Konten dari Pengguna

Film The White Helmets dan Bangkitnya Kemanusiaan di Bawah Hujan Bom

Muhammad Thaufan Arifuddin
Pengamat Media dan Politik. Penggiat Kajian Filsafat, Mistisisme Timur dan Cultural Studies. Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
23 Oktober 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kota-kota di Suriah hancur akibat perang dan sukarelawan Helm Putih bekerja menyelamatkan manusia yang tertimpa reruntuhan akibat bom. Foto: https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
Kota-kota di Suriah hancur akibat perang dan sukarelawan Helm Putih bekerja menyelamatkan manusia yang tertimpa reruntuhan akibat bom. Foto: https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Film The White Helmets adalah film dokumenter pendek pemenang nominasi Oscar yang rilis tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Orlando von Einsiedel. Film ini menceritakan tentang perjuangan dan pergolakan perasaan beberapa sukarelawan The White Helmets (Helm Putih) di Suriah.
ADVERTISEMENT
Sukarelawan yang dipotret dalam film dokumenter ini adalah Khalid Farah, Mohammed Farah, Abu Omar, dan Raed Saleh yang membantu wilayah oposisi rezim Suriah. Keempatnya terpanggil membantu rakyat Suriah yang menjadi korban konflik politik di sana. Kata Mohammed Farah yang menjadi tagline film dokumenter ini, "Lebih baik menyelamatkan satu nyawa daripada membunuhnya."
Menurut statistik, lebih dari 400.000 warga Suriah telah tewas dan jutaan lainnya telah keluar dari Suriah setelah lima tahun perang. Di daerah oposisi rezim, mereka yang tetap tinggal di Suriah hanya bisa mengandalkan sukarelawan Helm Putih untuk menyelamatkan mereka jika membutuhkan bantuan atau menyelamatkan diri dan keluarga dari reruntuhan bangunan akibat bom yang masih terus berjatuhan.
Anak-anak Suriah menjadi korban dalam konflik politik di sana. Foto: https://www.pexels.com/
Helm Putih dalam Bahasa Arab di Suriah dikenal dengan nama Al-Hawdhz Al-Bayda atau Al-Quba'at Al-Bayd dan secara resmi dikenal sebagai Syria Civil Defence atau Ad-Difa Al-Madani As-Suri. Helm Putih adalah sebuah organisasi sukarela yang beroperasi di sebagian wilayah Suriah yang dikuasai oleh pihak oposisi dan juga terkoneksi dengan Turki.
ADVERTISEMENT
Helm Putih berdiri pada tahun 2014 selama Perang Sipil Suriah. Mereka bekerja secara medis mengevakuasi korban sipil, melakukan pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena serangan bom serta hal-hal lain yang berkaitan dan dibutuhkan masyarakat sipil di Suriah.
Pasukan bersenjata di Suriah yang terlibat dalam eskalasi konflik antara rezim versus oposisi. Foto: https://www.pexels.com/
Pada bulan April 2018, organisasi Helm Putih mengeklaim telah menyelamatkan sekitar 114.000 nyawa. Mereka juga telah kehilangan anggota yang bertugas di lapangan sebanyak 204 orang. Mereka adalah organisasi yang independen dan tidak memihak kepada salah satu kubu yang berkonflik walaupun mereka dituduh berpihak oleh rezim Suriah.
Film The White Helmets memotret dedikasi dan ketulusan para sukarelawan yaitu Khalid Farah, Mohammed Farah, Abu Omar, dan Raed Saleh dkk dalam membantu masyarakat sipil yang menjadi korban dari pertikaian politik yang berujung perang sipil di Suriah.
ADVERTISEMENT
Alhasil, di balik pertikaian politik yang berujung perang hanya akan membuat rakyat menderita. Tak ada ujung dari perang selain penyesalan dan air mata. Satu nyawa itu berharga.
Demonstrasi oposisi di Suriah. Foto: https://www.pexels.com/
Al-Qur'an dengan baik memotret ini, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya." (QS. Al Maidah ayat 32)