Konten dari Pengguna

Cat Stevens, Erdogan, dan Aksi Solidaritas Mengutuk Israel

Muhammad Thaufan Arifuddin
Pengamat Media dan Politik. Penggiat Kajian Filsafat, Mistisisme Timur dan Cultural Studies. Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
29 Oktober 2023 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi solidaritas terhadap Gaza meluas di kota-kota besar dunia. Foto: https://www.istockphoto.com/
zoom-in-whitePerbesar
Aksi solidaritas terhadap Gaza meluas di kota-kota besar dunia. Foto: https://www.istockphoto.com/
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendengar lagu Father and Son yang populer pada tahun 1970-an? Nah, lagu apik ini dilantunkan oleh seorang penyanyi Inggris bernama Cat Stevens yang setelah memeluk agama Islam mengganti namanya menjadi Yusuf Islam.
ADVERTISEMENT
Sebagai seniman yang berpengaruh, pada Sabtu (28/10/2023) Yusuf Islam ikut bergabung dalam rally jutaan orang pendukung Palestina yang diorganisasi oleh Partai AKP di Istanbul Turki.
Dalam momen ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga menyampaikan orasi dan mengutuk serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan kurang lebih 7.000 rakyat sipil.
Dalam pidatonya, Yusuf Islam mengapresiasi kedamaian dan keamanan Palestina di era Khilafah Utsmaniyah selama ratusan tahun. Namun, kedamaian itu hilang hari ini oleh ulah Zionisme Israel.
Bagi Yusuf Islam, apa yang terjadi di Gaza Palestina hari ini adalah genosida yang harus dikutuk. Tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Ibrahimik baik Yahudi, Kristen maupun Islam.
Kata Yusuf Islam, Zionisme Israel sangat salah dalam menafsirkan tanah suci seolah untuk Yahudi saja. Yang benar bahwa semua keturunan dan pengikut ajaran Nabi Ibrahim berhak atas tanah suci Palestina baik Yahudi, Kristen maupun Islam.
Aksi heroik seorang Ibu di depan tentara Zionis Israel. Foto: https://www.istockphoto.com/
Bahkan, dalam ajaran Islam, setiap muslim selalu menyampaikan doa keselamatan kepada semua keluarga keturunan Ibrahim di setiap ibadah salatnya.
ADVERTISEMENT
Yusuf Islam juga menyampaikan bahwa pemahaman yang salah dari kaum Zionis Israel dan orang-orang di Barat pada umumnya pernah menghinggapi dirinya dan bahkan ia yakini dan anut, tetapi setelah Yusuf Islam menganut Islam maka pandangannya berubah karena ajaran Islam mengakui secara terbuka semua eksistensi Nabi-nabi yang dimuliakan oleh Yahudi dan Kristen.
Dengan kata lain, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Nabi Isa adalah nabi-nabi yang wajib diimani dan diteladani oleh ummat Islam. Namanabi-nabi ini jelas tercatat dalam kitab suci Al-Qur'an.
Anak-anak Palestina bermental baja da tak takut kematian di depan tentara Zionis. Foto: https://www.istockphoto.com/
Hal senada dikatakan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang melihat serangan Israel ke Palestina tidak dapat dibenarkan. Ia meminta kepada Israel untuk segera menghentikan kegilaannya dan mengakhiri serangan-serangannya terhadap Gaza.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Gaza sangat membabi buta dan mengorbankan perempuan, anak-anak, dan warga sipil yang tak bersalah sehingga hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan.
Apa yang disampaikan oleh Erdogan sesuai dengan data Kementerian Kesehatan di Gaza bahwa kini lebih dari 7.300 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza termasuk sekitar 3.000 anak-anak selama tiga minggu ini.
Aksi solidaritas makin menggema di seluruh dunia terhadap penjajahan dan kebiadaban Zionisme Israel. Ideologi Zionisme seolah jelmaan baru dari paham Nazi Hitler yang rela membunuh ribuan manusia demi paham agama, politik dan ideologi yang hampa makna . Foto: https://www.istockphoto.com/
Erdogan mengatakan bahwa rakyat Turki berdiri di sisi rakyat Palestina melawan penganiayaan yang dilakukan Israel. Ia membatalkan kunjungannya ke Israel karena serangan Israel di Gaza. Bagi Erdogan, Hamas bukan teroris tetapi pembebas dan pejuang yang ingin memerdekakan Palestina.
Alhasil, seniman dan politisi yang diwakili oleh Yusuf Islam dan Erdogan telah bersuara mengutuk kebiadaban Israel di jalur Gaza. Aksi solidaritas juga terjadi di berbagai kota di belahan dunia mulai dari London, Paris, Dublin, Dusseldorf, Roma, Barcelona, Sydney, Los Angeles, hingga Jakarta. Aksi solidaritas ini membawa satu suara yaitu suara kemanusiaan dan kedamaian di bumi ini.
ADVERTISEMENT