Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sambut Tahun Baru dengan Mendesain Masa Depan, Mindset Sudah Benar atau Belum?
31 Desember 2021 18:58 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Thauam Marufah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun akan segera berganti, tetapi rasanya kok sudah berusaha menggapai tujuan, tetapi hasilnya begitu lagi dan lagi?
ADVERTISEMENT
Mencoba berbisnis ujung-ujungnya selalu gagal lagi?
Sudah memutuskan hubungan dengan pasangan yang toxic tapi ujung-ujungnya ketemunya dengan pasangan yang toxic lagi. Sebenarnya apa sih yang salah?
Pikiran-pikiran menyerupai itu juga pernah mampir di otak saya beberapa tahun yang lalu, sampai kemudian saya mencoba mencari tahu apa yang salah dengan diri saya dan apa yang harus saya ubah.
“Anda mendapatkan apa yang anda pikirkan”. Kita pasti tidak asing dengan kalimat itu. Jadi jika kita ingin berhasil, maka harus berpikir kita berhasil. Tetapi kemudian yang jadi problem adalah kok saya tidak berhasil, padahal saya sudah berpikir bahwa saya berhasil. Kenapa ya?
Dari hasil membaca, searching, mendengar webinar dari para ahli dan juga berbagi pengalaman dengan teman, akhirnya saya menemukan kesalahan saya ketika itu. Ternyata ketika itu saya belum berdamai dengan masa lalu. Apa hubungannya?
ADVERTISEMENT
Antara Pikiran, Perasaan, dan Masa Lalu
Manusia itu punya dua hal dasar. Pikiran dan perasaan. Pernah gak ketika kita ingin menentukan nanti malam mau makan apa, dan terpikir mau makan bakso, langsung deh terbayang semangkuk bakso dengan kuah panas yang dicampur sambal, seketika itu juga perut kita merasakan lapar dan mulut kita menelan air liur. Pikiran dan perasaan inilah kemudian yang menggerakkan tubuh kita sampai akhirnya kita makan bakso malam ini. Pasti pernah mengalami hal ini kan ? Nah inilah hubungan antara pikiran dan perasaan.
Dari contoh ini saja kita bisa lihat bahwa manusia itu berpikir dulu baru melakukan. Dan ketika kita sedang berpikir, pada saat itu juga akan muncul perasaan, entah itu perasaan senang, takut, minder, dan sebagainya. Minggu depan dimintai tolong presentasi oleh teman misalnya, ketika kita berpikir akan presentasi pasti akan muncul perasaan, bisa jadi perasaan yang muncul adalah senang, semangat dan penuh energi, tetapi bisa jadi juga yang muncul malah perasaan minder dan takut.
ADVERTISEMENT
Kenapa perasaan yang muncul bisa berbeda? Ternyata jawabannya adalah dari masa lalu, what happen in the past, dan tentu saja masa lalu setiap orang berbeda. Seperti contoh tadi, orang yang disuruh presentasi kemudian dia menolak dengan alasan tidak bisa bicara di depan orang dan takut salah, bisa jadi dulunya dia pernah punya pengalaman presentasi di depan banyak orang dan kemudian dikritik habis-habisan. Inilah yang membuat dia berpikir seperti itu.
Jadi, pikiran kita sekarang adalah kumpulan dari masa lalu kita. Semisal kita mau memulai bisnis baru setelah pernah gagal, muncullah di pikiran: “Nanti kalau gak laku kayak kemaren gimana, nanti gak bisa balik modal gimana” sehingga muncul perasaan takut. Karena takut akhirnya tubuh tidak tergerak untuk bisa melakukan itu dan akhirnya kembali lagi ke kehidupan kita yang dulu, setiap ingin melakukan perubahan pikiran yang sama datang. begitu terus seperti lingkaran yang tak berujung.
ADVERTISEMENT
Berdamai dengan masa lalu, Kunci keberhasilan masa depan
Kita sudah tahu konsep dasarnya bahwa pikiran kitalah yang menggerakkan tubuh kita. Dan pikiran kita sangat dipengaruhi oleh masa lalu kita. Maka ketika kita melakukan aktivitas berdasar pikiran yang masih penuh dengan masa lalu itu, maka masa depan kita akan sangat bisa ditebak. Yasudah begitu saja. Ingin berkarier sebagai PNS misalnya, tetapi di pikirannya “ ah, aku kan kalau belajar susah banget masuknya”. Ingin punya butik yang sukses misalnya, tetapi di pikirannya “ nanti laku gak ya, orang-orang kan suka beli yang lebih murah”. Pikiran-pikiran itulah yang menciptakan rasa takut sehingga tubuh kita pun tidak bisa melakukan apa yang kita inginkan.
Tubuh kita itu hanya merespons perasaan. Jika kita takut, tubuh kita merinding. Jika kita senang, maka jantung akan berdebar-debar penuh energi. Dan uniknya, tubuh tidak bisa membedakan apakah ini hanya sekadar pikiran atau kenyataan. Karena tidak bisa membedakan, maka tubuh ini tahunya ya hal itu sudah terjadi, nah inilah yang kemudian akan akan attrack atau menarik hal-hal yang kita inginkan. Ini yang disebut oleh sebagian orang dengan Law of attraction (hukum tarik menarik).
ADVERTISEMENT
Pernah gak ketika kita berpikir mau beli mobil merk tertentu, secara ajaib kita disuguhi mobil itu terus menerus. Entah kita lihat di jalan, tetangga tiba-tiba beli mobil itu, atau bahkan kita sendiri dapat hadiah mobil dengan merek tersebut. Inilah yang namanya kekuatan pikiran. Pikiran memunculkan perasaan, perasaan menggerakkan tubuh untuk attrack hal-hal yang kita pikirkan. Thats it.
Maka ketika pikiran kita dipenuhi dengan masa lalu, sudah pasti masa depan kita juga tidak berbeda jauh dengan masa lalu kita. Tapi akan berbeda halnya jika kita menghapus masa lalu dan berdamai dengan itu, maka ketika itu juga kita sedang membuka masa depan kita dengan banyak potensi-potensi masa depan yang dengan bebas bisa kita design dan kita raih.
ADVERTISEMENT
Ketika kita berkata: “Saya bebas! Saya boleh mendesain ulang hidup saya” maka kita akan punya masa depan 1, masa depan 2, masa depan 3, dan seterusnya. Tak terbatas.
Kuasai Pikiran, Kuasai masa depan
Tidak semua orang tahu bahwa mindsetnya bermasalah. Karena itu, menjelang tahun baru ini mari kita cek mindset kita sudah benar atau belum, bermasalah atau tidak. Karena ini adalah kunci dari segala kunci. Di penghujung tahun ini, coba kita lakukan audit, pencapaian apa yang sudah kita raih dan apa yang belum. Dalam setahun ini kita memikirkan apa saja sih? Mana pikiran-pikiran tentang masa lalu dan mana pikiran-pikiran tentang masa depan? Jangan-jangan selama ini kita terlalu banyak memikirkan masa lalu sehingga menjadi jawaban kenapa kok banyak target yang belum berhasil kita selesaikan.
ADVERTISEMENT
“Teorinya saja gampang, prakteknya susah. Kenyataannya pikiran negatif pasti datang tanpa kita sadari, bagaimana cara menghilangkannya” . Tidak perlu dihilangkan, karena kalau kita mencoba menghilangkan, yang ada justru terpikirkan terus. kita hanya harus berdamai dengan pikiran itu. Begitu terpikirkan yang negatif, langsung berpikir ke sesuatu yang ingin kita capai dan yang lain tidak penting. Terpikir lagi, alihkan lagi, Begitu terus-menerus. Proses bolak-balik inilah yang membuat kita kuat.
Ibarat workout, awalnya kita tidak bisa push up. Tetapi itu terus kita lakukan walaupun sulit, di tengah-tengah push up rasanya kita ingin berhenti karena sulitnya, tapi tidak kita lakukan karena kita mau kita bisa. Karena latihan inilah akhirnya kita bisa dan membuat kita lebih kuat. Awalnya hanya bisa push up 10 kali, sekarang bisa 60 kali.
ADVERTISEMENT
Jadi sebelum mendesain masa depan, mindset kita harus sudah terbebas dari masa lalu. Jika ini sudah berhasil, maka dengan mudah kita bisa menentukan masa depan apa yang kita mau. Tulis di kertas kita maunya apa atau bisa kita visualisasikan dalam bentuk gambar dengan membuat mapping board yang kemudian ditempel di dinding kamar kita sehingga kita bisa melihat itu setiap hari, memikirkannya dan membayangkannya. Will see, secara ajaib itu akan terjadi.