Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sains Adalah Koentji Kemajuan Indonesia
22 September 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tulisan ini terinspirasi dari diskusi sains dan kritik lemahnya watak sains Indonesia di podcast Endgame dengan judul Jalan Panjang dan Sunyi Saintis.
ADVERTISEMENT
Gita Wirjawan dalam podcast ini berdiskusi dengan tiga ilmuwan yang menjadi dosen dan peneliti di luar negeri yaitu Sastia Putri, Associate Profesor bidang ilmu Bioteknologi di Osaka University, Jepang; Haryadi Gunawi merupakan Associate Professor Ilmu Komputer di University of Chicago, Amerika Serikat; dan Bagus Muljadi ialah Associate Professor termuda di University of Nottingham, Inggris, Britania Raya.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas memiliki potensi besar untuk mengembangkan sains. Membangun sains di Indonesia adalah kunci dalam pembangunan di berbagai sektor kehidupan.
Sains memberikan dasar bagi inovasi teknologi, kesehatan, dan pertanian. Sains dapat meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Indonesia memiliki beragam sumber daya alam yang dapat dengan mudah dieksplorasi dan dimanfaatkan secara mandiri jika memiliki kemampuan sains dan teknologi yang maju. Tentu ini bisa mempercepat meratanya kesejahteraan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Datangnya pekerja dan teknologi dari China untuk membantu mengekplorasi sumber daya alam Indonesia misalnya nikel di Morowali Sulawesi Tengah disebabkan lemahnya kemampuan pekerja dan infrastruktur teknologi yang dimiliki Indonesia seiring dengan lemahnya sektor permodalan kita.
Sains dapat juga membantu dalam memitigasi bencana alam yang acapkali terjadi di berbagai tempat di Indonesia seperti tsunami di Aceh pada tahun 2004, gempa bumi dan letusan gunung berapi di banyak provinsi dan tentu saja polusi udara seperti terjadi hari ini di Jakarta.
Sains juga membantu dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti pandemi dan penyakit endemik. Covid-19 menjadi contoh pentingnya sains dan teknologi medis untuk menangani wabah secara cepat dan tepat.
Sains juga dapat membantu pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menjadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim hari ini. Dengan kata lain, sains membantu dalam menjaga lingkungan dan pembangunan yang berkesinambungan.
Sains dapat meningkatkan produksi pangan dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Masyarakat tentu dapat meningkatkan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan mereka dengan penggunaan sains dan teknologi yang tepat guna .
ADVERTISEMENT
Pengembangan industri berbasis sains dan teknologi dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang luas. Tiongkok misalnya bisa mengatasi kemiskinan masif di sana dengan bantuan sains dan teknologi yang mereka kembangkan secara serius sejak tahun 1970-an.
Sains bahkan juga penting dalam konteks keamanan nasional dan mendorong penelitian di bidang pertahanan dan teknologi militer sehingga meningkatkan reputasi negara kita di mata dunia dan membuka peluang kolaborasi internasional.
Alhasil, manfaat membangun sains di Indonesia adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak besar bagi masyarakat, lingkungan, dan negara secara keseluruhan. Dengan sains yang maju, Indonesia dapat menjadi pemain utama di level global dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan seperti China hari ini. Sains adalah koentji.
ADVERTISEMENT