Konten dari Pengguna

Di Balik Popularitas Dance K-pop

Muhammad Thaufan Arifuddin
Pengamat Media dan Politik. Penggiat Kajian Filsafat, Mistisisme Timur dan Cultural Studies. Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
8 Oktober 2023 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
K-Pop dance sangat populer di Korea Selatan. Foto: https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
K-Pop dance sangat populer di Korea Selatan. Foto: https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Tarian K-pop (K-Pop dance) ala Black Pink dan BTS semakin populer karena dikonsumsi dan didistribusikan oleh anak muda (terutama generasi milenial dan gen Z) secara aktif di berbagai media sosial seperti Twitter (kini berubah nama jadi X), YouTube, TikTok, Instagram dan Facebook.
ADVERTISEMENT
Tarian K-Pop adalah satu objek kajian tersendiri dalam budaya pop Korea yang mulai berkembang sejak akhir tahun 1990-an dan semakin populer di era digital ini yang terlihat dari viralnya aksi-aksi tarian K-Pop netizen. Popularitasnya tidak lepas dari faktor media sosial, anak muda (generasi millenial dan gen Z) dan nilai keuntungan yang diberikan.
Pertama, melalui media sosial, tarian K-Pop semakin digandrungi anak muda di berbagai belahan dunia. Dengan kata lain, media sosial tak hanya menjadi ruang menyebarkan dan mempopulerkan tarian K-Pop, tetapi juga menjadi ruang bagi mayoritas anak muda mencari informasi lebih dalam tentang idola mereka di media sosial (Chuyun Oh, 2021: Jung, 2011).
Di platform media sosial seperti X (dulu Twitter) misalnya ditemui banyak fanbase dari grup musik Korea seperti BTS dan BlackPink. Fanbase ini memiliki follower yang banyak dan berfungsi sebagai ruang sharing informasi terkait grup musik Korea tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedua, anak muda lebih jauh tidak hanya mencari informasi terkait idola mereka, tetapi mereka belajar menari K-Pop seperti BTS dan Black Pink. Mereka meniru idola mereka, lalu memposting hasil tarian K-Pop versi mereka di media sosial. Di sinilah pentingnya media sosial dalam memberikan informasi dan menyebarkan tarian K-Pop di seluruh dunia.
Koreografi tarian K-pop memiliki gerakan yang pendek dan berfokus ke depan. Gerakannya dua dimensi dari gerakan dekoratif, permainan di pinggang, lengan, dada, jari, wajah, leher, bahu, dan rambut serta berfokus pada bagian atas tubuh dan wajah.
Koreografi tarian K-Pop memberikan inspirasi kepada penggemarnya untuk berani bergerak dan bahkan mendorongnya untuk berimajinasi untuk menciptakan inovasi tarian K-Pop.
Karena tarian K-Pop dapat dipelajari oleh siapa pun maka tarian K-pop dianggap oleh anak muda sebagai tarian yang mempromosikan kesetaraan untuk semua penggemarnya. Siapa pun memiliki kesempatan yang sama menjadi penari K-Pop yang hebat dan tentu ini dapat menjadi pintu masuk ke dalam dunia industri hiburan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, di negara asalnya sendiri, Korea Selatan, tarian K-Pop begitu digemari. Kini anak-anak di Korea Selatan bermimpi dan bercita-cita menjadi penari K-Pop. Sekolah dan pelatihan untuk menjadi penari K-Pop sudah lazim di sana. Anak-anak muda di sana berlatih serius dan disiplin untuk menjadi penari K-Pop sebab yang berhasil sukses akan dipuji, diidolakan, menjadi sampul majalah dan bahkan menjadi kaya raya (Chuyun Oh, 2021).
Latihan K-Pop dance sangat disiplin. Foto: https://www.pexels.com/
Di sebuah studio tarian K-Pop di kota Gangnam dipenuhi oleh poster-poster poenari K-Pop yang telah sukses masuk ke dalam industri hiburan K-Pop di Korea Selatan (Chuyun Oh, 2021).
Tarian K-Pop sesungguhnya dikembangkan dari bakat jalanan remaja-remaja di Korea Selatan pada tahun 1980-an dan belum memiliki sekolah atau tempat pelatihan khusus. Tarian K-pop sekarang terutama sejak tahun 2020-an mulai mempelajari berbagai macam teknik dan tentu saja sudah memiliki akademi, agensi, atau sekolah seni. Contoh dari sekolah untuk tarian K-Pop adalah Seoul Arts College yang mengajarkan berbagai variasi tarian K-Pop kontemporer (Chuyun Oh, 2021).
K-Pop dance kini digemari oleh remaja di seluruh dunia dan media sosial membuatnya semakin populer dan digemari. Foto: https://www.pexels.com/
Semakin banyak universitas di Korea Selatan yang saat ini menawarkan kajian K-pop termasuk tarian K-Pop dalam kurikulum akademik mereka. Hal ini semakin menarik minat anak muda di seluruh dunia. Tarian K-Pop dapat dipelajari oleh semua anak muda di berbagai negara karena memiliki keseragaman yang terlihat dari gerakan tubuh, riasan khusus, bentuk tubuh, ukuran, dan gaya fashion.
ADVERTISEMENT
Alhasil, tarian K-Pop semakin populer di era digital karena determinasi media sosial, partisipasi aktif anak muda terutama generasi Millenial dan Gen Z dalam konsumsi budaya K-Pop serta nilai keuntungan yang diberikan oleh tarian K-Pop ini baik materil dan immateriil.