resahnya Karyawan Pabrik Karena Kurangnya Perhatian Terhadap Protokol Kesehatan
31 Oktober 2020 5:45 WIB
Tulisan dari Thariq Hanif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi seperti ini kesehatan menjadi hal paling penting, tidak terkecuali bagi perusahaan. Pada masa pandemi seperti sekarang, semua perusahaan wajib menjaga kesterilan pabrik, tempat produksi barang.
ADVERTISEMENT
Tiovanny Naomi atau kerap di panggil Feri, lulus SMA pada tahun 2019. Sebagai fresh graduate Feri (19) lebih memilih untuk bekerja ketimbang melanjutkan pendidikannya. “Pengen punya penghasilan sendiri, biar kalo beli apa pake duit sendiri, biar bisa lebih menghargai uang juga, soalnya tau gmna susahnya cari duit,” ucap Feri.
Sebelum menjadi karyawan di pabrik sepatu, sebelumnya Feri pernah bekerja quality control di perusahaan lain. Akan tetapi di masa pandemi seperti ini, Feri harus dihadapkan dengan sisitem baru yang harus dijalankan dalam sebuah pabrik.
Dengan adanya pandemi, perusahaan harus lebih meningkatkan kebersihan tempat usaha dan menjamin ke sterilan barang maupun karyawan yang bekerja di dalam. Adanya pengecekan kesehatan serta sterilisasi harus dilakukan pihak perusahaan secara teratur.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, di pabrik tempat Feri bekerja, protokol kesehatan seolah-olah hanya untuk formalitas semata. Pengecekan suhu dilakukan oleh pihak pabrik setiap pagi ketika jam masuk kerja. Akan tetapi ketika di dalam pabrik protokol kesehatan tidak terlaksanakan sama sekali.
“Jarak antar sewing aja cuma 30 cm, mejanya mepet,” ujar Feri, padahal dalam protokol kesehatan, seharusnya tiap orang harus menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Dari pihak pabrik mewajibkan semua karyawannya mengenakan masker. Setiap karyawan yang tidak mengenakan masker akan diberikan surat peringatan dari pihak pabrik.
Selain dari fasilitas pabrik yang kurang, kesadaran tiap karyawan juga minim. “Apalagi kalo istirahat makan siang, mereka berkerumun tanpa memperhatikan protokol kesehatan,” Tutur Feri. Tentunya dari faktor tadi menimbulkan keresahan bagi Feri dalam bekerja di pabrik. Kurangnya perhatian perusahan dan karyawan terhadap protokol kesehatan justru akan semakin meningkatkan resiko menyebarnya virus covid-19 di area pabrik.
ADVERTISEMENT
“Harapannya ya.. itu tadi dari para pekerja punya kesadaranlah terhadap pandemi ini.”