Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menyingkap Historitas Ekopol Karl Marx dan Tesis Feuerbach 1845
23 Januari 2024 8:49 WIB
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kritik ekonomi politik (ekopol) acapkali melingkupi karya-karya Karl Marx secara dinamis. Manuskrip Ekonomi dan Filsafat tahun 1844 merupakan draf dari sebuah karya seyogyanya bertajuk Zur Kritik der politischen Oekonomie.

Judul ini kemudian diberikan pada karya yang diterbitkan pada tahun 1859 sebagai bagian pertama dari sebuah kajian umum dan digunakan sebagai subtittle untuk Kapital Volume 1, satu-satunya volume yang diterbitkan oleh Karl Marx sendiri muncul pada tahun 1867.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak naskahnya yang tidak diterbitkan berupa artikel dan catatan dalam karya polemiknya. Inilah karakter modalitas permanen dari hubungan intelektual Marx terhadap objek ilmiahnya.
Tujuan awal analisis ekopolnya adalah kritik terhadap alienasi politik dalam masyarakat sipil atau komunitas bourgeois, serta subjek spekulatif dari filsafat.
Terdapat pergeseran fundamental pada tahap awal modus kritik ekopol yaitu mengkritik hukum, moralitas, dan politik berarti menghadapinya dengan basis materialis mereka dengan proses pembentukan hubungan sosial dalam kerja dan produksi.
Karl Marx menemukan makna ganda dari istilah kritik yiatu di satu sisi adalah penghapusan kesalahan dan di sisi lain adalah pengetahuan tentang batas dari suatu kemampuan atau praktik. Tetapi, kritik ini bagi Marx, bukan hanya analisis, melainkan sejarah.
ADVERTISEMENT
Ini yang memungkinkannya untuk menggabungkan dialektika kritik terhadap ilusi-illusi yang diperlukan dalam teori (fetisisme komoditas), pengembangan pertentangan internal yang tak dapat direkonsiliasi dalam realitas ekonomi berupa krisis, antagonisme antara buruh dan modal berdasarkan eksploitasi kekuatan kerja sebagai komoditas, dan gambaran ekonomi politik buruh, bertentangan dengan ekonomi borjuis (Pidato Peresmian Asosiasi Pekerja Internasional, 1864).
Nasib kritik Marx tergantung pada dua penemuannya yaitu deduksi bentuk uang dari kebutuhan sirkulasi komoditas dan pengurangan hukum akumulasi pada kapitalisasi nilai tambah (Mehrwert).
Keduanya terkait dengan definisi nilai sebagai ekspresi dari kerja yang secara sosial diperlukan di mana ditanamkan penolakan terhadap sudut pandang homo oeconomicus abstrak yang didefinisikan semata-mata oleh perhitungan kegunaannya oleh individu (Salama dan Hac, 1992).
ADVERTISEMENT
Sejatinya, arkeologi dan genealogi analisis ekopol Marx adalah senjata analisis yang masih terkait dengan dialektika materialisme historis yang termanifestasi dalam wujud karya berjudul tesis-tesis Feuerbach 1845 yang secara esensial ditulis oleh Karl Marx di Brussels untuk menjelaskan beberapa hal penting di antaranya adalah (1) Kekurangan utama dari semua materialisme yang telah ada sejauh ini adalah bahwa benda dan realitas hanya dipahami dalam bentuk objek atau kontemplasi, tetapi tidak sebagai kegiatan manusia yang sensoris dan praksis. Dengan kata lain, aktivitas manusia itu sendiri adalah aktivitas yang objektif.
(2) Doktrin materialis tentang perubahan keadaan dan pendidikan lupa bahwa keadaan diubah oleh manusia dan bahwa penting untuk mendidik pendidik itu sendiri. Doktrin ini membagi masyarakat menjadi dua bagian yang kontradiktif dan salah satunya superior terhadap masyarakat. Perubahan keadaan dan aktivitas manusia dimengerti secara rasional hanya sebagai praktik revolusioner.
ADVERTISEMENT
(3) Feuerbach berangkat dari fakta alienasi diri keagamaan, pembelahan dunia menjadi dunia keagamaan dan dunia sekuler. Tetapi, dasar sekuler melepaskan dirinya dari dirinya sendiri dan mendirikan dirinya sebagai suatu ranah independen dan dipahami dalam pertentangan dan direvolusioner dalam praktik. Misalnya, setelah keluarga duniawi ditemukan sebagai rahasia keluarga suci, yang pertama harus dihancurkan baik dalam teori maupun praktik.
(4) Feuerbach menyelesaikan esensi keagamaan menjadi esensi manusia. Tetapi, esensi manusia bukanlah abstraksi yang melekat pada setiap individu. Dalam realitasnya, itu adalah hubungan sosial dan mengasumsikan individu manusia abstrak dan terisolasi.
(5) Para filsuf hanya menginterpretasi dunia dengan berbagai cara, padahal intinya adalah untuk mengubahnya (Karl Marx, 1975).
Alhasil, kritik ekonomi politik Karl Marx ingin memastikan salah satu tesis dalam tesis-tesis Feuerbach bahwa yang paling esensial dari kehidupan manusia di semesta ini adalah manusia-manusia sebagai aktor mengubah sejarah menjadi lebih menusiawi dan kolektif. Kita tak datang ke dunia ini hanya sekedar untuk memahami keadaan sekitar kita tanpa tanggung jawab menatanya secara humanis dan kolektif.
ADVERTISEMENT