Konten dari Pengguna

Guru Yang Menginspirasi dalam Film Radical

Muhammad Thaufan Arifuddin
Pengamat Media dan Politik. Penggiat Kajian Filsafat, Mistisisme Timur dan Cultural Studies. Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
31 Januari 2024 5:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film Radical adalah film drama yang rilis di tahun 2023. Film ini disutradarai oleh Christopher Zalla dan didasarkan pada artikel yang terbit pada tahun 2013 dengan judul A Radical Way of Unleashing a Generation of Geniuses karya Joshua Davis. Artikel ini ditulis berdasarkan kisah nyata di Sekolah Dasar José Urbina López di Matamoros, Meksiko.
Meksiko adalah negara eksotis yang kini dipenuhi banyak gembong narkoba dan membuat masa depan generasinya suram. Foto: https://www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Meksiko adalah negara eksotis yang kini dipenuhi banyak gembong narkoba dan membuat masa depan generasinya suram. Foto: https://www.pexels.com
Film ini tentang dunia pendidikan yang menunjukkan bahwa selalu ada guru yang unik dan menginspirasi di setiap sekolah termasuk di kota perbatasan Meksiko yang menderita korupsi dan kekerasan sipil. Meksiko adalah korban dari kapitalisme negara yang cenderung membiarkan kartel narkoba tumbuh liar dan menjadikan Meksiko sebagai kota perdagangan narkoba. Kematian dan kekerasan sipil pun menjadi menu sehari-hari di Meksiko.
ADVERTISEMENT
Film ini menceritakan tentang seorang guru yang mencoba metode baru yang radikal untuk menerobos sikap apatis siswanya dan membuka keingintahuan, potensi dan bahkan kejeniusan mereka di tengah buruknya sistem di Meksiko. Guru inspiratif dalam film ini bernama Sergio yang mengajar di sebuah komunitas miskin.
Sergio (Eugenio Derbez) adalah guru baru yang dipekerjakan oleh Chucho (Daniel Haddad) secara mendadak ketika seorang anggota fakultas mundur tepat satu hari sebelum sekolah dimulai. Salah satu guru lain mengejek bahwa satu-satunya persyaratan untuk menjadi staf pengajar adalah memiliki denyut nadi.
Chucho hampir menyerah dalam memberikan pendidikan yang bermakna kepada anak-anak karena para siswa yang harus melewati garis polisi berwarna kuning dan mayat-mayat yang terbunuh di jalan menuju sekolah, ensiklopedia di perpustakaan sekolah telah berusia 30 tahun, dan laboratorium komputer yang tidak berfungsi selama empat tahun karena komputernya dicuri oleh kriminal.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar siswa putus sekolah setelah kelas enam untuk membantu keluarga mereka atau bergabung dengan geng. Para siswa cenderung bosan dengan ruang kelas yang berisi ceramah dan hafalan. Sekolah di Meksiko seringkali disebut sebagai tempat hukuman.
Ketika para siswa berbaris dengan seragam mereka untuk hari pertama sekolah, Chucho menyuruh mereka untuk diam dan patuh. Kata Chucho, "Diam adalah dasar ketaatan; ketaatan adalah dasar disiplin, dan disiplin adalah dasar pembelajaran." Dia tidak tertarik untuk menantang prosedur atau otoritas yang sudah mapan.
Di sinilah peran Sergio untuk menginspirasi siswa-siswanya agar tertarik belajar hal-hal baru secara kreatif. Serio mendorong siswanya tidak khawatir dengan nilai dan tidak takut membuat kesalahan. Sergio ingin menantang sistem sekolah, tetapi yang paling penting, dia ingin menantang siswa kelas enamnya.
ADVERTISEMENT
Sergio tahu bahwa yang lebih penting daripada menghafal fakta adalah mengajari mereka cara belajar dan menunjukkan kepada mereka seberapa berbakat dan ingin tahu mereka. Bahkan, Sergio juga menginspirasi Chucho untuk menjadi guru yang kreatif dan inspiratif. Alhasil, film ini layak dinonton untuk menyegarkan nalar dan rasa memikirkan sektor pendidikan di Indonesia.