Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Catatan Perjalanan "Tim Delegasi Fisip Unand" dari Negeri Sakura
26 Mei 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 21-23 Mei 2024, saya menjadi salah satu Tim Delegasi Offisial Fisip Universitas Andalas (Unand) yang berkunjung ke negeri Sakura, Jepang untuk menjajaki upaya kerjasama akademik dan kolaborasi internasional. Tim Delegasi Fisip Universitas Andalas terdiri atas Dr. Azwar, M.Si (Dekan Fisip Unand), Dr. Lucky Zamsami (Wakil Dekan I Bidang Akademik Fisip Unand), Dr. Yuliandre Darwis (Ketua dan Komisioner KPI Pusat 2016-2022, Penasehat Menparekraf), Muhammad Thaufan Arifuddin, MA (Kepala Reading Room Ilkom Fisip Unand, Alumni GSID Nagoya University, Jepang).
Tentu, perjalanan panjang dan lintas negara ini tidak mudah karena tidak hanya membutuhkan biaya, tetapi juga stamina fisik. Kami berangkat dari Indonesia menuju bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Dari Malaysia, kami menggunakan maskapai penerbangan milik Jepang yaitu ANA (All Nippon Airways) menuju Haneda Airport di Tokyo Jepang.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dari Malaysia dimulai pukul 15.00 siang dan tiba sekitar pukul 22.00 di Jepang. Perjalanan dengan ANA telah memperlihatkan keramahan dan pelayanan di Jepang sehingga perjalanan terasa nyaman dan menyenangkan. Pesawat pun mendarat dengan selamat walaupun angin lumayan kencang di negeri Sakura yang kini memasuki transisi dari musim semi ke musim panas.
Setelah tiba di Jepang, kami segera membeli tiket untuk bus bandara menuju areal hotel kami, Hotel APA, yang terletak di sekitar Shinjuku station. Kami merencanakan agenda dan aktivitas di Jepang dari hotel ini. Tentu, areal sekitar hotel ini sangat ramai dengan turis mancanegara. Bulan Mei adalah puncak arus turisme di Jepang sehingga terlihat sangat ramai di mana pun.
Kami mulai pertemuan penting di Jepang dengan mengunjungi Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Tokyo. Kami bertemu dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Amzul Rifin, di kantor Kedubes di Tokyo pada tanggal 21 Mei 2024 di kantor Kedubes Indonesia yang baru selesai dibangun dan terlihat megah. Pada pertemuan singkat dan hangat tersebut, Tim Delegasi Fisip Unand berbincang tentang pendidikan di Indonesia dan Jepang. Pertemuan diakhiri dengan pemberian plakat Fisip Unand oleh Dekan Fisip Unand, Dr. Azwar, M.Si kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Amzul Rifin.
ADVERTISEMENT
Pertemuan selanjutnya berlangsung di Tokyo University of Marine Science and Technology pada siang hari. Tim Delegasi Fisip Unand bertemu dengan salah satu professor di bidang antropologi yang mendalami berbagai etnis di Sumatera yaitu Professor Iwabuchi. Pertemuan ini menjajaki peluang besar untuk mendirikan sentral kajian Sumatera di Fisip Unand di masa-masa mendatang. Professor Iwabuchi memastikan bahwa sentral kajian Sumatera ini bukan hanya akan berkontribusi besar bagi pengembangan ragam kajian lintas disiplin ilmu dan lintas sektoral terkait di Pulau Sumatera, tetapi juga membuka peluang besar terciptanya kolaborasi internasional dari berbagai perguruan tinggi di luar negeri yang semakin multidisipliner, policy dan area studies-oriented. Pertemuan ini berlangsung hangat karena keramahan Professor Iwabuchi yang memperlihatkan karya-karya dan literatur terkait etnis-etnis di Sumatera.
Pertemuan penting selanjutnya berlangsung di Graduate School of International Development (GSID) Nagoya University, Jepang pada tanggal 22 Mei 2024. Tim Delegasi Fisip Unand diterima langsung oleh Dekan GSID Nagoya University, Professor Shimada Yuzuru, dan Wakil Dekan GSID Nagoya University, Professor Umemura. Pertemuan kedua belah pihak berlangsung dengan baik. Komunikasi mulai dibangun untuk kolaborasi dan kerjasama yang lebih tinggi di tingkat universitas.
Alhasil, perjalanan ke Jepang tak hanya untuk belajar kebijakan publik dan melihat langsung kemajuan kota, teknologi dan sistem transportasi terbaru di negeri Sakura ini. Tetapi, perjalanan ini adalah sebuah perjalanan penting untuk berikhtiar membangun komunikasi, kerjasama dan kolaborasi internasional dengan universitas dan professor-professor di negeri Jepang di masa-masa mendatang. Semoga perjalanan akademik ini bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negeri ini. Amin
ADVERTISEMENT