5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Perawatan Keratin Rambut

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2019 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan menyisir rambut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menyisir rambut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rambut lurus dan mudah diatur bisa kamu dapatkan dengan melakukan perawatan tepat. Salah satu metode perawatan yang bisa kamu coba adalah dengan melakukan perawatan keratin atau yang biasa disebut keratin treatment di salon. Namun kalau memang tertarik, pastikan untuk mencari tahu secara detail tentang keratin treatment, agar sesuai dengan keinginanmu.
ADVERTISEMENT
1. Keratin treatment berbeda dengan smoothing dan rebonding
Walaupun sama-sama membuat rambut lebih lurus dan halus, ternyata ada perbedaan mencolok antara keratin treatment, smoothing, dan rebondingSmoothing akan membuat rambut menjadi lebih gampang diatur dan cocok untuk meluruskan rambut yang paling keriting sekalipun. Rebonding lebih cocok untuk membuat rambut lebih bersinar dan membuat rambut lebih gampang diatur.
Sementara, keratin treatment sendiri dapat membuat rambut lebih lembap dan halus, serta merawat rambut hingga benar-benar menjadi sehat. Jadi, pastikan kamu menyesuaikan perawatan rambut dan kebutuhan rambut dengan tepat.
2. Bahan kimia yang dipakai untuk melakukan keratin treatment
Nama keratin treatment terdengar keren dan tampaknya sangat menjanjikan. Sayangnya, nama ini dipilih hanya untuk gimik penjualan, sehingga orang tertarik untuk melakukannya. Keratin treatment memang menggunakan keratin dalam perawatannya. Namun bahan-bahan lain persentasenya lebih tinggi. 
ADVERTISEMENT
Salah satu yang paling dipakai adalah formaldehyde yang bisa mengubah rambut menjadi lebih lurus, halus, dan gampang diatur. Ada pula bahan-bahan lain yang sama berbahayanya, seperti methylene glycol, formalin, dan ammonia. Jadi, sebelum kamu memakai perawatan ini, pastikan kulit kepala kamu bukan termasuk tipe kulit yang sensitif.
3. Keseluruhan proses keratin treatment dan hasil yang kamu dapatkan
Sama seperti perawatan rambut pada umumnya di salon, untuk menjalani keratin treatment kamu akan menghabiskan waktu yang lama di salon. Hal pertama yang akan dilakukan adalah proses membersihkan rambut dari berbagai macam kotoran, sehingga bahan kimia yang dipakai akan menyerap dengan lebih sempurna ke dalam kutikula rambut.
Selanjutnya, cairan kimia diaplikasikan ke rambut dan ditunggu hingga meresap. Biasanya tergantung produk yang dipakai. Setelah itu, untuk mendapatkan rambut yang sangat lurus, tahap selanjutnya adalah menggunakan catokan dengan panas tinggi untuk meluruskan rambut.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, keratin treatment sebenarnya memaksa rambut agar tetap lurus dengan bantuan panas. Hasil yang akan kamu dapatkan rambut yang sangat lembut, lurus, dan tidak akan mengembang, alias mudah diatur. 
Namun, untuk kamu yang punya rambut sangat keriting, perawatan keratin mungkin tidak akan meluruskan rambut secara sempurna. Treatment ini hanya akan membuat rambut keriting kamu menjadi tidak terlalu keriting.
Keratin treatment juga bersifat semi permanen. Jadi hasil flawless ini hanya bisa bertahan maksimal enam bulan.
4. Ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan dalam keratin treatment
Bahan kimia yang digunakan dalam perawatan ini berbahaya, sehingga ada risiko yang perlu diperhatikan kalau memang memutuskan untuk mendapatkan keratin treatment. 
Formaldehyde diketahui sebagai bahan kimia yang bisa membuat beberapa masalah. Bukan saat terkena ke kulit, tapi kalau tidak sengaja dicium, karena bisa menyebabkan tenggorokan sakit, mata sakit, batuk, mimisan, bahkan kanker.
ADVERTISEMENT
Walaupun beberapa salon menyediakan perawatan keratin tanpa formaldehyde, kamu tetap harus berhati-hati, karena bahan seperti methylene glycol, formalin, dan methanal bisa melepaskan gas formaldehyde saat dicampur dengan air, lho!
Cara untuk menghindar dari bahaya ini, sebaiknya kamu hanya melakukan keratin treatment satu kali dalam setahun dan pastikan ventilasi udara di salon sangat baik. Kamu yang hamil dan sedang menyusui juga tidak boleh melakukan keratin treatment ini.
Kamu yang sedang punya masalah rambut super rusak juga disarankan sebaiknya jangan lakukan keratin treatment. Bukannya rambut makin bagus, rambut akan makin rusak karena proses keratin treatment akan menggunakan catokan dengan suhu tinggi.
5. Setelah keratin treatment, butuh perawatan lebih lanjut
Setelah keratin treatment, rambut pasti menjadi lebih lembut, lurus, dan gampang diatur. Namun bukan berarti kamu hanya menikmati rambut tersebut tanpa merawatnya dengan benar. Tanpa perawatan, rambut yang flawless tersebut hanya akan bertahan dalam waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
Biasanya, salon menyarankan untuk menunggu waktu dua belas jam sebelum keramas. Namun ada baiknya kalau kamu jarang keramas, agar tahan lebih lama. Ada beberapa perawatan rambut yang harus kamu ganti, seperti sampo, kondisioner, dan perawatan lainnya.
Cari perawatan rambut tanpa kandungan sulfate dan sodium chloride, karena bisa menghilangkan hasil keratin treatment.
Jadi, tertarik dengan keratin treatment?